Metode Penyarian PENELAAHAN PUSTAKA

degradasi deoksiribosa, saat dipanaskan pada pH rendah akan terdekomposisi menjadi MDA Halliwell dan Gutteridge, 1999. Adanya MDA dapat dideteksi dengan mereaksikan campuran tersebut dengan TBA dalam suasana asam. Molekul MDA dengan TBA membentuk kromogen berwarna merah muda yamg absorbansinya dapat diukur pada panjang gelombang 532 nm. Reaksi kopling ini terjadi antara dua molekul MDA dan satu molekul TBA Halliwell, Gutteridge, and Auroma, 1987.

E. Metode Penyarian

Penyarian merupakan peristiwa pemindahan massa zat aktif yang semula berada dalam sel ditarik oleh cairan penyari sehingga terjadi larutan zat aktif dalam cairan penyari tersebut. Pada umumnya penyarian akan bertambah baik bila permukaan serbuk simplisia yang bersentuhan dengan cairan penyari makin luas. Dengan demikian, makin halus serbuk simplisia, seharusnya makin baik penyariannya. Menurut Anonim 1995 serbuk harus dapat melewati ayakan 20. Tetapi dalam pelaksanaannya tidak selalu demikian karena penyarian masih tergantung juga pada sifat fisik dan kimia simplisia yang bersangkutan. Cara penyarian dapat dibedakan menjadi: infundasi, maserasi, perkolasi, dan penyarian berkesinambungan Anonim, 1986. 1. Infundasi Merupakan proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Sari yang dihasilkan tidak stabil dan mudah tercemari oleh kapang dan kuman. Oleh karena itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Infundasi dibuat dengan cara menyari simplisia dengan air pada suhu 90 o C selama 15 menit Anonim, 1986. 2. Maserasi Cara maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengnan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari sehingga cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel mengakibatkan pendesakan larutan terpekat dari dalam sel ke luar sel. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Dapat dilakukan modifikasi terhadap teknik maserasi, misalnya teknik remaserasi. Pada teknik ini, cairan dibagi menjadi dua kemudian seluruh serbuk simplisia dimaserasi dengan cairan penyari pertama, sesudah dienaptuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan cairan penyari kedua Anonim, 1986. 3. Perkolasi Merupakan cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Cairan penyari akan mengalir dari atas ke bawah melalui serbuk kemudian cairan akan melarutkan zat aktif di dalam sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Serbuk simplisia yang akan diperkolasi dibasahi terlebih dahulu dengan cairan penyari kemudian dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam alat perkolasi perkolator sambil tiap kali ditekan. Serbuk kemudian ditutup dengan kertas saring dan cairan penyari dialirkan hingga di atas permukaan serbuk masih terdapat lapisan cairan penyari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah 24 jam, keran dibuka dan diatur hingga kecepatan tetesannya adalah 1 ml permenit. Akhir proses perkolasi ditentukan dengan pemeriksaan zat secara kualitatif pada perkolat terakhir Anonim, 1986. 4. Penyarian berkesinambungan Proses ini merupakan gabungan antara proses untuk menghasilkan ekstrak cair dan proses penguapan. Alat yang digunakan misalnya soxhlet. Pada penyarian ini, cairan penyari dipanaskan hingga mendidih, kemudian uap penyari akan naik ke atas kemudian akan menggembun karena didinginkan oleh pendingin balik. Embun akan turun melalui serbuk simplisia sambil melarutkan zat aktif serbuk simplisia Anonim, 1986. Cairan pelarut yang baik adalah pelarut yang dapat melarutkan zat aktif dari ekstrak dengan demikian ekstrak bebas dari senyawa lain yang tidak diinginkan. Faktor pertimbangan dalam pemilihan penyari adalah selektivitas, kemudahan bekerja dan proses dengan cairan tersebut, ekonomis, ramah lingkungan dan aman Anonim, 2000. Menurut Anonim 1986 kriteria cairan penyari yang baik adalah murah dan mudah didapat, stabil secara fisika dan kimia, netral, tidak mudah menguap atau terbakar, selektif, tidak mempengaruhi zat berkhasiat, dan diperbolehkan oleh peraturan. Pelarut yang diperbolekan sesuai peraturan yang berlaku adalah air, etanol dan campuran etanol air, metanol dan yang segolongan, kloroform, eter, heksan, aseton Anonim, 2000. Etanol dapat melarutkan alkaloid basa, minyak menguap, glikosida kurkumin, antrakinon, flavonoid, steroid, damar dan klorofil. Lemak, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI malam, tanin, dan saponin hanya sedikit larut dalam etanol. Campuran etanol dan air dapat digunakan untuk meningkatkan penyarian Anonim, 1986. Separasi dan pemurnian bertujuan untuk menghilangkan senyawa yang tidak dikehendaki seoptimal mungkin tanpa mempengaruhi kandungan senyawa yang diinginkan, sehingga diperoleh ekstrak yang murni. Proses dari tahap ini adalah pengendapan, pemisahan dua cairan yang tidak saling campur ekstraksi, sentrifugasi, dekantasi dan filtrasi Anonim, 2000. Ekstraksi adalah suatu metode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut. Dalam praktek digunakan untuk memisahkan senyawa organik dari larutan air atau suspensi. Metode ini paling sering digunakan untuk proses pemisahan. Alat yang digunakan tidak khusus dan rumit. Jika tidak dinyatakan lain alat yang digunakan untuk pemisahan adalah corong pisah Khopkar, 1990.

F. Kromatografi Lapis Tipis KLT