Metode Komunikasi pada Anak Tunarungu

serta dapat membaca ujaran. Selain itu, mereka mampu melakukan percakapan dengan wajar dan spontan, melafalkan kata – kata dengan artikulasi yang jelas dan mudah dipahami, serta dapat membuat kalimat dengan baik. Di samping itu, penelitian yang dilakukan Astutik 2010 juga menjelaskan bahwa Metode Maternal Reflektif membuat lima subjek tunarungu kelas III SLB B Widya Bhakti Semarang menjadi semakin aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, menumbuhkan keberanian berbicara, bertanya, dan menanggapi percakapan orang lain, serta dapat meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar. Dari hasil penelitian – penelitian tersebut, diketahui bahwa murid – murid tunarungu yang diajarkan menggunakan Metode Maternal Reflektif MMR telah mampu untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, misalnya merespon pertanyaan dan pernyataan secara lisan, serta dapat membaca ujaran. Mereka juga mampu melakukan percakapan dengan artikulasi yang jelas dan mudah dipahami. Hal tersebut membuat mereka dapat berkomunikasi seperti anak yang mendengar. Pengajaran dengan Metode Maternal Reflektif MMR juga telah dapat meningkatkan membuat konsentrasi dan prestasi murid – murid. Penelitian – penelitian sebelumnya secara umum bertujuan untuk mengetahui efektivitas dalam Metode Maternal Reflektif MMR sebagai metode pengajaran pada murid tunarungu sehingga berdampak pada peningkatan kemampuan berbicara dan komunikasi anak tunarungu. Selain itu, menjelaskan bahwa penggunaan Metode Maternal Reflektif MMR telah cukup efektif dan memberikan kontribusi yang positif pada kemampuan berbicara dan komunikasi pada anak tunarungu. Namun, pada penelitian yang pertama, subjek penelitiannya cukup terbatas, yaitu dua murid yang dipilih secara acak dan hanya mengamati proses pelaksanaan Metode Maternal Reflektif MMR di kelas. Di sisi lain, pada penelitian yang kedua hanya mengumpulkan informasi – informasi mengenai kemampuan berbahasa dan berkomunikasi murid – murid melalui sebuah tes yang dilakukan sebanyak dua kali serta dari nilai hasil belajar murid – murid. Pada penelitian kedua pun, pengamatan yang dilakukan hanya berdasarkan keaktifan murid – murid di kelas dalam menerima pelajaran sehingga interaksi dengan teman – temannya tidak diamati. Sementara itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dalam penggunaan Metode Maternal Reflektif MMR yang terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi pada murid tunarungu. Faktor yang membedakan penelitian ini dengan penelitian – penelitian sebelumnya adalah selain untuk mengamati metode pengajaran di kelas menggunakan Metode Maternal Reflektif MMR dan kemampuan berkomunikasi pada murid tunarungu, tetapi peneliti juga ingin mengamati perkembangan bahasanya. Penelitian ini akan menjelaskan mengenai dampak yang terjadi dalam penggunaan Metode Maternal Reflektif terhadap perkembangan bahasa anak tunarungu yang meliputi tugas – tugas, tipe – tipe, dan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasanya serta kegiatan

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB – B Karnnamanohara Yogyakarta ).

0 0 11

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

0 0 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATERNAL REFLEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA DI SLB. B (ANAK TUNARUNGU).

0 1 44

Gambaran dari dampak penggunaan Metode Maternal Reflektif (MMR) terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi pada murid tunarungu kelas VI SLB B Karnnamanohara Yogyakarta.

0 4 150

PENGARUH PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE MATERNAL REFLEKTIF PADA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SEMESTER I SLB-B YAAT SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENGARUH METODE MATERNAL REFLEKTIF (MMR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA TUNARUNGU SMP DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN 2014.

0 0 19

Komunikasi interpersonal berbasis Metode Maternal Reflektif (MMR) antara ibu dan anak berkebutuhan khusus tunarungu : studi kasus keluarga di SLB Ngelom Taman Sidoarjo.

2 10 95

PENGARUH MEDIA SCRABBLE WORD BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

16 119 16

KEMAMPUAN MENDISKRIMINASI BUNYI BAHASA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI) DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

4 51 155