B. Komparatif Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadap Kadar HbA1c
Tujuan dilakukan uji komparatif adalah untuk mengetahui adakah perbedaan bermakna antara masing-masing variabel independen seperti lingkar
pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar HbA1c .
Data pada lingkar pinggang responden pria dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok dengan lingkar pinggang ≥94 cm mengalami obesitas
sentral dan kelompok 94 cm tidak mengalami obesitas sentral. Pada kelompok lingkar pinggang ≥94 cm dilakukan uji normalitas dengan menggunakan shapiro
wilk karena jumlah responden sebanyak 14 orang dan kelompok lingkar pinggang 94 cm dilakuakan uji normalitas dengan menggunakan kolmogorov smirnov
karena jumlah responden sebanyak 52 orang. Setelah itu data tersebut dinilai perbandingan dengan menggunakan uji T tidak berpasangan jika data tersebut
terdistribusi normal dan menggunakan uji Mann-Whitney jika data tersebut salah satu tidak terdistribusi normal atau kedua data tersebut tidak terdistrbusi normal.
1. Perbandingan
rerata kadar HbA1c pada LP ≥94 cm dan LP 94 cm responden pria
Tabel VI. Perbandingan Lingkar Pinggang ≤94cm dan Lingkar Pinggang 94cm terhadap Kadar HbA1c Responden Pria
Kadar HbA1c
LP≥94 cm n=14 LP94 n=52 Signifikansi
5,98 ± 0,937 5,66 ± 0,696
0,276
p 0,05 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan antara lingkar pinggang
≥94 cm dengan lingkar pinggang 94 cm terhadap kadar HbA1c pada responden
pria. Jumlah responden pria de ngan lingkar pinggang ≥94 cm sebanyak 14 orang,
sedangkan jumlah responden pria dengan lingkar pinggang 94 cm sebanyak 52 orang. Uji normalitas yang digunakan pada responden pria dengan lingkar
pinggang ≥94cm menggunakan Shapiro-Wilk karena data 50 orang sedangkan untuk uji normalitas responden pria dengan lingkar pinggang ≤94 cm
menggunakan Kolmogorov-Smirnov karena data yang digunakan 50 orang. Nilai signifikasi pada kelompok lingkar pinggang ≥94 cm terdistribusi tidak normal
p=0,003 sedangkan kelompok lingkar pinggang 94 cm hasil terdistribusi tidak normal p=0,000. Hasil uji normalitas menunjukkan data terdistribusi tidak
normal, maka itu dilakukan uji komparatif Man-Whitney untuk membandingkan rata-rata tiap kelompok. Hasil uji Man-Whitney menghasilkan nilai signifikasi
p=0,276 yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antar kelompok LP ≥94 cm dengan LP 94 cm.
2. Perbandingan rerata kadar Hba1c pada RLPP ≥0,90 dan RLPP 0,90
responden pria Tabel VII. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang P
anggul ≥0,90 dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul 0,90 terhadap Kadar HbA1c
Responden Pria
Kadar HbA1c
RLPP ≥0,90 n=24 RLPP 0,90 n=42
Signifikansi
5,90± 0,729 5,63 ± 0,764
0,015 p 0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan antara rasio lingkar pinggang panggul ≥0,90 dan rasio lingkar pinggang panggul 0,90 terhadap kadar HbA1c
pada responden pria. Jumlah responden pada kelompok rasio lingkar pinggang panggul ≥0,90 sebanyak 24 orang, sedangkan kelompok rasio lingkar pinggang
panggul 0,90 sebanyak 42 orang. Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro- Wilk karena jumlah responden 50. Didapatkan nilai signifikasi pada kelompok
rasio lingkar pinggang panggul ≥0,90 tidak terdistribusi normal p=0,000 dan kelompok rasio lingkar pinggang panggul 0,90 juga tidak terdistribusi normal.
Hasil uji normalitas menunjukkan data tidak terdistribusi normal, maka itu dilakukan uji komparatif Man-Whiney untuk membandingkan rata-rata tiap
kelompok. Hasil uji Man-Whiney menghasilkan nilai signifikasi p=0,015 yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar kelompok RLPP ≥0,90
RLLP 0,90. C.
Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Kadar HbA1c Responden Pria
Pada penelitian ini, uji hipotesis korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar HbA1c menggunakan uji korelasi
Spearman’s. Uji ini digunakan dalam uji korelasi karena kedua variabel yang akan dikorelasikan memiliki distribusi yang tidak normal. Uji hipotesis dengan nilai
p0,05 menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara dua variabel, sedangkan uji hipotesis dengan nilai p0,05 menunjukkan tidak adanya korelasi
yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Uji korelasi pada penelitian ini dilakukan antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul, terhadap
kadar HbA1c. Korelasi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar HbA1c dapat dilihat pada tabel VIII.
Tabel VIII. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul Terhadap Kadar HbA1c pada Responden Pria
Variabel Bebas Variabel
Tergantung p
r r
2
LP RLPP
HbA1c 0,016
0,296 0,058
0,007 0,327
0,046 p 0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
1. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap kadar Hba1c Responden Pria