malam, tanin, dan saponin hanya sedikit larut dalam etanol. Campuran etanol dan air dapat digunakan untuk meningkatkan penyarian Anonim, 1986.
Separasi dan pemurnian bertujuan untuk menghilangkan senyawa yang tidak dikehendaki seoptimal mungkin tanpa mempengaruhi kandungan senyawa
yang diinginkan, sehingga diperoleh ekstrak yang murni. Proses dari tahap ini adalah pengendapan, pemisahan dua cairan yang tidak saling campur ekstraksi,
sentrifugasi, dekantasi dan filtrasi Anonim, 2000. Ekstraksi adalah suatu metode pemisahan komponen dari suatu campuran
dengan menggunakan suatu pelarut. Dalam praktek digunakan untuk memisahkan senyawa organik dari larutan air atau suspensi. Metode ini paling sering
digunakan untuk proses pemisahan. Alat yang digunakan tidak khusus dan rumit. Jika tidak dinyatakan lain alat yang digunakan untuk pemisahan adalah corong
pisah Khopkar, 1990.
F. Kromatografi Lapis Tipis KLT
Kromatografi merupakan suatu metode yang sering digunakan untuk memisahkan dan mendeteksi suatu campuran senyawa berdasarkan proses fisika-
kimia. Salah satu sistem kromatografi yang digunakan adalah kromatografi lapis tipis yang merupakan pemisahan pada lapisan tipis dengan suatu penyangga.
Lapisan yang memisahkan terdiri atas partikel-partikel- sebagai fase diam yang ditempatkan pada penyangga yang berupa lempeng gelas, logam, pelat polimer
atau lapisan lain yang cocok. Lapisan melekat pada permukaan dengan bantuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahan pengikat, biasanya kalsium sulfat atau amilum. Lapisan ini berfungsi sebagai permukaan padat yang menyerap Grittter, Bobbit, and Schwarting, 1991.
Kromatografi lapis tipis adalah metode kromatografi cair yang paling sederhana dan mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan KLT adalah sampel
yang digunakan sedikit, diperoleh pemisahan senyawa yang amat berbeda seperti senyawa organik alam, senyawa organik sintetik, komplek anorganik-organik dan
bahkan ion anorganik, waktu yang dibutuhkan singkat, serta jumlah pelarut yang digunakan sangat sedikit. KLT dapat digunakan untuk dua tujuan. Pertama, untuk
hasil kuantitatif, kualitatif dan preparatif. Kedua, digunakan untuk menjajaki sistem pelarut dan sistem penyangga yang akan dipakai dalam kromatografi
kolom atau kromatografi cair kinerja tinggi KCKT Grittter et al., 1991. Dalam KLT, pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan adsorpsi atau
partisi solut antara fase diam dengan fase gerak yang terjadi secara kompetitif. Kemampuan fase diam mengadsorpsi sangat bergantung pada topografi gugus
aktif yang terdapat pada masing-masing komponen. Senyawa yang terikat kuat pada fase diam akan dielusi paling lama dan mempunyai nilai Rf Retention
factor yang kecil, sedangkan senyawa yang tidak terikat kuat pada fase diam
akan terelusi lebih dahulu dan mempunyai nilai Rf yang besar. Bercak yang mempunyai nilai Rf sama kemungkinan merupakan senyawa yang sama. Bilangan
Rf didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh garis depan fase pengembang Markham, 1988.
Hasil elusi sampel oleh fase gerak menghasilkan bercak yang dapat diamati dan digunakan untuk analisis senyawa. Akan tetapi, terkadang bercak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang dihasilkan pada lempeng fase diam masih sulit untuk dideteksi. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menambahkan pereaksi yang mampu memperjelas
bercak, sehingga memudahkan dalam pendeteksian. Senyawa-senyawa yang sering digunakan untuk pereaksi pendeteksi dalam KLT antara lain amonia,
AlCl
3
, FeCl
3
, sitroborat, dan berbagai pereaksi lain yang cukup banyak macamnya Mabry et al., 1970.
KLT Densitometri
Merupakan metode penetapan kadar suatu senyawa dengan mengukur kerapatan bercak senyawa yang bersangkutan, yang terlebih dahulu dipisahkan
dengan cara KLT. Untuk menetapkan kadar suatu senyawa dengan KLT densitometri, ada
dua cara. Pertama, penotolan dilakukan bersamaan antara senyawa baku dan senyawa yang bersangkutan, kemudian dielusi. Kadar senyawa bersangkutan
ditentukan dengan membandingkan harga AUC Area Under Curve senyawa dengan baku. Cara kedua yaitu dengan membuat kurva baku hubungan antara
jumlah zat baku dengan AUC Wardani, 2003. Kurva baku diperoleh dengan membuat totolan zat baku pada lempeng KLT dengan bermacam-macam
konsentrasi. Bercak yang diperoleh dicari nilai AUCnya, dari kurva baku diperoleh persamaan Y= bX + a. Dimana Y adalah AUC dan X adalah banyaknya
zat yang ditotolkan Supardjan, 1987. Alat
TLC scanner
memiliki sumber sinar yang dapat digerakkan di atas bercak-bercak pada lempeng KLT atau lempeng KLT dapat digerakkan menyusuri
berkas sinar yang berasal dari sumber sinar. Teknik pengukurannya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didasarkan atas sinar yang diserap absorbansi, sinar yang dipantulkan reflaktansi, atau sinar yang difluoresensikan. Sinar yang datang sebagian besar
diserap atau dipantulkan. Banyaknya sinar yang diserap sebanding dengan jumlah zat pada bercak yang terkena sinar Wardani, 2003.
G. Spektrofotometri UV-Vis