GAMBARAN FASE DUKACITA SAAT UPACARA TRADISIONAL RAMBU SOLO’ PADA KELUARGA DAN KERABAT YANG

Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara dan catatan lapangan.

B. BATASAN ISTILAH

Istilah yang digunakan pada penelitian ini yakni fase dukacita. Fase dukacita adalah fase yang biasa dialami oleh orang-orang yang berduka. Fase dukacita yang dimaksud pada penelitian ini yakni : a. Terkejut Fase ini dimulai ketika seseorang baru mendengar kabar kematian Fase ini ditandai dengan mati rasa, tidak percaya, tangisan yang terus-menerus, serta tidak mampu berpikiran jernih. Hal ini berlangsung selama beberapa jam setelah mendengar kabar tersebut hingga sepuluh hari ke depan. b. Kekacauan Fase ini ditandai dengan adanya penyangkalan atas kematian, kerinduan, susah tidur, merasa tidak memiliki tenaga, dan seringkali merasa kesepian. Pada umumnya, seseorang akan berada pada tahapan ini selama satu minggu hingga dua belas bulan setelah kematian. c. Pulih kembali Fase ini merupakan fase akhir dari dukacita. Seseorang telah mampu keluar dari masa berdukanya. Kondisi ini akan dialami setelah beberapa bulan hingga 1 tahun setelah peristiwa kematian.

C. SUBJEK PENELITIAN

Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan karakteristik : 1. Diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasus- kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. 2. Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah maupun karakteristik sampelnya, sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian Sarantakos dalam Poerwandari, 2001. Subjek penelitian ini dipilih berdasarkan lapisan masyarakat yang ada di Toraja yakni : a. Tana’ Bulaan bangsawan tinggi : 3 orang b. Tana’ Bassi bangsawan menengah : 3 orang c. Tana’ Karurung rakyat biasa : 3 orang d. Tana’ Kua-kua hamba : 3 orang Subjek-subjek tersebut masing-masing terdiri dari dua orang keluarga dekat istrisuami dan anak serta satu orang kerabatbukan keluarga teman, tetangga. Keluarga merupakan pihak yang paling dekat hubungan emosinya dengan almarhum. Perasaan yang timbul akibat terputusnya hubungan dengan almarhum diharap akan memberikan gambaran tentang pengalaman emosi mereka. Kerabat adalah pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan almarhum tapi kurang begitu dekat secara emosi. Keberadaan mereka sebagai pihak luar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diharap akan menambah perolehan data sehingga akan semakin memperkaya gambaran tentang fase dukacita pada masyarakat Toraja. Seluruh subjek merupakan subjek yang telah dewasa, dengan pertimbangan bahwa mereka telah lebih banyak melihat dan mengalami upacara kematian itu sendiri. Pemilihan subjek sebagai sampel penelitian berdasarkan variasi maksimum dan diharapkan dapat bersifat representatif terhadap fenomena yang diteliti. Proses pengambilan sampel dilakukan secara snowball chain sampling pengambilan sampel dilakukan secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai dihubungi sebelumnya yang dilakukan sampai mendapatkan tiga subjek penelitian dalam setiap upacara.

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data penelitian menggunakan metode wawancara. Danandjaja 1988 mengemukakan bahwa wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seorang responden. Caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Wawancara kualitatif dilakukan apabila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut Banister dkk. dalam Poerwandari, 2001. Keunggulan metode wawancara adalah : 1. Peneliti bisa secara langsung mengamati pesan-pesan yang tampak dari ekspresi non verbal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Responden dapat langsung melakukan probing pemeriksaan, klarifikasi jawabannya, dan memberikan umpan balik. 3. Responden juga dapat berbicara lebih banyak dan lebih termotivasi karena hadirnya orang lain Paramyta, 2004. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dengan menggunakan pedoman umum. Peneliti tidak membuat pertanyaan secara eksplisit melainkan mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Metode pencatatan data yakni dengan narrative recording untuk memperoleh data yang luas dan komprehensif dari perilaku natural subjek. Metode pencatatan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasikan perilaku yang akan diamati, mengidentifikasikan hal-hal yang akan mempengaruhi, mencatat ekspresi verbal dan non verbal, mencatat perilaku yang muncul, mencatat rangkaian kejadian, dan mendeskripsikan perilaku. Faktor-faktor yang akan diungkap dalam wawancara adalah sebagai berikut : Tabel 1 Faktor-faktor yang Diungkap dalam Wawancara No. Faktor-faktor yang diungkap Deskripsi Pertanyaan 1 Identitas Identitas yang meninggal 1. Nama 2. Usia 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Agama 6. Tempat tinggal 7. Tingkatan sosial 2 Identitas Identitas diri subjek 1. Nama 2. Usia 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Agama 6. Tempat tinggal 7. Tingkatan sosial 3 Dukacita Fase-fase dukacita yang 1. Apa yang dilakukan