ANALISIS DATA METODE PENELITIAN

31

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN KETERBATASAN

PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Orientasi Kancah

Pada tanggal 23 Februari 1999, sebuah lembaga pendidikan bagi penyandang tunarungu usia dini didirikan oleh Yayasan Tunarungu Yogyakarta di daerah Pakem, Sleman. Lembaga tersebut lalu ditetapkan sebagai Biro Konsultasi Tunarungu yang telah melatih tiga anak tunarungu. Kemudian, orangtua dari ketiga anak tersebut meminta agar biro konsultasi tersebut menjadi sekolah khusus bagi anak tunarungu. Yayasan Tunarungu Yogyakarta pun mengabulkan permohonan tersebut dan menfasilitasi perintisan sekolah yang akhirnya diberi nama SLB B Karnnamanohara dengan meminjamkan tempat untuk kegiatan belajar mengajar. Sekarang, SLB B Karnnamanohara terletak di Jalan Pandean 2 Gang Wulung, Codongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. SLB B Karnnamanohara Yogyakarta menggunakan metode pengajaran dengan Metode Maternal Reflektif MMR yang diadaptasi dari SLB B Santi Rama Jakarta. Metode Maternal Reflektif MMR merupakan metode yang menekankan pentingnya percakapan menggunakan bahasa oral untuk meminimalkan penggunaan bahasa isyarat agar murid – murid dapat memahami bahasa oral sehingga mereka dapat berkomunikasi seperti anak yang mendengar. Namun, SLB B Karnnamanohara hanya menerima anak tunarungu dengan kategori normal atau tidak mengalami gangguan lain melalui tes pendengaran dan tes intelegensi. Sistem layanan yang diberikan SLB B Karnnamanohara dalam Brosur Sekolah adalah sebagai berikut : a. Play Group Kelas Latihan 1 Play Grop A merupakan kelompok anak – anak yang berusia antara 3 – 4 tahun atau yang telah dapat duduk tenang dan konsentrasi mata terbentuk untuk belajar. Play Group A dimulai pada pukul 08.00 – 11.00 WIB dari hari Senin sampai Jumat. 2 Play Grop B merupakan kelompok anak – anak yang berusia antara 1,8 – 3 tahun atau yang telah lolos observasi, belum dapat duduk tenang, konsentrasi mata belum terbentuk untuk belajar. Play Group B dimulai pada pukul 13.00 – 15.00 WIB dari hari Senin sampai Jumat. b. Kelompok Taman Kanak – Kanak 1 TK 1 usia 4 – 5 tahun adalah anak – anak yang telah lulus dari Play Group B. Program pembelajaran masih berfokus pada bahasa berbicara, menulis, dan membaca pada taraf identifikasi, imitasi, dan pengenalan berhitung.

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB – B Karnnamanohara Yogyakarta ).

0 0 11

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

0 0 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATERNAL REFLEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA DI SLB. B (ANAK TUNARUNGU).

0 1 44

Gambaran dari dampak penggunaan Metode Maternal Reflektif (MMR) terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi pada murid tunarungu kelas VI SLB B Karnnamanohara Yogyakarta.

0 4 150

PENGARUH PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE MATERNAL REFLEKTIF PADA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SEMESTER I SLB-B YAAT SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENGARUH METODE MATERNAL REFLEKTIF (MMR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA TUNARUNGU SMP DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN 2014.

0 0 19

Komunikasi interpersonal berbasis Metode Maternal Reflektif (MMR) antara ibu dan anak berkebutuhan khusus tunarungu : studi kasus keluarga di SLB Ngelom Taman Sidoarjo.

2 10 95

PENGARUH MEDIA SCRABBLE WORD BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

16 119 16

KEMAMPUAN MENDISKRIMINASI BUNYI BAHASA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI) DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

4 51 155