Prasiklus Siklus I Hasil Penelitian

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang berjudul “Peningkatan Kedisiplinan Dan Prestasi Belajar Kelas VA SD Negeri Adisucipto 1 Mata Pelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif T ipe Jigsaw II” sudah dilaksanakan 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2.Siklus tersebut terdapat 4 pertemuan yaitu siklus 1 terdapat 2 pertemuan dan siklus 2 terdapat 2 pertemuan,dengan indikator yang berbeda namun masih terkait dalam satu Kompetensi Dasar yaitu menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Selama 2 minggu dua siklus ini dilakukan. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian yang dapat dicermati sebagai berikut: Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan Hari Tanggal I 1 Senin, 5 Mei 2014 2 Jumat, 9 Mei 2014 II 1 Senin, 12 Mei 2014 2 Jumat, 16 Mei 2014

1. Prasiklus

Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas VA SD Negeri Adisucipto 1 untuk mengetahui kedisiplinan siswa pada saat belajar IPS. Guru menceritakan tentang pengalaman mengajar di tahun 66 67 ajaran lalu mengenai materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Guru kelas VA banyak siswa yang belum disiplin, siswa lebih senang bermain sendiri. Berdasarkan data nilai siswa yang didapat pada tahun ajaran 20122013, peneliti menemukan bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM pada materi perjuangan para tokoh mempertahankan kemerdekaan Indonesia. No Nama KKM Nilai Keterangan Tidak Tercapai 1. Alfian 60 24 Tidak Tercapai 2. Adetyafi 60 30 Tidak Tercapai 3. Aisya 60 58 Tidak Tercapai 4. Akhmad 60 71 Tercapai 5. Anastasya 60 59 Tidak Tercapai 6. Ardi 60 32 Tidak Tercapai 7. Arya 60 57 Tidak Tercapai 8. Christina 60 62 Tercapai 9. Deamonty 60 37 Tidak Tercapai 10. Dimas 60 29 Tidak Tercapai 11. Elang 60 36 Tidak Tercapai 12. Elizabeth 60 59 Tidak Tercapai 13. Faizal 60 66 Tercapai 14. Fikri 60 63 Tercapai 15. Nurmalissa 60 17 Tidak Tercapai 16. Okki 60 41 Tidak Tercapai 68 17. Ricki 60 20 Tidak Tercapai 18. Rizki 60 58 Tidak Tercapai 19. Sekar 60 66 Tercapai 20. Shakira 60 22 Tidak Tercapai 21. Theresia 60 70 Tercapai 22. Vregentara 60 43 Tidak Tercapai 23. Wahyu 60 61 Tercapai 24. Wahyuri 60 45 Tidak Tercapai 25. Rafaa 60 33 Tidak Tercapai 26. Nabila 60 34 Tidak Tercapai 27. Rizkyi 60 66 Tercapai 28. M.Zaky 60 34 Tidak Tercapai 29. Bima 60 57 Tidak Tercapai 30. Indira 60 76 Tercapai 31. Andi 60 68 Tercapai 32. Olfat 60 58 Tidak Tercapai Rata-rata Nilai Kelas 48,5 Presentase nilai di atas KKM 32,25 Berdasarkan table di atas diketahui pra siklus siswa dengan menggunakan nilai mata pelajaran IPS 20122013 terdapat 22 siswa yang tidak tuntas dan 10 siswa yang dinyatakan tuntas. Dari perhitungan tersebut, nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas VA adalah 32,25.

2. Siklus I

a. Perencanaan 69 Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Senin tanggal 5 Mei 2014, hari Jumat tanggal 9 Mei. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan sesuai dengan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, modul pembelajaran, dan evaluasi. Pelaksanaan Tindakan Kelas ini menekankan pada materi “Perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia” dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II untuk meningkatkan hasil belajarnya. Penelitian Tindakan Kelas ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat dan telah divalidasi oleh dosen dan guru. Selama penelitian tindakan kelas berlangsung kegiatan ini terus diamati observer untuk mengamati jalannya tindakan yang berlangsung. b. Pelaksanaan 1 Siklus I Pertemuan I Pada siklus I pertemuan I peneliti menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi. Materi pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II pada pertemuan pertama yaitu “ Perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yaitu yang meliputi: perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pertempuran di Surabaya, pertempuran Ambarawa, pertempuran Medan area, Bandung Lautan Api”. Tujuan pembelajaran dalam pertemuan I ini adalah : 1. siswa 70 mampu menjelaskan perjuangan para tokoh sejarah dalam mempertahankan kemerdekaan, 2. Siswa mampu menyebutkan para tokoh sejarah dalam mempertahankan kemerdekaan melalui diskusi kelompok, dan 3. siswa mampu menceritakan tokoh-tokoh sejarah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, siswa diminta untuk menyusun meja menjadi enam kelompok untuk kegiatan pembelajaran. Siswa diminta untuk menyusun meja dan kursi sebelum digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kegiatan awal pembelajaran siswa dikondisikan guru dalam situasi siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, sebelum pembelajaran dimulai siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas, guru melakukan presensi menyiapkan alat pembelajaran dan sumber belajar. Kemudian guru melakukan Tanya jawab kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini, saat siswa menjawab guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dipelajari bersama. Setelah itu, siswa dibagi dalam 6 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri 5-6 siswa sesuai dengan nomor tempat duduk siswa. Kelompok ini bernama kelompok asal, yang diberi nama dengan nama kelompok abjad. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A, B, C, D, E, dan F. setelah semua siswa siap berada dalam kelompok masing- masing, guru membagikan name tag berupa nama kelompok mereka. 71 Kemudian guru kembali menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Setiap kelompok siswa mendapat modul pembelajaran mengenai Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan. Setiap kelompok juga mendapatkan LKS untuk dikerjakan bersama dengan mempelajari modul pembelajaran yang telah dimilikinya. Dalam kegiatan ini guru memberikan waktu 25 menit untuk menjawab semua soal pada LKS. Setiap soal diperkirakan dapat terjawab 4 menit. Setelah semua kelompok menyelsaikan soal-soal tersebut, siswa dalam kelompok asal melakukan pembagian soal. Siswa diberi waktu 5 menit untuk memperdalam materi mereka masing-masing. Setelah itu, guru memberikan penjelasan kembali bahwa mereka harus membuat kelompok baru yang beranggotakan nomor soal sama untuk saling diskudi dan saling melengkapi hal-hal yang belum berkaitan dengan soal yang dipelajarinya tersebut. Setelah siswa paham dan berkumpul menjadi kelompok baru dengan nomor soal yang sama, guru kembali memberikan penjelasan bahwa kelompok baru ini disebut dengan kelompok ahli. Sedangkan kelompok ahli disebut dengan nama kelompok abjad yang dibuat dengan inisial kelompok asal. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A1, B1, C1, D1, E1, F1. Dalam kelompok ahli ini, siswa saling berdiskusi mengenai materi yang mereka pelajari. Guru memberikan satu soal berkaitan 72 dengan nomor soal masing-masing kelompok. Hal ini dilakukan supaya siswa selalu teringat dengan pokok pembahasan dalam kelompok masing-masing kelompok ahli ini. Setelah cukup melakukan diskusi dalam kelompok ahli, guru membimbing siswa untuk kembali dalam kelompok asal. Dalam kelompok asal, siswa menyampaikan materi secara berurutan dari soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Selanjutnya siswa melakukan presentasi di depan kelas. Presentasi dilakukan dengan diwakilkan salah satu anggota kelompok. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa yang akan mejelaskan tanpa disuruh. Setelah siswa menjelaskan di depan kelas, guru membahas soal-soal yang ada dalam LKS dan menambahkan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan yang diajukan siswa pada saat diskusi kelompok. Kemudian guru memberikan kesempatan kedapa siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Selanjutnya siswa mengumpulkan LKS dan kertas catatan yang dibuat pada saat melakukan proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru dipelajari. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 2 Siklus I pertemuan 2 73 Pertemuan kedua dilanjutkan pada hari Jumat, 9 Mei 2014 dengan berpedoman RPP dan perangkat pembelajaran lainnya yang sudah disiapkan oleh peneliti. Materi pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II pada pertemuan pertama ini adalah “ Perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yaitu yang meliputi: perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pertempuran di Surabaya, pertempuran Ambarawa, pertempuran Medan area, Bandung Lautan Api”. Tujuan pembelajaran dalam pertemuan I ini adalah : 1. siswa mampu menjelaskan perjuangan para tokoh sejarah dalam mempertahankan kemerdekaan, 2. Siswa mampu menyebutkan para tokoh sejarah dalam mempertahankan kemerdekaan melalui diskusi kelompok, dan 3. siswa mampu menceritakan tokoh-tokoh sejarah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, siswa diminta untuk menyusun meja menjadi enam kelompok untuk kegiatan pembelajaran. Siswa diminta untuk menyusun meja dan kursi sebelum digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kegiatan awal pembelajaran siswa dikondisikan guru dalam situasi siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, sebelum pembelajaran dimulai siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas, guru melakukan presensi menyiapkan alat pembelajaran dan sumber belajar. Kemudian guru melakukan Tanya jawab kepada siswa 74 tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini, saat siswa menjawab guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dipelajari bersama. Setelah itu, siswa dibagi dalam 6 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri 5-6 siswa sesuai dengan nomor tempat duduk siswa. Kelompok ini bernama kelompok asal, yang diberi nama dengan nama kelompok abjad. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A, B, C, D, E, dan F. Setelah semua siswa siap berada dalam kelompok masing- masing, guru membagikan name tag berupa nama kelompok mereka. Kemudian guru kembali menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Setiap kelompok siswa mendapat modul pembelajaran mengenai Perjaungan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Secara Diplomasi. Setiap kelompok juga mendpatkan LKS untuk dikerjakan bersama dengan mempelajari modul pembelajaran yang telah dimilikinya. Dalam kegiatan ini guru memberikan waktu 25 menit untuk menjawab semua soal pada LKS. Setiap soal diperkirakan dapat terjawab 4 menit. Setelah semua kelompok menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa dalam kelompok asal melakukan pembagian soal. Siswa diberi waktu 5 menit untuk memperdalam materi mereka masing-masing. Setelah itu, guru memberikan penjelasan kembali bahwa mereka 75 harus membuat kelompok baru yang beranggotakan nomor soal sama untuk saling diskudi dan saling melengkapi hal-hal yang belum berkaitan dengan soal yang dipelajarinya tersebut. Setelah siswa paham dan berkumpul menjadi kelompok baru dengan nomor soal yang sama, guru kembali memberikan penjelasan bahwa kelompok baru ini disebut dengan kelompok ahli. Sedangkan kelompok ahli disebut dengan nama kelompok abjad yang dibuat dengan inisial kelompok asal. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A1, B1, C1, D1, E1, F1. Dalam kelompok ahli ini, siswa saling berdiskusi mengenai materi yang mereka pelajari. Guru memberikan satu soal berkaitan dengan nomor soal masing-masing kelompok. Hal ini dilakukan supaya siswa selalu teringat dengan pokok pembahasan dalam kelompok masing-masing kelompok ahli ini. Setelah cukup melakukan diskusi dalam kelompok ahli, guru membimbing siswa untuk kembali dalam kelompok asal. Dalam kelompok asal, siswa menyampaikan materi secara berurutan dari soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Selanjutnya siswa melakukan presentasi di depan kelas. Presentasi dilakukan dengan diwakilkan salah satu anggota kelompok. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa yang akan mejelaskan tanpa disuruh. Setelah siswa menjelaskan di depan kelas, guru membahas soal-soal yang ada dalam LKS dan menambahkan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan yang 76 diajukan siswa pada saat diskusi kelompok. Kemudian guru memberikan kesempatan kedapa siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Selanjutnya siswa mengumpulkan LKS dan kertas catatan yang dibuat pada saat melakukan proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru dipelajari. Selanjutnya, guru member pengumuman dan memberikan penghargaan kepada kelompok. Ada tiga kelompok yang dipilih dan memperoleh hadiah berdasarkan pengamatan selama proses kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II. Siswa terlihat senang pada saat menerima penghargaan tersebut. c. Observasi 1 Proses Pembelajaran a Siklus I Pertemuan 1 Hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus I pertemuan 1, kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan perencanaan yang peneliti inginkan. Guru dibantu oleh peneliti mengamati kedisiplinan siswa di dalam kelas pada saat pembelajaran IPS berlangsung. Selain itu, peneliti juga mengamati kegiatan siswa pada saat diskusi kelompok dan presentasi kelompok untuk memperoleh data mengenai penilaian afektif dan psikomotorik. Berdasarkan hasil observasi, dapat 77 dilihat bahwa siswa merasa malas karena jadwal IPS pada jam terakhir. Selain itu cuaca begitu panas sehingga anak-anak kurang bersemangat. b Siklus I Pertemuan 2 Hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus I pertemuan 2 lebih baik. Siswa terlihat lebih senang dan bersemangat. Mereka lebih bersemangat karena diawal guru sudah membangkitkan semangat dengan mengajak siswa bernyanyi bersama. Siswa merasa antusias mengikuti pembelajaran karena jadwal IPS ada pada jam pertama sehingga siswa merasa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung peneliti juga mengamati kedisiplinan, aspek afektif dan psikomotorik siswa. 2 Hasil Pembelajaran a Kedisiplinan Data kedisiplinan siswa didapat peneliti melalui pengamatan kelas pada waktu penelitian. Data ini didapat peneliti menggunakan lembar observasi. Kedisiplinan siswa tampak ketika siswa melaksanakan tata tertib dengan baik, terhadap keberlangsungan pembelajaran. Peneliti meneliti kedisiplinan dengan menggunakan lember kuesioner yang telah disusun oleh peneliti. Berikut ini adalah perhitungan siswa untuk memperoleh skor kedisiplinan pada siklus I dan siklus II. 78 Tabel 4.2 Kedisiplinan Siswa Siklus I No. Nama Jumlah Skor Keterangan 1. AAW 79 Disiplin 2. ADP 77 Disiplin 3. CYS 72 Cukup disiplin 4. DSA 86 Disiplin 5. FNA 85 Disiplin 6. FR 66 Kurang disiplin 7. AKW 92 Sangat disiplin 8. KF 80 Disiplin 9. KWP 92 Sangat Disiplin 10. KS 76 Cukup Disiplin 11. MRD 85 Disiplin 12. MRW 81 Disiplin 13. MRI 83 Disiplin 14. RWW 65 Kurang Disiplin 15. RNY 74 Cukup disiplin 16. RY 82 Disiplin 17. RA 80 Disiplin 18. A 67 Kurang disiplin 19. TZS 80 Disiplin 20. HAA 78 Disiplin 21. DAK 77 Disiplin 22. GDW 84 Disiplin 23. RSG 91 Sangat disiplin 24. IQB 79 Disiplin 25. CCC 82 Disiplin 26. ANY 68 Cukup disiplin 27. SMP 68 Cukup disiplin 28. MAK 84 Disiplin Jumlah 2213 Rata-rata 79,03 Presentase jumlah siswa yang disiplin 56,2 Perhitungan ini berdasarkan jumlah skor yang diperoleh siswa pada pengisian kuisioner. Siswa yang mendapatkan jumlah skor ≤ 55 tergolong dalam kategori sangat tidak disiplin, skor 55- 67 tergolong dalam kriteria kurang disiplin, skor 68-78 tergolong 79 kriteria cukup disiplin, skor 79-86 tergolong dalam kriteria disi plin dan skor ≥ 86 tergolong dalam kriteria sangat disiplin. Tabel diatas menyebutkan bahwa dari 28 siswa terdapat 3 siswa yang tergolong kurang disiplin, 4 siswa tergolong cukup disiplin, 18 siswa tergolong disiplin dan 3 siswa tergolong siswa yang sangat disiplin. Tabel 4.3 Hasil Kedisiplinan Siswa Siklus I Peubah Indikator Kondisi Awal Target Capaian Kedisip linan Presentase jumlah siswa yang tergolong dalam kriteria cukup disiplin 43,75 65 56,2 Pada tabel di atas, kondisi awal dapat dipresentase tentang kedisiplinan siswa melalui kuesioner yaitu 43,75 siswa yang tergolong dalam criteria minimal cukup disiplin. Sedangkan peneliti membuat indikator ketercapaian sebesar 65. Dari hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat bahwa target belum tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hasil dari kuesioner siklus ini adalah 56,2. b Prestasi Belajar Pengukuran pada siklus 1 dengan soal evaluasi yang berbentuk pilihan ganda. Nilai rata-rata yang ingin dicapai yaitu 60 dengan nilai KKM 60. Indikator ketercapaian pada prestasi 80 belajar yaitu presentase siswa yang mencapai KKM. Berikut ini hasil presentase belajar siswa siklus 1. Tabel 4.4 Peningkatan Prestasi Belajar pada Siklus I No. Nama Nilai Ketuntasan Belajar Ya Tidak 1. AAW 57 √ 2. ADP 78 √ 3. CYS 57 √ 4. DSA 63 √ 5. FNA 78 √ 6. FR 57 √ 7. AKW 73 √ 8. KF 57 √ 9. KWP 63 √ 10. KS 68 √ 11. MRD 47 √ 12. MRW 52 √ 13. MRI 52 √ 14. RWW 42 √ 15. RNY 47 √ 16. RY 52 √ 17. RA 52 √ 18. A 47 √ 19. TZS 57 √ 20. HAA 52 √ 21. DAK 63 √ 22. GDW 42 √ 23. RSG 57 √ 24. IQB 73 √ 25. CCC 73 √ 26. ANY 52 √ 27. SMP 63 √ 28. MAK 57 √ Total 1631 10 18 Rata-rata kelas 58,25 Persentase ketuntasan 28 64,28 Setelah pembelajaran pada siklus I berakhir perlu diadakan analisis data untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif 81 tipe Jigsaw II. Berdasarkan tabel hasil tes siswa dapat dilihat perolehan rata-rata nilai kelas V untuk evaluasi adalah 58,25 . Jumlah siswa yang sudah memenuhi KKM sebanyak siswa 10 siswa 20 , sedangkan yang belum memenuhi KKM sebanyak 18 siswa 64,28. Sehingga dapat diperoleh analisis data sebagai berikut: Tabel 4.5. Prestasi Belajar pada kondisi awal dan Siklus I Data Jumlah Siswa Jumlah Skor Nilai Rata-rata Jumlah siswa yang memenuhi KKM Data Awal 28 1552 48,5 32,25 Siklus I 28 1631 58,25 28 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada prestasi belajar sebesar 28 dari kondisi awal 31,25 dan peningkatan rata-rata kelas sebesar 58,25 dari kondisi awal sebesar 48,5. Dengan demikian pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka perlu diadakan siklus II. d. Refleksi Bagian refleksi membahas mengenai kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dalam satu siklus, tindakan pertama dilakukan selama dua kali pertemuan. Proses kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 dan pertemuan 2 terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan 82 pelaksanaan tindakan pertama seperti aktifitas guru, aktifitas siswa dan memperbaiki persiapan guru. Ada beberapa revisi terhadap kekurangan yang muncul, yaitu pada saat pengambilan dokumentasi selama kegiatan pembelajaran peneliti meminta bantuan teman untuk bertugas mengamati kedisiplinan siswa dan mengambil foto pada saat kegiatan pembelajaran. Namun, pada saat observer mengambil foto siswa, ada beberapa siswa yang berpose atau menutupi wajahnya sehingga siswa menjadi tidak fokus terhadap pembelajaran. Selain adanya kekurangan dala kegiatan pembelajaran juga ada kelebihannya modul pembelajaran yang berkaitan dengan materi sangat membantu dalam proses kegiatan pembelajaran. Modul tersebut dapat melengkapi sumber belajar yang digunakan siswa untuk mencari informasi agar siswa memahami materi pembelajaran. Selain itu, masih terlihat belum ada peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari, sehingga peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus II.

3. Siklus II

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 291

Peningkatan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw pada mata pelajaran IPS bagi siswa kelas V SD Negeri Corongan Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

0 0 117

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar kelas VA SD Negeri Adisucipto 1 mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 0 258

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I terhadap minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan.

0 2 165

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE MATA PELAJARAN IPS DI SD

0 0 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MATERI PERJUANGAN PARA TOKOH MENUJU KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI ADISUCIPTO 1 TAHUN AJARAN 20112012

0 2 275

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I terhadap minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan - USD Repository

0 0 163

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

0 0 254

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Adisucipto 1 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II - USD Repository

0 2 242