OH
O
Khalkon
O
O
Flavanon
O
O OH
Dihidroflavonol
O
O OH
O
O OH
O
Flavone flavon-3-ol
OH
Anthocyanidin
O
O
Isoflavon
O
Neoflavon
O OH
flavan-3-ol
O
8 7
6 5
4 3
6 5
4 3
2
A C
B
Flavonoid
Gambar 2. Kerangka tipe-tipe flavonoid Bors, Michel, and Stettmainer, 2005
4. Penyarian flavonoid
Penyarian flavonoid dari dalam simplisia tumbuhan dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut polar, semi polar, maupun non polar sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelarutan flavonoid yang diekstraksi. Kelarutan flavonoid berbeda-beda sesuai golongan dan substitusinya Robinson, 1995. Pelarut yang kurang polar
digunakan untuk mengekstraksi aglikon flavonoid, sedangkan pelarut yang lebih polar digunakan untuk glikosida flavonoid atau antosianin. Flavonoid merupakan
senyawa polar karena mempunyai sejumlah gugus hidroksi yang tidak tersubstitusi atau suatu gula. Oleh karena itu, umumnya flavonoid cukup larut
dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, etil asetat, dimetilsulfoksida, dimetilformamid, dan air Markham, 1988.
Penyarian flavonoid dari tumbuhan didasarkan polaritas kandungan yang akan disari dan asal bahan dari mana substansi tersebut berasal. Flavonoid yang
berasal dari vakuola sel umumnya bersifat hidrofilik sehingga penyarian dapat dilakukan dengan air atau pelarut-pelarut alkoholik. Jika flavonoid terdapat pada
kloroplas, pelarut yang dipergunakan untuk penyarian adalah pelarut-pelarut non polar sebelum dilakukan penyarian dengan alkohol. Bahan segar dapat diekstraksi
dengan alkohol 96. Bahan kering dan berkayu dapat menggunakan campuran alkohol dengan air, hal ini disesuaikan glikosida flavonoidnya Harborne, 1987.
5. Deteksi dan identifikasi flavonoid
Senyawa flavonoid merupakan senyawa fenolik, oleh karena itu dapat memberikan reaksi dengan pereaksi untuk fenol antara lain membentuk warna
khas dengan besi III klorida FeCl
3
, aluminium klorida AlCl
3
, larutan asam sulfanilat terdiasotasi, sitroborat, vanilin HCl dan senyawa asam sulfat pekat
Harborne, 1987. Flavonoid dapat dideteksi dengan ammonia, jika tidak bercampur dengan pigmen lain. Timbulnya warna ini disebabkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembentukan garam dan struktur kuinoid pada cincin B. Reaksi ini memberi warna spesifik untuk masing-masing golongan. Flavon dan flavonol akan
memberikan warna kuning, antosian berwarna lembayung biru. Flavanon tidak berwarna namun akan menjadi merah bila dipanaskan. Flavanolol akan berwarna
coklat hingga jingga, dan adanya khalkon atau auron akan menimbulkan warna merah mendadak dalam suasana asam Robinson, 1995.
Tabel I. Warna bercak beberapa flavonoid setelah disemprot dengan pereaksi besi III klorida Mabry, Markham, and Thomas, 1970
Tipe Flavonoid Warna Bercak
Naringenin Hesperitin
Merah-violet Eriodictiol
Dihidrokuersetin Biru-violet
Dihidrofisetin Dihidrorobinetin
Abu-abu dan biru tua Deodarin Dihidroflavonol
Ungu intensif Dihidrokhalkon
Merah Flavanon
Hijau-coklat Flavonoid akan membentuk kompleks jika direaksikan dengan pereaksi
sitroborat atau dengan pereaksi aluminium klorida. Kompleks yang terbentuk berwarna kuning Mabry, et.al.
,
1970.
O
O OH
O
OH
O O
O
- H
2
O
O
O
Gambar 3. Pembentukan struktur kuinoid flavonoid karena uap ammonia Robinson, 1995
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
O
O HO
OH OH
O
O HO
O O
Al Cl
AlCl
3
HCl encer
O
O OH
HO OH
OH O
O O
HO O
O Al
Al Cl
Cl Cl
O
O O
HO OH
OH
Al Cl
Cl
AlCl
3
HCl encer
5 - OH - Flavon
Berwarna kuning
O
O HO
OH OH
O
O HO
O O
Al Cl
O
O HO
OH OH
AlCl
3
HCl encer
Berwarna kuning
OH O
O Al
Al Cl
Cl
Flavonolol
Gambar 4. Reaksi pembentukan kompleks flavonoid flavon, 5-OH flavon, flavonol dengan pereaksi AlCl
3
Mabry et al, 1970
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel II. Penafsiran warna Bercak dari segi struktur flavonoid Markham, 1988
Warna Bercak Dengan Sinar UV Jenis Flavonoid yang mungkin
Sinar UV tanpa NH
3
Sinar UV dengan NH
3
Lembayung Gelap Kuning, hijau-kuning
atau hijau a. Biasanya 5-OH flavon atau dihidroflavon
tersulih pada 3-H dan mempunyai 4’-OH b. Kadang-kadang 5-OH flavonon dan 4’-
OH khalkon tanpa OH pada cincin B
Perubahan warna sedikit atau tanpa perubahan
warna a. Biasanya flavon atau flavonol tersulih
pada 3-O mempunyai 5-OH tetapi tanpa 4’-OH bebas
b.beberapa 6- tatau 8-OH flavon dan flavonol tersulih pada 3-O serta
mengandung 5-OH c. Isoflavon, dihidroflavonol, biflavonil dan
beberapa flavanon yang mengandung 5- OH
d. Khalkon yang mengandung 2’- dan atau 6’-OH tetapi tidak mengandung 2- atau 4-
OH bebas Biru muda
Beberapa 5-OH flavanon Merah atau jingga
Khalkon yang mengandung 2- dan atau 4- OH bebas
Fluorosensi biru muda
Fluorosensi hijau-kuning atau kuning-biru
a. Flavon dan flavanon yang tak mengandung 5-OH, misal 5-OH glikosid
b. Flavonol tanpa 5-OH bebnas tetapi tersulih pada 3-OH
Perubahan warna sedikit atau tanpa perubahan
warna Isoflavon yang mengandung 5-OH bebas
Fluorosensi biru muda Isoflavon yang mengandung 5-OH bebas
Tak Nampak Fluorosensi biru muda
Isoflavon tanpa 5-OH bebas Kuning redup dan
kuning, atau fluorosensi jinga
Perubahan warna sedikit atau tanpa perubahan
warna Flavonol yang mengandung 3-OH bebas
dan mempunyai atau tak mempunyai 5-OH bebas kadang-kadang berasal dari
dihidroflavon
Fluorosensi kuning Merah atau jingga
Auron yang mengandung 4’-OH bebas dan beberapa 2- atau 4-OH khalkon
Hijau-Kuning, Hijau-biru, atau
hijau Perubahan warna sedikit
atau tanpa perubahan warna
a. Auron yang tak mengandung 4’-OH
bebas dan flavanon tanpa 5-OH bebas b.
Flavonol yang mengandung 2-OH bebas dan disertai atau tanpa 5-OH bebas
Merah jingga redup atau merah senduduk
Biru Antosianidin 3,5-diglikosid
Merah jambu atau fluorosensi kuning
Biru Sebagian besar antosianidin 3,5-diglikosid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Kegunaan flavonoid