Validitas Instrumen Metode Pengumpulan Data

content validity. Pada penelitian ini, instrumen yang akan divalidasi adalah: a soal-soal pretes dan posttes, b angket minat. Sebelum diberikan kepada siswa, instrumen divalidasi dan dikonsultasikan kepada dua orang ahli yaitu seorang dosen Universitas Sanata Dharma dan seorang guru mata pelajaran fisika SMA N 4 Yogyakarta untuk mengetahui apakah intrumen telah sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh peneliti.

H. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau keterangan-keterangan atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian Hasan, 2002: 83. Data diambil pada jam pelajaran atau luar jam pelajaran fisika. 1. Penggunaan Tes Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya obyek yang diteliti. Isntrumen yang berupa tes dapat mengukur kemampuan dasar dan pencapaian pemahaman suharsimi, 2006:223. Tes akan diberikan sebelum pembelajaran berlangsung yaitu tes awal pretes dan tes akhir posttes. Dengan pemberian tes awal pretes akan diketahui bahwa sejauh mana pemahaman awal siswa pada pokok bahasan hukum newton. Kemudian setelah pembelajaran selesai diberikan tes akhir posttes untuk mengetahui apakah ada perubahan peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan hukum newton. 2. Data Angket Angket juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian hasil belajar Sudijono, 2011:83. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap metode simulasi komputer pada pokok bahasan hukum newton.

I. Metode Analisa Data

1. Analisis skor soal pretes dan soal posttes Pada tabel dibawah ini dijelaskan pemberian skor soal pretes dan posttes Tabel 3.4. Pemberian skor soal pretes dan posttes No Soal Aspek Skor Maksimum 1 Pengetahuan 5 2 Pemahaman 5 3 Penerapan 10 4 Penerapan 10 5 Analisis 10 6 Pengetahuan 5 7 Analisis 25 8 Pemahaman 5 9 Pemahaman 10 10 Penerapan 15 Jumlah skor 100 Untuk menghitung besarnya nilai yang diperoleh siswa dihitung menggunakan rumus: = 100 Skor yang diperoleh siswa, dikelompokan menurut interval yang telah ditentukan berdasarkan tingkat pemahamannya. Interval dibagi menjadi 5 macam yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Penentuan interval skor dan kualifikasinya a Menentukan passing skor Passing skor adalah skor terendah untuk nilai cukup. Ditetapkan passing skornya yaitu 60 b Menentukan aturan konversi • Untuk kelompok atas Untuk kelompok atas terdiri dari 3, yaitu cukup, baik, dan sangat baik. Lebar intervalnya 100-59 = 41. Apabila ditetapkan lebar interval skornya sama, maka setiap kualifikasinya mempunyai lebar interval 13 sisa 2. Ditetapkan satu kualifikasi untuk interval 13, dan dua kualifikasi untuk interval 14. Jadi kualifikasi cukup untuk skor 60-73, kualifikasi baik untuk interval skor 74-87 , dan kualifikasi sangat baik untuk interval skor 88-100 . • Untuk kelompok bawah Untuk kelompok bawah, mempunyai dua kualifikasi, yaitu kurang dan sangat kurang. Kualifikasi kurang antar interval 50- 59 dan kualifikasi sangat kurang antara interval 1- 49 . Tabel 3.5. kualifikasi dan interval skor Interval Kualifikasi 88-100 Sangat Baik 74-87 Baik 60-73 Cukup 50-59 Kurang 1-49 Sangat Kurang 2. Membandingkan skor metode simulasi komputer dengan metode ceramah menggunakan metode kuantitatif. a. Untuk membandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode simulasi komputer dengan metode ceramah digunakan: 1 Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas simulasi dan kelas ceramah memiliki pemahaman yang sama atau tidak. Uji homogenitas ini dilakukan dari hasil pretes kelas simulasi dan kelas ceramah. 2 Uji- T independen dengan tingkat signifikan α = 0.05, untuk menetahui tes awal pretes siswa yang diajar menggunakan metode simulasi komputer dan siswa yang diajar dengan metode ceramah. 3 Uji- T independen dengan tingkat α = 0.05, untuk mengetahui tes akhir posttes siswa yang diajar dengan metode simulasi komputer dan siswa yang diajar dengan metode ceramah. Cara menganalisis dengan menggunakan SPSS. Data yang digunakan adalah nilai postes kelas eksperimen dan niai postes kelas kontrol. Dari analisis menggunakan spss 16 dapat diketahui bahwa apakah data yang ditampilkan signifikan atau tidak. Apabila signifikan maka ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara siswa yang diajar dengan metode simulasi komputer dengan metode ceramah. Apabila tidak signifikan maka tidak ada perpedaan peningkatan hasil belajar. b. Untuk mengetahui apakah metode simulasi komputer dan metode ceramah dapat meningkatkan hasil belajar digunakan: 1 Uji- T dependen dengan tigkat signifikan α = 0.05, untuk mengetahui tes awal pretes dan tes akhir posttes yang diajar dengan metode simulasi komputer dan metode ceramah. Cara menghitung dengan menggunakan SPSS. Bila perhitungan signifikan maka, ada perbedaan peningkatan hasil belajar dan bila tidak signifikn maka, tidak ada peningkatan hasil belajar. c. Uji kualitatif Pada uji kualitatif ini, data yang dugunakan adalah: 1 Hasil angket minat siswa Pemberiaan angket sangat penting diberikan kepada siswa, karena untuk mengetahui bagaimana minat siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika menggunakan simulasi komputer. Angket terdiri dari 15 soal dan tersedia 4 alternatif jawaban, dan siswa harus mengisi harus mengisi sesuai keadaan dirinya. Alternatif beserta skornya sebagai berikut: Nilai 1, “Sangat Tidak Setuju”: jika pertanyaan tersebut sama sekali tidak menggambarkan diri siswaa. Nilai 2, “Tidak Setuju”:jika pernyataan tersebut sedikit menggambarkan diri siswa. Nilai 3, “Setuju”: jika pertanyaan tersebut menggambarkan keadaan diri siswa, meski tidak 100 . Nilai 4, “Sangat Setuju”: jika pernyataan tersebut tepat menggambarkan keeadaan diri siswa. Klasifikasi minat belajar siswa ditetapkan berdasarkan prosentase yang diperoleh setiap siswa. Prosentase = 100 JS = Jumlah skor yang diperoleh TS = Total Skor Tabel 3.6. Klasifikasi minat siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan simulasi komputer. Skor Kategori 85-100 Sangat Berminat 69 - 84 Berminat 53- 68 Tidak Berminat 53 Sangat Tidak Berminat d. Analisis hasil wawancara Untuk menganalisis wawancara, pertama harus membuat transkip hasil wawancara. Kemudian diambil kesimpulan dari hasil wawancara. 57

BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMAN 4 Yogyakarta pada bulan November dan berakhir bulan Desember. Subyek penelitian adalah siswa kelas XA dan siswa kelas XD. Kelas XA yang diberi treatment model pembelajaran dengan metode simulasi komputer. Sedangkan kelas XD adalah kelas kontrol yang model pembelajarannya menggunakan metode caramah. Siswa kelas XA berjumlah 32 orang siswa dan siswa kelas XD berjumlah 32 orang siswa. Maka jumlah secara keseluruhan adalah 64 siswa. Dalam penelitian ini penulis berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen. Sedangkan proses pembelajaran pada kelas XD guru bidang studi yang mengajar menggunakan metode ceramah.Dalam penelitian ada beberapa siswa yang sering tidak masuk dan juga tidak mengikuti pretes. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian dan analisis data adalah siswai kelas XA yang berjumlah 26orang dan siswai kelas XD yang berjumlah 28 orang. 1. Persiapan Instrumen Sebelum penelitian dimulai peneliti memepersiapkan instrumen- instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Instrumen-instrumen penelitian antara lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk kelas XA dengan menggunakan model pembelajaran sismulasi komputer, Lembar Kegiatan Siswa LKS untuk metode simulasi komputer pada pokok bahasan hukum newton, serta membuat kuesioner minat terhadap pembelajaran fisikan menggunakan metode simulasi komputer, soal pretes dan soal postes. Setelah itu peneliti memberikan surat izin penelitian untuk melaksanakan penelitian di SMAN 4 Yogyakarta. Setelah mendapat izin dari pihak sekolah, peneliti berkonsultasi dengan guru mata pelajaran fisika untuk membahas kelas berapa yang akan diteliti dan jadwal pelaksanaan penelitian. 2. Perkenalan dan Pelaksanaan Prestes Pada tahap ini, peneliti memperkenalkan diri kepada siswa kelas XA. Setelah itu peneliti memberitahukan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari adalah materi hukum newton. Selanjutnya peneliti memeberikan soal pretes yang terdiri dari 10 soal uraian, dan alokasi waktu yang diperlukan adalan 45 menit. Pretes ini dilaksanakan pada tanggal 15 November 2013, pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 19 November 2013. Tujuan diberikannya pretes adalah peneliti dapat memeperoleh data bagaimana pemehaman awal siswa mengenai hukum newton. Data ini digunakan untuk mengetahuai apakah kedua kelas memiliki pemahaman keadaan awal yang sama atau tidak.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DI SMAN 1 INGIN JAYA

0 4 1

Pembelajaran Inkuiri dengan Pendekatan Demonstrasi pada Pokok Bahasan Bunyi untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Fisika Siswa SMP

1 55 135

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PENEMUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON.

0 1 29

Efektivitas pemberian latihan soal untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan besaran dan satuan untuk siswa kelas X SMAN 1 Kalasan.

0 0 84

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode Demonstrasi Berbantuan Simulasi Komputer dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan hukum newton untuk siswa kelas X SMAN 4 Yogyakarta.

0 2 215

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA.

0 0 2

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON SISWA KELAS X SMAN 1 PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20162017 Agustinus Chandra 1) Veator Reanyaan 2) Yuli Prihatni 3)

0 0 8

PERUBAHAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HUKUM II NEWTON DENGAN METODE DEMONSTRASI

0 0 127

Peningkatan hasil belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada pokok bahasan hukum newton kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 1 203

Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 20 250