Pelaksanaan percakapan membaca ideovisual Percami

memahami maupun merespon pertanyaan dari guru m3.kdk.4. DA juga masih menggunakan bahasa oral sambil berisyarat ketika berkomunikasi dengan teman – temannya m3.kdk.2 dan dalam mengungkapkan pertanyaannya m3.kdk.3. Sementara itu, DA telah cukup menguasai banyak arti kata m3.kdk.10a b. Namun, DA mengalami kesulitan dalam memahami m3.kdk.5 dan menuliskan m3.kdk.7 sebuah kata atau kalimat. Selain itu, DA juga mengalami kesulitan dalam membuat sebuah kalimat m3.kdk.9. 4 SA SA menggunakan bahasa oral dalam merespon pertanyaan dari guru serta dalam mengungkapkan pertanyaan dan pernyataan m4.kdk.1. Meskipun terkadang, SA mengalami kesulitan dalam memahami dan merespon pertanyaan dari guru m4.kdk.4. Namun, SA masih menggunakan bahasa oral sambil berisyarat dengan tangannya ketika berkomunikasi dengan teman – temannya m4.kdk.2. SA telah cukup menguasai banyak arti kata. Meskipun demikian, SA masih mengalami kesulitan dalam memahami m4.kdk.5, menuliskan, dan mengulangi m4.kdk.7 sebuah kata atau kalimat. SA juga masih mengalami kesulitan dalam mengeja sebuah kata m4.kdk.8. b. Di luar kelas 1 NA NA sering menghabiskan waktunya di luar kelas. NA bermain bersama teman – teman sekelasnya maupun dari kelas lain misalnya, murid kelas V m1.klk.1. Sesekali, NA hanya duduk di dalam kelas sambil mengobrol dengan teman sekelasnya. Meskipun terkadang masih menggunakan oral sambil bahasa isyarat m1.klk.2 tetapi, NA berusaha membiasakan diri untuk berkomunikasi secara oral m1.klk.3. NA akan berisyarat apabila lawan bicaranya tidak memahami ucapan NA. NA juga selalu menggunakan bahasa oral ketika berkomunikasi dengan guru lain. 2 LI LI lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kelas m2.klk.1a, misalnya makan bekal yang dibawanya atau merapikan rambutnya, baik ketika menggunakan jilbab maupun tidak. Sesekali, LI keluar kelas untuk bermain bersama teman – temannya m2.klk.1b. Saat berkomunikasi, LI lebih sering menggunakan bahasa isyarat m2.klk.2 dibandingkan menggunakan bahasa oral.

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB – B Karnnamanohara Yogyakarta ).

0 0 11

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

0 0 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATERNAL REFLEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA DI SLB. B (ANAK TUNARUNGU).

0 1 44

Gambaran dari dampak penggunaan Metode Maternal Reflektif (MMR) terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi pada murid tunarungu kelas VI SLB B Karnnamanohara Yogyakarta.

0 4 150

PENGARUH PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE MATERNAL REFLEKTIF PADA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SEMESTER I SLB-B YAAT SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENGARUH METODE MATERNAL REFLEKTIF (MMR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA TUNARUNGU SMP DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN 2014.

0 0 19

Komunikasi interpersonal berbasis Metode Maternal Reflektif (MMR) antara ibu dan anak berkebutuhan khusus tunarungu : studi kasus keluarga di SLB Ngelom Taman Sidoarjo.

2 10 95

PENGARUH MEDIA SCRABBLE WORD BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

16 119 16

KEMAMPUAN MENDISKRIMINASI BUNYI BAHASA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI) DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

4 51 155