F. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama dua hari dengan perincian waktu penelitian sebagai berikut :
1. Tanggal 25 September 2014 bertempat di Hall Utara Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pukul 07.00
– 12.00. 2. Tanggal 26 September 2014 bertempat di Ruang Seminar LPPM Kampus II
Mrican Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pukul 07.00 – 10.00.
G. Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini adalah non-random sampling dengan jenis purposive sampling. Pengertian non-random sampling adalah tidak semua
orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden, ada kriteria- kriteria tertentu yang dinyatakan dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Jenis
purposive sampling adalah sampling berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Notoadmodjo, 2010. Pada penelitian korelasional,
sampel yang digunakan minimal 30 sampel tiap kelompok Lodico, Spaulding, and Voegtle, 2006.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pita pengukur merk Butterfly® untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul responden.
Pengukuran kadar HbA1c menggunakan Cobas C 581®. Pemeriksaan kadar HbA1c dalam darah responden dilakukan oleh tenaga ahli dari Laboratorium
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi Awal
Pada observasi awal ini dilakukan pencarian informasi mengenai jumlah karyawan pria yang berusia 40-50 tahun dan yang masih aktif bekerja di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan menentukan tempat yang tepat untuk dilakukan penelitian. Lalu pencarian laboratorium untuk menganalisis sampel
darah responden. Dilakukan diskusi dengan anggota penelitian yang lainnya serta dosen pembimbing, maka dipilih Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta. Alasan pemilihan penggunaan laboratorium tersebut
dikarenakan laboratorium Rumah Sakit Bethesda sudah terakreditasi. 2.
Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin untuk melakukan penelitian ini ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance KEFK896EC. Hal ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan
sampel darah dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan izin kedua ditujukan kepada Wakil Rektor I nomor 068cWR IFVIII2014 Universitas
Sanata Dharma. Permohonan izin ini bertujuan untuk memperoleh izin melakukan penelitian di lingkup Universitas Sanata Dharma, yang selanjutnya izin tersebut
diteruskan ke Bagian Personalia untuk menggunakan responden karyawan Universitas Sanata Dharma.
Permohonan kerjasama untuk pengambilan dan analisis darah, diajukan ke bagian Laboratorium Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Penawaran
kerjasama juga ditujukan kepada responden penelitian dengan menggunakan informed consent.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
Leaflet bertujuan untuk membantu responden dalam memahami gambaran mengenai penelitian ini. Kontenisi dari leaflet ini antara lain berisi
tujuan penelitian, manfaat penelitian yang diterima responden, pengukuran antropometri meliputi pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul-
panggul, body fat percentage, dan body mass index, serta pemeriksaan laboratorium yang meliputi, kadar LDL, HDL, total kolesterol, HbA1c, dan serum
kreatinin. Informed consent ditujukan sebagai bukti mengenai kesediaan calon
responden untuk dapat mengikuti penelitian ini. Pembuatan informed consent ini sesuai dengan standar yang dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden penelitian yang menyetujui untuk ikut serta dalam penelitian ini diminta untuk
mengisi data nama, usia, dan alamat pada informed consent, serta menandatangani
informed consent. 4.
Data responden
Data responden pada penelitian ini berupa tabel yang berisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, riwayat penyakit, dan nomor telepon responden. Data ini
akan digunakan peneliti untuk melakukan kontak via telepon maupun via sms untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai tempat dan waktu pelaksanaan
pengukuran parameter dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan
kegiatan. Dilakukan juga wawancara dengan pasien dan memberikan penjelasan secara lisan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Pasien juga diberikan
kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan penelitian yang akan dilakukan.
5. Pencarian responden
Pencarian data responden dilakukan setelah mendapatkan izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Izin tersebut
kemudian diteruskan ke Bagian Personalia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk meminta informasi mengenai karyawan yang masuk dalam
kriteria inklusi penelitian ini. Diperoleh informasi mengenai jumlah dan data diri karyawan, serta tempat dimana bekerja, maka peneliti berusaha untuk mencari
seluruh responden yang terdapat dalam daftar nama. Namun, tidak semua karyawan yang ada di dalam daftar nama dapat ditemui dan bersedia untuk
mengikuti penelitian ini. Hal ini disebabkan karena karyawan tersebut tidak dapat ditemui sedang cuti sedang studi lanjut. Apabila calon responden dapat ditemui,
maka calon responden diberi penjelasan mengenai penelitian ini secara umum dan juga diberikan penjelasan mengenai kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian
ini. Pada tahap ini, ada beberapa calon responden yang tidak bersedia mengikuti penelitian ini dikarenakan beberapa alasan, dikarenakan menderita penyakit
degeneratif seperti jantung atau diabetes melitus tipe 2, takut terhadap jarum suntik, waktu penelitian yang bertabrakan dengan acara lain, atau sedang sibuk
dalam beberapa minggu ke depan.
Pada tahap selanjutnya, calon responden yang telah bersedia mengikuti penelitian akan diberi informed consent yang akan diisi dan ditandatangani
sebagai bentuk persetujuan responden untuk mengikuti penelitian ini dari awal sampai akhir. Responden diberi informasi mengenai waktu penelitian serta tempat
penelitian.
6. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pita pengukur Butterfly®. Suatu instrumen dapat dikatakan baik dan reliable, serta memiliki
presisi yang baik apabila nilai CV coefficient of variation ≤ 5 Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik, 2011. Instrumen yang telah tervalidasi dan dikatakan reliable dalam penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan hasil
pengukuran yang pasti dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Pengujian reliabilitas dan validitas dilakukan pada dua pita pengukur
dengan replikasi pengukuran sebanyak lima kali. Nilai CV dari pita pengukur pertama sebesar 0,551, sedangkan untuk nilai CV dari pita pengukur kedua
sebesar 0,677. Dari dua nilai CV tersebut, dapat dikatakan bahwa kedua pita pengukur tersebut valid dan reliable, karena kedua pita pengukur memiliki nilai
CV yang ≤ 5.
7. Pengukuran parameter antropometri dan pengambilan darah
Pengambilan darah responden yang telah menandatangani informed consent, dilakukan oleh analis dari Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit
Bethesda yang telah terakreditasi. Sedangkan pengukuran antropometri dilakukan
oleh peneliti, meliputi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul.
8. Analisis darah responden
Darah responden yang sudah diambil kemudian akan dibawa ke Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda untuk dianalisis kadar
HbA1c.
9. Pembagian hasil pemeriksaan
Hasil pengukuran antropometri dan analisis darah diberikan kepada responden segera setelah peneliti mendapatkan hasil analisis darah dari
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda. Peneliti memberikan penjelasan mengenai hasil pengukuran antropometri dan hasil analisis darah,
disertai dengan penjelasan mengenai terapi non farmakologi yang dapat dilakukan responden jika terdapat hasil yang tidak normal.
10. Pengelolaan Data
Data diolah pertama kali dengan menyusun data yang sejenis, kemudian menggolongkan data yang diperoleh ke dalam kategori yang telah ditetapkan, lalu
melakukan analisis data. J.
Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara deskriptif untuk melihat karakteristik subyek penelitian dan statistik dengan taraf keperayaan 95
menggunakan sistem komputer. Uji normalitas data dilakukan dengan uji
Kolmogorov-Smirov, jika sampel 50 responden, dan uji Shapiro-Wilk, jika sam
pel ≤50 responden. Suatu data yang memiliki distribusi tidak normal jika nilai
p0,05. Selanjutnya, dilakukan uji komparatif jika nilai p0,05 maka kedua kelompok data yang dianalisis tidak berbeda bermakna. Terakhir adalah uji
korelasi, untuk data terdistribusi normal, digunakan uji Pearson, sedangkan jika data terdistribusi tidak normal, menggunakan uji Spearman. Suatu korelasi
dianggap bermakna jika nilai p0,05 Ahmad, 2011. Pertama kali yang dilakukan pada analisis data adalah mendeskripsikan
data. Data yang dianalisis meliputi, umur, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang panggul, dan kadar HbA1c. Data tersebut dianalisis dengan cara
menghitung rata-rata, simpangan deviasi, serta normalitas tiap-tiap kelompok data data. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dikarenakan seluruh
data lebih dari 50 data. Analisis selanjutnya dilakukan uji komparatif, pada uji ini diawali dengan
mengelompokkan data kadar HbA1c berdasarkan nilai lingkar pinggang ≥94 cm dan 94cm, serta berdasarkan rasio ling
kar pinggang panggul ≥0,90 dan 0,90. Tiap-tiap kelompok diuji normalitasnya, jika kedua kelompok data terdistribusi
normal, maka dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan, jika kedua kelompok data tidak terdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.
Analisis terakhir adalah uji korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar HbA1c. Jika kedua data korelasi
terdistribusi normal, maka uji korelasi yang digunakan adalah uji Pearson. Jika salah satu data atau kedua data tidak terdistribusi normal maka uji korelasi yang
digunakan menggunakan uji Spearman.
Tabel IV. Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi Dahlan, 2011
Parameter Nilai
Interpretasi Kekuatan korelasi
r
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat lemah Lemah
Sedang Kuat
Sangat kuat
Nilai p
p 0,05 p 0,05
Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel
Tidak terdapat korelasi bermakna antara dua variabel
Arah korelasi
+ positif
- negatif Searah, semakin besar nilai satu
variabel, semakin besar pula variabel lainnya
Berlawanan arah. Semakin besar nilai satu variabel, semakin besar
pula variabel lainnya
K. Keterbatasan Penelitian
Kesulitan dalam penelitian ini adalah sulitnya mencari responden karena tidak semua responden yang ada pada data yang diberikan oleh biro personalia
dapat ditemui dengan alasan sedang cuti dan melaksanakan studi lanjut. Beberapa responden yang telah mengisi informed consent juga tidak bisa hadir karena
jadwal mengajar dan memiliki kegiatan lain yang lebih penting dan tidak bisa ditinggalkan. Keterbatasan lainnya adalah beberapa subyek penelitian yang
ditemui sangat sulit untuk diajak terlibat dalam penelitian, sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra untuk mengajak subyek penelitian tersebut.
33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Penelitian ini mengikutsertakan karyawan pria dewasa sehat dengan usia 40-50 tahun di kampus Universitas Sanata Dharma. Jumlah responden pada
penelitian ini sebanyak 66 orang pria yang bersedia mengikuti penelitian dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan dan mengetahui karakteristik data yang diperoleh. Profil karakteristik responden yang dianalisis meliputi, usia, lingkar pinggang LP,
rasio lingkar pinggang panggul RLPP, dan kadar HbA1c. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-random sampling. Data yang didapat
kemudian diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena data lebih dari 50 dengan taraf kepercayaan 95.
Tabel V. Karakteristik responden penelitian No.
Karakteristik Distribusi data n=63
P 1.
Umur tahun 44,48±2,931
0,070
2.
LP cm 86,13±7,934
0,200
3. RLPP cm
0,88±0,057 0,200
4. HbA1c
5,624,66-9,94 0,000
Nilai signifikansi 0,05 berarti terdistribusi normal Mean±SD Nilai signifikansi 0,05 berarti tidak terdistribusi normal Median
minimum-maksimum
1. Usia
Pada penelitian ini responden yang telibat adalah karyawan pria dewasa sehat berusia 40-50 tahun. Rentang usia 40-50 tahun termasuk dalam kategori