33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Penelitian ini mengikutsertakan karyawan pria dewasa sehat dengan usia 40-50 tahun di kampus Universitas Sanata Dharma. Jumlah responden pada
penelitian ini sebanyak 66 orang pria yang bersedia mengikuti penelitian dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan dan mengetahui karakteristik data yang diperoleh. Profil karakteristik responden yang dianalisis meliputi, usia, lingkar pinggang LP,
rasio lingkar pinggang panggul RLPP, dan kadar HbA1c. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-random sampling. Data yang didapat
kemudian diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena data lebih dari 50 dengan taraf kepercayaan 95.
Tabel V. Karakteristik responden penelitian No.
Karakteristik Distribusi data n=63
P 1.
Umur tahun 44,48±2,931
0,070
2.
LP cm 86,13±7,934
0,200
3. RLPP cm
0,88±0,057 0,200
4. HbA1c
5,624,66-9,94 0,000
Nilai signifikansi 0,05 berarti terdistribusi normal Mean±SD Nilai signifikansi 0,05 berarti tidak terdistribusi normal Median
minimum-maksimum
1. Usia
Pada penelitian ini responden yang telibat adalah karyawan pria dewasa sehat berusia 40-50 tahun. Rentang usia 40-50 tahun termasuk dalam kategori
dewasa pertengahan. Menurut Sanrock 2004 usia yang tergolong kategori dewasa pertengahan adalah dari umur 40-60 tahun, dewasa pertengahan
merupakan umur transisi antara usia dewasa dini dengan usia dewasa lanjut. Data usia responden diuji dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
dengan taraf kepercayaan 95. Rerata usia responden pria pada penelitian ini adalah 44,48 dan nilai SD± 2,931 dengan nilai signifikasi p=0,070 yang
menunjukkan bahwa usia responden pria dalam penelitian terdistribusi normal. Pada penelitian yang lain menyatakan bahwa peningkatan umur biasanya
terkait dengan kejadian obesitas sentral disebabkan oleh meningkatnya penumpukan lemak tubuh, terutama lemak pusat Martins dan Marinho, 2003.
Berdasarkan penelitian Pujiati 2007 yang melibatkan responden dengan rentang umur 20 sampai 64 tahun sebanyak 448.352 individu mendapatkan hasil bahwa
umur 40 tahun berpengaruh terhadap risiko obesitas sentral. Sehingga pada penelitian tersebut disimpulkan faktor risiko obesitas sentral dikota adalah umur
diatas 40 tahun OR2,309, sedangkan di kabupaten faktor risiko obesitas sentral adalah umur diatas 40 tahun OR 3,409.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ismail, Hanafiah, Saadia, Salmiah, Huda, and Yunus 2011 menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara tingkat HbA1c dengan usia pasien p=0,047. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama bahwa adanya hubungan yang
signifikan antara tingkat HbA1c dengan usia Suhaiza, Ahmad, Jeriah, Alsafi, Mohammad, and Mafauzy, 2004. Hasil penelitian lain yang sejalan dengan
penelitian ini adalah penelitian Trisnawati, Widarsa, Suastika 2013
menunjukkan ni lai p= 0,001. Pada umur ≥50 terjadi peningkatan angka kejadian
DM tipe 2 karena penuaan hal ini menyebabkan terjadinya penurunan sensitivitas insulin dan menurunnya fungsi tubuh untuk metabolisme glukosa. Menurut
American Diabetic Association 2013, semakin bertambah tua atau umur manusia, semakin menambah berkembangnya risiko penyakit diabetes. American
Heart Association 2002 dan Federasi Diabetes Internasional IDF, 2006 telah merekomendasikan bahwa obesitas sentral merupakan salah satu kriteria untuk
mendiagnosis sindrom metabolik pada orang dewasa dimana individu dengan sindrom metabolisme berisiko lebih besar menderita diabetes dan penyakit
kardiovaskular.
2. Lingkar Pinggang