Pengertian Metode Maternal Reflektif MMR

itu, menjelaskan bahwa penggunaan Metode Maternal Reflektif MMR telah cukup efektif dan memberikan kontribusi yang positif pada kemampuan berbicara dan komunikasi pada anak tunarungu. Namun, pada penelitian yang pertama, subjek penelitiannya cukup terbatas, yaitu dua murid yang dipilih secara acak dan hanya mengamati proses pelaksanaan Metode Maternal Reflektif MMR di kelas. Di sisi lain, pada penelitian yang kedua hanya mengumpulkan informasi – informasi mengenai kemampuan berbahasa dan berkomunikasi murid – murid melalui sebuah tes yang dilakukan sebanyak dua kali serta dari nilai hasil belajar murid – murid. Pada penelitian kedua pun, pengamatan yang dilakukan hanya berdasarkan keaktifan murid – murid di kelas dalam menerima pelajaran sehingga interaksi dengan teman – temannya tidak diamati. Sementara itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dalam penggunaan Metode Maternal Reflektif MMR yang terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi pada murid tunarungu. Faktor yang membedakan penelitian ini dengan penelitian – penelitian sebelumnya adalah selain untuk mengamati metode pengajaran di kelas menggunakan Metode Maternal Reflektif MMR dan kemampuan berkomunikasi pada murid tunarungu, tetapi peneliti juga ingin mengamati perkembangan bahasanya. Penelitian ini akan menjelaskan mengenai dampak yang terjadi dalam penggunaan Metode Maternal Reflektif terhadap perkembangan bahasa anak tunarungu yang meliputi tugas – tugas, tipe – tipe, dan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasanya serta kegiatan murid – murid ketika berkomunikasi dengan guru dan teman – temannya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

F. DINAMIKA DAMPAK PENGGUNAAN METODE MATERNAL

REFLEKTIF MMR TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOMUNIKASI PADA MURID TUNARUNGU Anak tunarungu mengalami gangguan pada organ pendengarannya sehingga mengakibatkan ketidakmampuan mendengar dan kesulitan dalam berbahasa. Meskipun mereka memiliki intelegensi normal, tetapi anak tunarungu tidak dapat mendengar informasi dari luar, maka mereka mengalami kelainan dalam perkembangan bahasa. Hal tersebut membuat mereka kesulitan untuk melakukan komunikasi sehingga mereka tidak dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, maupun pengalaman yang dimilikinya. Selain itu, anak tunarungu masih sering menggunakan bahasa isyarat mereka sendiri untuk berkomunikasi, padahal tidak semua orang, khususnya orang yang mendengar dapat memahami maksud mereka. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan mengatasi hambatan komunikasi, anak tunarungu memerlukan metode pengajaran bahasa secara teratur, agar keterbatasan bahasa yang dialami anak tunarungu tidak menghambat kehidupan jiwa dan sosialnya. Salah satu metode pengajaran bahasa adalah dengan menggunakan Metode Maternal Reflektif MMR. SLB B Karnnamanohara Yogyakarta merupakan sebuah lembaga pendidikan bagi anak – anak tunarungu dengan menggunakan

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB – B Karnnamanohara Yogyakarta ).

0 0 11

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

0 0 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATERNAL REFLEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA DI SLB. B (ANAK TUNARUNGU).

0 1 44

Gambaran dari dampak penggunaan Metode Maternal Reflektif (MMR) terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi pada murid tunarungu kelas VI SLB B Karnnamanohara Yogyakarta.

0 4 150

PENGARUH PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE MATERNAL REFLEKTIF PADA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SEMESTER I SLB-B YAAT SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENGARUH METODE MATERNAL REFLEKTIF (MMR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA TUNARUNGU SMP DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN 2014.

0 0 19

Komunikasi interpersonal berbasis Metode Maternal Reflektif (MMR) antara ibu dan anak berkebutuhan khusus tunarungu : studi kasus keluarga di SLB Ngelom Taman Sidoarjo.

2 10 95

PENGARUH MEDIA SCRABBLE WORD BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

16 119 16

KEMAMPUAN MENDISKRIMINASI BUNYI BAHASA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI) DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

4 51 155