Jenis dan Rancangan Penelitian Bahan Penelitian Alat Penelitian Analisis Hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental karena ada subjek uji yang dikenakan perlakuan.

B. Variabel - Variabel Penelitian 1.

Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang direncanakan untuk diteliti pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi fraksi etil asetat buah ketapang.

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung adalah pusat persoalan yang merupakan kriteria dari penelitian ini. Variabel tergantung dari penilitian ini adalah aktivitas antioksidan buah ketapang, dilihat dari persen scavenging.

3. Variabel pengacau

Variabel pengacau adalah variabel yang secara teoritis diketahui memiliki pengaruh terhadap hasil dan tidak dikehendaki. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah tempat tumbuh tanaman, waktu pemanenan, umur buah yang dipanen, cara panen, cara pengeringan dan pembuatan simplisia, jumlah g simplisia yang digunakan, suhu dan waktu inkubasi larutan uji. Variabel pengacau tak terkendali adalah cahaya matahari, cuacamusim, curah hujan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Definisi Operasional 1.

Uji aktivitas antioksidan Uji aktivitas antioksidan adalah uji untuk menentukan ada tidaknya senyawa antioksidan dalam buah ketapang dan seberapa besar kemampuan buah ketapang dalam menangkap radikal hidroksil, sehingga didapatkan nilai penangkapan efektif effective scavenging radikal hidroksil sebesar 50 ES 50 yang menggambarkan kekuatan antioksidan buah ketapang.

2. Fraksi etil asetat

Fraksi etil asetat adalah hasil dari fraksinasi ekstrak etanol buah ketapang dengan menggunakan etil asetat.

3. Kandungan senyawa flavonoid total

Kandungan senyawa flavonoid total adalah jumlah keseluruhan senyawa polifenol yang mempunyai kerangka karbon dengan dua gugus C 6 disambungkan oleh rantai alifatik 3 karbon yang diperoleh dari perbandingan antara besarnya resapan yang terbaca pada spektrofotometer visibel dengan berat cuplikan, dinyatakan sebagai gram ekivalen kuersetin dalam setiap 100 gram berat kering ekstrak g Ekivalen Kuersetin100 g.

4. Buah ketapang

Buah ketapang adalah buah dari tanaman ketapang yang berbentuk oval seperti almond, berwarna hijau, panjangnya 3,5-7 cm dan lebar 2-5,5 cm, yang memiliki eksokarpium berupa kulit buah yang berwarna hijau, mesokarpium berupa serat-serat yang tersusun menjadi serabut yang tebal, berwarna kuning gading, endokarpium berupa lapisan keras seperti batok kelapa yang melindungi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI biji yang terdapat di dalamnya, berwarna coklat, dan yang paling dalam adalah biji yang berwarna putih

D. Bahan Penelitian

Bahan uji yang digunakan adalah: buah ketapang yang diambil dari Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bahan-bahan kualitas p.a.E.Merck: dinatrium hidrogen fosfat, kalium dihidrogen fosfat, asam thiobarbiturat, asam trikloro asetat, ferri klorida heksahidrat, etilendiamintetraasetat garam dinatrium dihidrat, hidrogen peroksida Larutan 30 H 2 O 2 , L + asam askorbat vitamin C, etil asetat, natrium nitrit, aluminium klorida, natrium hidroksida, selulosa. Bahan-bahan kualitas p.a.Sigma: 2-deoksi- D-ribosa, kuersetin. Bahan-bahan farmasetis : etanol 96 CV. General Labora dan aquades.

E. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: spektrofotometer UV- Vis Perkin Elmer Lamda 20, pH meter Metrohm, Vacuum rotary evaporator Buchi rotavapor, waterbath Labo-tech, Heraeus, hot plate, neraca analitik scaltec SBC 22, BP 160P, oven, vorteks Janke Kunkel, mikropipet 10-100 μL dan 100-1000μL Acura 825, mikropipet 0,5-5,0 mL Socorex, tabung reaksi bertutup Schott-Germany, alat ultrasonic Retsch tipe T 460 No.V935922013 EY alat-alat untuk KLT dan alat-alat gelas Pyrex-Germany dan Iwaki. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Tata Cara Penelitian 1. Determinasi tanaman

Determinasi tanaman ketapang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi USD menurut buku Flora of Java Backer and Bakhuizen van den Brink, 1965.

2. Pengumpulan bahan

Buah ketapang diperoleh dari fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada bulan Mei 2007. Buah yang digunakan adalah buah yang masih muda. Dikumpulkan pagi hari, pukul enam pagi.

3. Pembuatan ekstrak etanol buah ketapang

Ekstrak etanol disari dengan menggunakan cara perkolasi. Sebanyak 150 g serbuk buah ketapang yang telah dihaluskan dan diayak dengan menggunakan ayakan dengan derajat halus 824, direndam dalam cairan penyari yaitu etanol 70 campuran etanol air 7:3 dan didiamkan selama 24 jam dalam bejana tertutup. Massa serbuk dan cairan penyari kemudian dimasukkan ke dalam perkolator. Cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan tetesan 1 mL tiap menit. Perkolat yang didapat ditampung, kemudian ampas diberi cairan penyari kembali sampai perkolat yang keluar sudah jernih. Perkolat yang didapat dipekatkan dengan vaccum rotaevaporator rotavapor. Proses dilakukan sampai seluruh etanol diperkirakan telah menguap. Ekstrak yang didapat, dikumpulkan dan diuapkan di atas waterbath dengan suhu maksimum 50 o C hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental yang didapat, ditimbang untuk didapatkan rendemen dan disimpan dalam eksikator. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Pembuatan fraksi etil asetat buah ketapang

Ekstrak kental yang didapat dilarutkan dalam 100 mL air panas. Larutan ekstrak didinginkan kemudian dimasukkan dalam corong pisah. Ditambahkan etil asetat sebanyak 100 mL, kemudian digojog selama 15 menit dan didiamkan 5 menit. Ekstraksi dilakukan selama 9 kali berdasarkan optimasi. Didapatkan fraksi air dan fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat dipekatkan dengan rotavapor. Proses dilakukan sampai seluruh etil asetat diperkirakan telah menguap. Fraksi yang didapat, dikumpulkan dan diuapkan di atas waterbath dengan suhu maksimum 50 o C hingga diperoleh fraksi kental. Fraksi kental yang didapat, ditimbang untuk mendapatkan rendemen dan disimpan dalam eksikator.

5. Uji kualitatif kandungan flavonoid dengan metode KLT

Disiapkan larutan fraksi etil asetat buah ketapang. Sebanyak 10 µL larutan tersebut ditotolkan pada lempeng selulosa dengan rutin konsentrasi 0,05 sebagai pembanding. Lempeng KLT tersebut dielusi dengan fase gerak N- butanol-Asam Asetat-Air BAA dengan perbandingan 4:1:5. Setelah dielusi bercak diamati pada cahaya tampak, UV 365 nm, dan UV 254 nm. Deteksi dengan uap amonia dan pereaksi semprot FeCl 3 dilakukan untuk memperjelas bercak. Bercak juga diamati pada cahaya tampak, UV 365nm, dan UV 254 nm.

6. Pembuatan buffer fosfat

Buffer fosfat dibuat dengan bantuan pH meter a. Pembuatan dinatrium hidrogen fosfat 20 mM Timbang saksama 1,42 g Na 2 HPO 4 dan larutkan dalam akuades hingga 500,0mL. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pembuatan kalium dihidrogen fosfat 20mM Timbang saksama 0,68g KH 2 PO 4 dan larutkan dalam akuades hingga 250,0mL. Larutan KH 2 PO 4 ditambahkan secara bertetes-tetes pada larutan Na 2 HPO 4 hingga tercapai pH 7,4.

7. Pembuatan pereaksi

a. Larutan FeCl 3 1 mM Sebanyak lebih kurang 13,52 mg FeCl 3 .6H 2 O ditimbang saksama dan dilarutkan dengan akuades dalam labu ukur 10,0 mL. Dari larutan tersebut diambil sebanyak 2,0 mL, dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL kemudian diencerkan dengan akuades hingga tanda. Larutan harus selalu dibuat baru. b. Larutan EDTA 1 mM Sebanyak lebih kurang 18,61 mg Na 2 EDTA.2H 2 O ditimbang saksama dan dilarutkan dengan akuades dalam labu ukur 10,0 mL. Dari larutan tersebut diambil sebanyak 2,0 mL, dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL kemudian diencerkan dengan akuades hingga tanda. c. Larutan vitamin C 1mM Sebanyak lebih kurang 17,61 mg vitamin C ditimbang saksama dan dilarutkan dengan akuades dalam labu ukur 10,0 mL. Dari larutan tersebut diambil sebanyak 1,0 mL, dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL kemudian diencerkan dengan akuades hingga tanda. Larutan harus selalu dibuat baru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Larutan H 2 O 2 20 mM Sebanyak 0,045 mL larutan H 2 O 2 30 dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0mL dan ditambahkan akuades hingga tanda. Dari larutan tersebut diambil sebanyak 5,0 mL dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL kemudian diencerkan dengan akuades hingga tanda. e. Larutan TCA 5 Sebanyak 1,25 g TCA ditimbang saksama dan dilarutkan dalam akuades hingga 25,0 mL dalam labu ukur. f. Larutan TBA 1 Sebanyak 0,25 g TBA ditimbang saksama, dimasukkan ke dalam beaker glass 100 mL, ditambahkan akuades secukupnya kemudian dipanaskan di atas hot plate pada suhu 50-55 o C hingga larut. Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 mL dan ditambah akuades hingga tanda. g. Pembuatan larutan kuersetin 8,16 mgmL Sebanyak 816,0 mg serbuk kuersetin dimasukkan dalam labu takar 100,0mL dan ditambahkan metanol hingga batas tanda. h. Pembuatan larutan natrium nitrit 10. Sebanyak 10,0g natrium nitrit dilarutkan dengan aquades secukupnya dalam beaker glass , larutan kemudian dipindahkan dalam labu takar 100,0mL dan ditambahkan aquades hingga batas tanda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i. Pembuatan larutan aluminium klorida 10 Sebanyak 5,0 g aluminium klorida dilarutkan dengan aquades secukupnya dalam beaker glass, larutan kemudian dipindahkan dalam labu takar 50,0mL dan ditambahkan aquades hingga batas tanda. j. Pembuatan larutan natrium hidroksida 10 Sebanyak 10,0 g natrium hidroksida dilarutkan dengan aquades secukupnya dalam beaker glass, larutan kemudian dipindahkan dalam labu takar 100,0mL dan ditambahkan aquades hingga batas tanda.

8. Optimasi Metode

a. Penentuan waktu operasi Pada tabung reaksi bertutup dimasukkan sebanyak 600 μL larutan Deoksiribosa 2,5mM, 300 μL FeCl 3 1mM, 300 μL EDTA 1mM, 300 μL H 2 O 2 20mM, 4500 μL buffer fosfat pH 7,4, dan 300 μL vitamin C 1mM. Vorteks campuran, kemudian inkubasi pada suhu 37 o C selama 30 menit. Setelah itu tambahkan 1 mL TBA 1 dan 1 mL TCA 5 , vorteks campuran, kemudian panaskan dengan waterbath pada suhu 80 o C selama 30 menit. Tabung reaksi yang berisi campuran didinginkan di bawah air mengalir selama 5 menit. Larutan dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum teoritis 532 nm selama 30 menit. b. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum Pada tabung reaksi bertutup dimasukkan sebanyak 600 μL larutan Deoksiribosa 2,5mM, 300 μL FeCl 3 1mM, 300 μL EDTA 1mM, 300 μL H 2 O 2 20mM, 4500 μL buffer fosfat pH 7,4, dan 300 μL vitamin C 1mM. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Vorteks campuran, kemudian inkubasi pada suhu 37 o C selama 30 menit. Setelah itu tambahkan 1 mL TBA 1 dan 1 mL TCA 5 , vorteks campuran, kemudian panaskan dengan waterbath pada suhu 80 o C selama 30 menit. Tabung reaksi yang berisi campuran didinginkan di bawah air mengalir selama 5 menit. Larutan dibaca absorbansinya dari panjang gelombang 400-600 nm.

9. Uji aktivitas penangkapan radikal hidroksil oleh fraksi etil asetat buah ketapang

a. Pembuatan larutan kontrol Pada tabung reaksi bertutup dimasukkan 300 μL FeCl 3 1mM, 300 μL EDTA 1mM, 300 μL H 2 O 2 20mM, 4500 μL buffer fosfat pH 7,4, dan 300 μL vitamin C 1mM. Vorteks campuran, kemudian inkubasi pada suhu 37 o C selama 30 menit. Setelah itu tambahkan 1 mL TBA 1 dan 1 mL TCA 5, vorteks campuran, kemudian panaskan dengan waterbath pada suhu 80 o C selama 30 menit. Tabung reaksi yang berisi campuran didinginkan di bawah air mengalir selama 5 menit. b. Penentuan aktivitas penangkapan radikal hidroksil Pada tabung reaksi bertutup dimasukkan sebanyak 600 μL larutan Deoksiribosa 2,5mM dan fraksi etil asetat buah ketapang sebanyak 200, 400, 600, 800, dan 1000 μL, kemudian pada masing-masing tabung ditambahkan 300 μL FeCl 3 1mM, 300 μL EDTA 1mM, 300 μL H 2 O 2 20mM, buffer fosfat pH 7,4 penambahan buffer fosfat disesuaikan dengan volume fraksi etil asetat yang ditambahkan sehingga volume akhir larutan 6 mL, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300 μL vitamin C 1mM. Vorteks campuran, kemudian inkubasi pada suhu 37 o C selama 30 menit. Setelah itu tambahkan 1 mL TBA 1 dan 1 mL TCA 5, vorteks campuran, kemudian panaskan dengan waterbath pada suhu 80 o C selama 30 menit. Tabung reaksi yang berisi campuran didinginkan di bawah air mengalir selama 5 menit. Larutan dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum hasil optimasi.

10. Penentuan kadar flavonoid total

a. Pembuatan kurva baku kuersetin Dibuat larutan induk kuersetin dengan konsentrasi 8,16 mgmL dalam aquades. Sebanyak 100; 200; 300; 400; 500; 600; 750; dan 900 μL larutan induk dimasukkan ke dalam labu takar 10,0 mL, ditambahkan 4,0 mL aquades dan 0,30 mL larutan NaNO 2 10, lalu dibiarkan selama 6 menit. Kemudian ditambahkan dengan 4,0 mL NaOH 10 dan aquades sampai volume 10,0 mL. Larutan dibiarkan selama 15 menit dan absorbansinya dibaca pada panjang gelombang 510 nm. b. Penentuan kadar flavonoid total dalam fraksi etil asetat Ditimbang lebih kurang fraksi etil asetat sebanyak 25 mg kemudian ditambahkan metanol dalam labu ukur sampai 100 mL, sehingga konsentrasi awal 0,025 g100 mL. Diambil 250 µL larutan fraksi, ditambahkan metanol dalam labu ukur 10 mL sampai tanda, sehingga konsentrasinya menjadi 0,00625 g100 mL = 6,25 mg100 mL = 6,25 mg. Larutan kedua yang digunakan dalam penentuan kadar flavonoid total, yang selanjutnya dinamakan sampel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Diambil 250 μL sampel dan dimasukkan kedalam labu takar 10,0 mL dan dilanjutkan sebagaimana perlakuan pada pembuatan kurva baku. Kadar flavonoid total dinyatakan sebagai gram ekuivalen kuersetin dalam setiap 100g berat kering ekstrak g Ekivalen Kuersetin100g.

G. Analisis Hasil

1. Data kromatografi berupa hRf dan warna bercak sebelum dan sesudah ditambah pereaksi, diamati dengan sinar tampak maupun dengan sinar UV 254 nm dan 365 nm, lalu dianalisis berdasarkan kriteria yang terdapat dalam pustaka untuk memperkirakan kandungan flavonoid. 2. Hasil absorbansi senyawa uji dengan absorbansi kontrol diolah menggunakan analisis regresi linear antara konsentrasi senyawa uji x dengan aktivitas antioksidan y untuk mendapatkan ES 50 . 3. Kadar senyawa flavonoid total dianalisis menggunakan persamaan regresi linear dengan data kurva baku secara intrapolasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman merupakan langkah awal yang dilakukan dalam suatu penelitian yang menggunakan sampel berupa tumbuhan. Determinasi bertujuan untuk mengetahui dan memastikan kebenaran identitas tanaman yang akan digunakan dalam penelitian untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan sampel analis fitokimia. Determinasi tanaman ketapang dilakukan di laboratorium biologi farmasi menurut buku Flora of Java Backer and Bakhuizen van den Brink, 1965. Hasil determinasi tanaman ketapang sebagai berikut: 1b-2b-3b-4b-12b-13b-14b-17b-18b-19b-20b-21b-22b-23b-24b-25b-26b-27b- 799b-800b-801b-802b-806b-807b-809b-810b-811b-825b-826b-829b-830b- 831b-832b-833b-834b-983b-984b-986b-991b-992b-993b-994b-995b-1014a- 1017a-1018b-1026b-1027b-1028b…..87. Combretaceae 1b….. Terminalia 1b-3b….. T. catappa L.

B. Hasil Pengumpulan Bahan

Buah ketapang yang akan digunakan diperoleh dari Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Buah dipetik pada pagi hari pukul enam pagi ketika proses fotosíntesis belum terjadi. Pada saat dipetik, dipilih buah yang tua tetapi belum matang dan masih berwarna hijau tidak berwarna kuning atau 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI