Aspek kognitif Peningkatan Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar

Pada tingkat pemahaman peserta didik dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh satu konsep atau prinsip. Pada tingkat aplikasi, peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsisp atau konsep dalam situasi yang baru. Pada tingkat analisis, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi kedalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat serta menemukan hubungan sebab-akibat. Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut untuk menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis atau teori sendiri dan mensintesiskan pengetahuannya. Pada tingkat evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi. Aspek kognitif terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda. Enam tingkatan tersebut Haryati, 2007: 23-24 yaitu: 1 Tingkat pengetahuan knowledge Pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu mengingat recall berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya fakta, rumus, terminologi staregi problem solving dan lain sebagainya. 2 Tingkat pemahaman comprehension Pada tahap ini pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata- kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebut kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri. 3 Tingkat penerapan aplication Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. 4 Tingkat Analisis analysis Analisis merupakan kemampuan mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesa dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. 5 Tingkat sintesis syntesis Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang berbeda sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. 6 Tingkat evaluasi evaluation Evaluasi merupakan level tertinggi yang mengharapkan peserta didik mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nalai suatu gagasan, metode, produk, atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu. Bentuk tes kognitif diantaranya; 1 tes atau pertanyaan lisan di kelas, 2 pilihan ganda, 3 uraian obyektif, 4 uraian non obyektif atau uraian bebas, 5 jawaban atau isian singkat, 6 menjodohkan, 7 portopolio dan 8 performans.

b. Keterampilan motorik

Orang yang memiliki suatu kemampuan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Ciri khas dari keterampilan motorik adalah otomatisme, yaitu rangkaian gerak gerik berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan supel tanpa dibutuhkan banyak refleksi tentang apa yang dilakukan dan mengapa diikuti urutan gerak-gerik tertentu.

c. Sikap

Orang yang bersikap tertentu cendrung menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penliaian terhadap itu, bergunaberharga baginya atau tidak.sikap merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak.

2. Kriteria Hasil Belajar

Penilaian untuk setiap soal yang sesuai dengan kriteria hasil belajar antara lain: 1. Soal no 1 kriteria pengetahuan Kriteria pengetahuan merupakan soal tingkat rendah a. Jika menjawab dengan jelas sesuai dengan pertanyaan diberi skor 5 b. Jika menjawab pertanyaan dengan singkat diberi skor 4

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DI SMAN 1 INGIN JAYA

0 4 1

Pembelajaran Inkuiri dengan Pendekatan Demonstrasi pada Pokok Bahasan Bunyi untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Fisika Siswa SMP

1 55 135

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PENEMUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON.

0 1 29

Efektivitas pemberian latihan soal untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan besaran dan satuan untuk siswa kelas X SMAN 1 Kalasan.

0 0 84

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode Demonstrasi Berbantuan Simulasi Komputer dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan hukum newton untuk siswa kelas X SMAN 4 Yogyakarta.

0 2 215

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA.

0 0 2

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON SISWA KELAS X SMAN 1 PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20162017 Agustinus Chandra 1) Veator Reanyaan 2) Yuli Prihatni 3)

0 0 8

PERUBAHAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HUKUM II NEWTON DENGAN METODE DEMONSTRASI

0 0 127

Peningkatan hasil belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada pokok bahasan hukum newton kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 1 203

Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 20 250