BATASAN ISTILAH METODE PENGUMPULAN DATA

1. Kepercayaan credibility Kepercayaan berfungsi untuk membuktikan kesesuaian antara hasil – hasil penemuan dengan kenyataan yang sedang diteliti. Oleh karena itu, peneliti melakukan teknik triangulasi data Menurut Patton dalam Poerwandari, 2005, untuk meningkatkan kepercayaan penelitian kualitatif adalah dengan melakukan triangulasi. Triangulasi dapat dibedakan menjadi empat macam, anatara lain triangulasi data, peneliti, teori, dan metode. Peneliti menggunakan dua triangulasi, yaitu: a. Triangulasi data Menggunakan sumber data yang berbeda – beda, misalnya menggunakan catatan lapangan observasi, wawancara dengan guru, dan dokumentasi. b. Triangulasi metode Menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda, misalnya metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. 2. Keteralihan transferability Keteralihan berfungsi untuk menyamakan konteks antara pengirim dan penerima pada suatu bentuk persoalan empiris. Dengan demikian, peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks berupa data deskriptif secukupnya. Oleh karena itu, peneliti melakukan observasi berulang – ulang lalu menyamakan dengan hasil wawancara dengan guru mengenai perilaku dan pencapaian murid – murid dalam menerima pelajaran di kelas. 3. Kebergantungan dependability Kebergantungan berfungsi untuk menghindari kesalahan dalam mengolah data hasil penelitian. Oleh karena itu, pentingnya mengulang pengambilan data dalam suatu kondisi yang sama. Peneliti melakukan observasi sebanyak enam kali dan dua kali wawancara. 4. Kepastian confirmability Kepastian berfungsi untuk menekankan penelitian ilmiah bukan pada kesepakatan atau pendapat orang seorang, melainkan pada data dari hasil penelitian. oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh peneliti sepenuhnya berdasarkan hasil observasi di lapangan yang didukung dengan hasil wawancara dengan guru. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN KETERBATASAN

PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Orientasi Kancah

Pada tanggal 23 Februari 1999, sebuah lembaga pendidikan bagi penyandang tunarungu usia dini didirikan oleh Yayasan Tunarungu Yogyakarta di daerah Pakem, Sleman. Lembaga tersebut lalu ditetapkan sebagai Biro Konsultasi Tunarungu yang telah melatih tiga anak tunarungu. Kemudian, orangtua dari ketiga anak tersebut meminta agar biro konsultasi tersebut menjadi sekolah khusus bagi anak tunarungu. Yayasan Tunarungu Yogyakarta pun mengabulkan permohonan tersebut dan menfasilitasi perintisan sekolah yang akhirnya diberi nama SLB B Karnnamanohara dengan meminjamkan tempat untuk kegiatan belajar mengajar. Sekarang, SLB B Karnnamanohara terletak di Jalan Pandean 2 Gang Wulung, Codongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. SLB B Karnnamanohara Yogyakarta menggunakan metode pengajaran dengan Metode Maternal Reflektif MMR yang diadaptasi dari SLB B Santi Rama Jakarta. Metode Maternal Reflektif MMR merupakan metode yang menekankan pentingnya percakapan menggunakan bahasa oral untuk meminimalkan penggunaan bahasa

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB – B Karnnamanohara Yogyakarta ).

0 0 11

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

0 0 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATERNAL REFLEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA DI SLB. B (ANAK TUNARUNGU).

0 1 44

Gambaran dari dampak penggunaan Metode Maternal Reflektif (MMR) terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi pada murid tunarungu kelas VI SLB B Karnnamanohara Yogyakarta.

0 4 150

PENGARUH PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE MATERNAL REFLEKTIF PADA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SEMESTER I SLB-B YAAT SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENGARUH METODE MATERNAL REFLEKTIF (MMR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA TUNARUNGU SMP DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN 2014.

0 0 19

Komunikasi interpersonal berbasis Metode Maternal Reflektif (MMR) antara ibu dan anak berkebutuhan khusus tunarungu : studi kasus keluarga di SLB Ngelom Taman Sidoarjo.

2 10 95

PENGARUH MEDIA SCRABBLE WORD BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

16 119 16

KEMAMPUAN MENDISKRIMINASI BUNYI BAHASA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI) DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

4 51 155