Deskripsi Data Penelitian Kategorisasi
adversity quotient tinggi akan lebih optimis dalam menghadapi kesulitan kerja dan juga ketika mengatasi kesulitan. Hal ini sejalan dengan keadaan beberapa subjek yang
memandang kesulitan sebagai suatu masalah yang muncul tetapi pasti ada cara untuk mengatasi masalah tersebut meskipun harus dengan bantuan orang lain. Subjek
menganggap kesulitan yang ada merupakan tantangan yang akan membawa kemajuan bagi pembentukan mental jika terjadi masalah di masa yang akan datang.
Sebanyak 4 orang 10 termasuk dalam kategori rendah. Menurut stoltz 2000, tingkat adversity quotient rendah dapat diartikan bahwa seseorang cenderung
kurang memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Lasmono 2001 menerangkan adversity quotient rendah dapat diartikan bahwa seseorang akan merasa menderita sia-
sia ketika kesulitan yang terjadi semakin kompleks dan menantang. Menurut Stoltz 2000 seseorang dengan adversity quotient rendah akan merasa pesimis dan tidak
berdaya dalam menghadapi kesulitan yang pada akhirnya membuat orang tersebut menghindar dan memandang kesulitan sebagai hambatan, beban, atau halangan. Hal
ini sejalan dengan beberapa subjek yang memandang kesulitan sebagai sesuatu yang tidak bisa dikerjakan sendiri dan orang lain juga tidak bisa membantu. Subjek menjadi
patah semangat dan membutuhkan waktu untuk menenangkan diri karena kesulitan yang dianggap tidak kunjung selesai.