Pembahasan 1. Pembahasan Tingkat Hasil Belajar Siswai Menggunakan Metode
Berdasarkan hasil uji test-t dua kelompok yang independen yaitu menggunakan SPSS menunjukan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil analisis diperoleh sig 2-tailed pada perhitungan menggunakan SPSS
uji test-t independen menunjukan hasil 0,001. Karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan Ho diterima yaitu
terdapat perbedaan prestasi belajar secara signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari nilai postes untuk masing-
masing kelas. Dapat juga dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh untuk kelas
eksperimen yaitu dari nilai rata-rata pretes adalah
59,19
dan nilai rata- rata postes adalah
88,69
. Ini berarti bahwa nilai postes siswa lebih baik dari nilai pretes.
Selain menggunakan metode simulasi, peneliti juga menggunakan metode ceramah untuk melihat peningkatan hasil belajar siswai.
Sama halnya dengan metode simulasi
komputer, dari hasil perhitungan SPSS menunjukan bahwa ada peningkatan prestasi
belajar juga pada pokok bahasan hukum newton
dengan menggunakan metode ceramah. Peningkatan ini dapat dilihat pada
hasil perhitungan SPSS yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar secara signifikan antara sebelum dan sesudah
pembelajaran. Nilai rata-rata pretes yang diperoleh pada kelas kontrol
adalah
45,07
dan nilai rata-rata postes adalah
76,54
. Ini berarti bahwa nilai postes siswa lebih baik dari nilai pretes.
Tabel.4.13. Peningkatan hasil belajar
Kelas Pretes
Postes Peningkatan
Eksperimen
59,19 88,69
29,5
Kontrol 45,07
76,54 31,46
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa peningkatan hasil belajar kelas kontrol lebih meningkat sekitar 1,96 dari kelas eksperimen.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
karena selisih peningkatannya sekitar 1,96 poin. Peneliti mengharapkan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen
lebih meningkat dari pada kelas kontrol. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti masih mengalami persoalan dalam memberikan
materi dengan menggunakan metode pembelajaran simulasi komputer. Karena metode simulasi komputer merupakan metode yang
baru bagi siswa kelas X SMA N 4 Yogyakarta. Siswa merasa tertarik dengan metode simulasi komputer, karena metode yang masih
bersifat baru dan tampilan simulsi yang menarik perhatian siswai dan siswa juga senang mengikuti proses pembelajaran menggunakan
metode simulasi komputer. Namun karena siswa belum terbiasa
dengan metode tersebu, maka peningkatan hasil belajar dengan kelas kontrol tidak jauh berbeda.
Walaupun nilai yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen tergolong baik dari kelas kontrol, namun dalam peningkatan hasil
belajar kelas kontrol lebih meningkat. Maka dari itu, peneliti perlu merefleksikan kembali bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode simulasi komputer dengan lebih baik dan melibatkan siswa sehingga lebih aktif selama peoses
pembelajaran. Penelitianyang sama telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya
dengan menggunakan metode simulasi komputer yaitu Wahtini 071424018 menunjukan adanya peningkatan pemahaman belajaran
fisika menggunakan metode simulasi komputer dari pada peningkatan pemahaman belajar fisika menggunakan metode ceramah.
Dari hasil wawancara dengan bebarapa siswa seperti yang tertera dalam transkip wawancara di atas, peneliti menemukan beberapa
penyebab sebagai berikut. a. Metode simulasi komputer pertama kali di gunakan di SMAN 4
Yogyakarta, sehingga mereka masih belum terbiasa dengan proses pembelajaran fiska. Namun ada beberapa siswa yang
pernah belajar fisika dengan menggunakan metode simulasi komputer selama waktu di SMP yaitu siswa yang berkode A3,
A4 dan A11.Selama proses pembelajaran masih ada sebagia siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami soal dan
memberikan penjelasan mengenai ilustrasi yang ditampilkan dalam simulasi komputer. Misalnyaketika ditampilkan simulasi
sebuah motor yang menabrak tembok dan pengendaranya terpental kedepan.Dan kesulitan lain berkaitan dengan rumus
yang di tampilkan dalam simulasi kompuuter. b. Peneliti juga menyadari akan kekurangan yang dialami selama
proses pembelajaran yaitu dalam mengontrol kelas dan kurang tegas dalam mengatasi siswa yang ribut selama proses
pembelajaran. Sehingga saat ditanyakan kembali materi yang ditampilkan dalam simulasi, msih ada siswa yang bingun untuk
menjawab dan memberkan kesimpulan dari tampilan simulasi. c. Kelas eksperimen lebih banyak memebutuhkan waktu untuk
menampilkan eksperimen dari pada kelas kontrol. Karena pada kelas eksperimen banyak siswa yang masih belum mengerti jika
simulasi ditampilkan satu kali dan memebutuhkan proses penjelasan materi yang berulang kali sehingga siswa memahami
proses pembelajaran. Selama penelitian waktu yang disediakan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Sehingga pada
saat siswa diberikan latihan soal tidak semua soal dibahas karena kekurangan waktu.
Dari hasil wawancara, sebagaian besar siswa merespon pisitif selama menggunakan
metode simulasi
komputer sebagai
media pembelajaran. Siswa lebih menyukai ketika pembelajaran fisika
menggunakan simulasi komputer karena ada beberapa hal sebagai berikut.
a. Siswa merasa tertarik belajar fisika dengan metode simulasi komputer karena dengan metode ini sama halnya dengan praktek
dalam lab. b. Selain itu pembelajaran menggunakan simulasi komputer tidak
membuat siswa ngantuk karena tampilasn simulasi yang berupa gambar bergerak yang memebuat siswa merasa tertarik.
c. Beberapa siswa memberikan tanggapan mengenai metode ceramah yang digunakan saat proses pembelajaran fisika yaitu
metode ceramah hanya kata-kata dan bikin ngantuk tetapi belum ada praktek.