d. Siswa IV dengan kode siswa A
11
Peneliti : Apakah sudah pernah belajar fisika menggunakan
metode simulasi komputer selama belajar di SMAN 4 Yogyakarta?
Siswa : belum pernah,waktu SMP sama KKN mas.
Peneliti : mengalami kesilitan selama proses pembelajaran?
Siswa : enggak sih soalnya enak.
Peneliti : apakah ada kesulitan lain?
Siswa : ya paling mungkin kalau misalkan baru e baru lagi
nggak mood belajar terus tiba-tiba langsung belajar gitu.
Peneliti : Mengalami kesulitan saat menyelesaikan soal
selama proses pembelajaran? Siswa
: penyelesaian soalnya enak. Peneliti
: Menurut anda, lebih baik menggunakan metode simulasi atau menggunalan metode ceramah?
Mengapa? Siswa
: pilih simulasi sih, karena simulasi ada gambarnya dan ceramahkan ngomong
e. Siswa V dengan kode siswa A
5
Peneliti : Apakah sudah pernah belajar fisika menggunakan
metode simulasi komputer selama belajar di SMAN 4 Yogyakarta?
Siswa : belum pernah mas.
Peneliti : mengalami kesilitan selama proses pembelajaran?
Siswa : enggak ada.
Peneliti : apakah ada kesulitan lain?
Siswa : enggak.
Peneliti : Mengalami kesulitan saat menyelesaikan soal
selama proses pembelajaran? Siswa
: ya sedikit bisa. Peneliti
: Menurut anda, lebih baik menggunakan metode simulasi atau menggunalan metode ceramah?
Mengapa? Siswa
: simulasi lah. Karena ceramah itu terlalu banter banget maksudnya bikin ngantuk dan simulasi agak
ndak terlalu bikin ngantuk.
D. Pembahasan 1. Pembahasan Tingkat Hasil Belajar Siswai Menggunakan Metode
Simuasi Komputer dan metode ceramah.
Berdasarkan pengertian hasil belajar Menurut Namawi dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar Ahmad, 2013:5,
hsil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pembelajaran tertentu. Maka dari itu data yang diperoleh peneliti adalah hasil tes
siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana masing- masing kelas diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen
dikenai pembelajaran menggunakan metode simulasi komputer, sedangkan kelas kontrol pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah. Maka tujuan dilakukan pnelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode simulasi komputer pada materi hukum newton. Berdasarkan
perhitungan menggunakan SPSS menunjukan bahwa proses pembelajaran menggunakan metode simulasi komputer dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perhitungan statistik yang menunjukan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan anatar nilai pretes dan postes.
Berdasarkan hasil uji test-t dua kelompok yang independen yaitu menggunakan SPSS menunjukan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil analisis diperoleh sig 2-tailed pada perhitungan menggunakan SPSS
uji test-t independen menunjukan hasil 0,001. Karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan Ho diterima yaitu
terdapat perbedaan prestasi belajar secara signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari nilai postes untuk masing-
masing kelas. Dapat juga dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh untuk kelas
eksperimen yaitu dari nilai rata-rata pretes adalah
59,19
dan nilai rata- rata postes adalah
88,69
. Ini berarti bahwa nilai postes siswa lebih baik dari nilai pretes.
Selain menggunakan metode simulasi, peneliti juga menggunakan metode ceramah untuk melihat peningkatan hasil belajar siswai.
Sama halnya dengan metode simulasi
komputer, dari hasil perhitungan SPSS menunjukan bahwa ada peningkatan prestasi
belajar juga pada pokok bahasan hukum newton
dengan menggunakan metode ceramah. Peningkatan ini dapat dilihat pada
hasil perhitungan SPSS yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar secara signifikan antara sebelum dan sesudah
pembelajaran. Nilai rata-rata pretes yang diperoleh pada kelas kontrol