PENELITIAN – PENELITIAN TERDAHULU LANDASAN TEORI

Metode Maternal Reflektif MMR dalam pengajarannya. Metode tersebut diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak tunarungu sehingga dapat menggunakan bahasa oral untuk berkomunikasi dengan orang – orang disekitarnya. Meskipun demikian, tidak semua murid memiliki kemampuan yang sama untuk dapat mengikuti pelajaran dengan baik menggunakan metode tersebut. Hal tersebut membuat murid – murid masih sering menggunakan bahasa oral sambil berisyarat untuk berkomunikasi, terutama ketika berkomunikasi dengan teman – teman sesama tunarungu. Dengan demikian, dinamika yang telah dijelaskan di atas dapat digambarkan di bawah ini : Gambar. Perkembangan bahasa dan komunikasi pada murid tunarungu kelas VI SLB B Karnnamanohara Sebelum menerapkan MMR: Murid – murid masih menggunakan bahasa isyarat. Sesudah menerapkan MMR: Menggunakan bahasa oral meskipun sambil berisyarat. 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Bungin 2007 : 68 mengemukakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas tersebut ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, mode, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti mendeskripsikan perkembangan bahasa dengan menggunakan Metode Maternal Reflektif MMR yang ditinjau dari tugas, tipe, faktor perkembangan bahasa anak, dan penggunaanya dalam komunikasi sehari – hari pada murid – murid tunarungu.

B. SUBJEK PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa B Karnnamanohara, Yogyakarta. Subjek penelitian adalah murid – murid kelas VI SLB B Karnnamanohara, Yogyakarta. Hal tersebut karena murid kelas VI merupakan kelas tertinggi pada pendidikan dasar. Murid – murid kelas VI seharusnya telah dapat menguasai dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, baik pada guru, teman – teman, maupun orang – orang disekitarnya.

C. BATASAN ISTILAH

1. Perkembangan Bahasa Perkembangan bahasa anak dalam penelitian ini terdiri dari tugas perkembangan bahasa dan tipe perkembangan bahasa. Tugas perkembangan bahasa merupakan tugas – tugas pokok yang saling berkaitan dalam berbahasa yang menuntut anak – anak untuk dapat menguasai tugas – tugas tersebut, yaitu tahapan pemahaman, pengembangan pembendaharaan kata, penyusunan kata – kata menjadi kalimat, dan ucapan. Sedangkan tipe perkembangan bahasa dibagi menjadi egocentric speech , yaitu kegiatan anak yang berbicara dengan dirinya sendiri monolog dan socialized speech yang terjadi ketika adanya kontak antara anak dengan lingkungannya . 2. Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi, gagasan, atau emosi antara dua orang atau lebih, baik secara verbal atau nonverbal. Dalam penelitian ini, komunikasi tersebut terjadi antara murid – murid, baik dengan guru, teman sekelas, maupun teman dari kelas lain selama berada di dalam dan di luar kelas. Komunikasi tersebut dapat berupa bahasa oral, bahasa oral sambil berisyarat, bahasa isyarat, bahkan berupa ekspresi wajah. 3. Metode Maternal Reflektif MMR Metode Maternal Reflektif MMR merupakan suatu metode pengajaran dengan menggunakan percakapan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Dalam penelitian ini, guru selalu menggunakan bahasa oral dan menerapkan langkah – langkah yang telah disesuaikan dengan pelaksanaan MMR ketika mengajarkan pelajaran Bahasa. 4. Anak Tunarungu Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami kekurangan atau keidakmampuan dalam mendengar suara. Dalam penelitian ini, subjek penelitian merupakan murid – murid yang termasuk dalam kategori hilangnya pendengaran yang marginal dan sedang.

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Menurut Hasan 2002 : 86 – 88, pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan lima teknik, antara lain angket kuesioner, wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan analisis isi. Peneliti menggunakan tiga teknik dalam pengumpulan data, yaitu: 1. Observasi Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme sesuai dengan tujuan – tujuan empiris. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan mengamati perilaku

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB – B Karnnamanohara Yogyakarta ).

0 0 11

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

0 0 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATERNAL REFLEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA DI SLB. B (ANAK TUNARUNGU).

0 1 44

Gambaran dari dampak penggunaan Metode Maternal Reflektif (MMR) terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi pada murid tunarungu kelas VI SLB B Karnnamanohara Yogyakarta.

0 4 150

PENGARUH PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE MATERNAL REFLEKTIF PADA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SEMESTER I SLB-B YAAT SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENGARUH METODE MATERNAL REFLEKTIF (MMR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA TUNARUNGU SMP DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN 2014.

0 0 19

Komunikasi interpersonal berbasis Metode Maternal Reflektif (MMR) antara ibu dan anak berkebutuhan khusus tunarungu : studi kasus keluarga di SLB Ngelom Taman Sidoarjo.

2 10 95

PENGARUH MEDIA SCRABBLE WORD BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

16 119 16

KEMAMPUAN MENDISKRIMINASI BUNYI BAHASA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI) DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

4 51 155