menunjukkan ni lai p= 0,001. Pada umur ≥50 terjadi peningkatan angka kejadian
DM tipe 2 karena penuaan hal ini menyebabkan terjadinya penurunan sensitivitas insulin dan menurunnya fungsi tubuh untuk metabolisme glukosa. Menurut
American Diabetic Association 2013, semakin bertambah tua atau umur manusia, semakin menambah berkembangnya risiko penyakit diabetes. American
Heart Association 2002 dan Federasi Diabetes Internasional IDF, 2006 telah merekomendasikan bahwa obesitas sentral merupakan salah satu kriteria untuk
mendiagnosis sindrom metabolik pada orang dewasa dimana individu dengan sindrom metabolisme berisiko lebih besar menderita diabetes dan penyakit
kardiovaskular.
2. Lingkar Pinggang
Dari hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95 menunjukkan data lingkar pinggang untuk responden pria
pada penelitian ini terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai signifikasi p=0,200. Data lingkar pinggang untuk responden pria
menunjukkan nilai rerata lingkar pinggang sebesar 86,13 dan nilai SD±9,934 yang mengidentifikasikan bahwa lingkar pinggang responden pria masuk range normal
karena nilai lingkar pinggang normal untuk pria adalah 94 cm berdasarkan WHO 2008. Namun, nilai simpangan deviasi yang cukup besar, menunjukkan
data semakin bervariasi. Pengukuran antropometri tubuh yang dapat digunakan untuk melihat
risiko obesitas salah satunya dilakukan pengukuran meliputi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul. Lingkar pinggang merupakan
pengukur distribusi lemak abdominal yang mempunyai hubungan erat dengan indeks massa tubuh Bell, Popkin, 2001. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
lingkar pinggang dan pinggul sebagai salah satu indeks distribusi lemak tubuh bagian atas dan bawah serta dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu
yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas. Dalam sebuah studi prospektif diungkapkan bahwa obesitas tubuh bagian atas obesitas abdominal berhubungan
kuat dengan intoleransi glukosa diabetes melitus, hiperinsulinemia, hipertensi, hipertrigliseridemia, dan gout dibandingkan obesitas tubuh bagian bawah Boivin,
Bronchu, Marceau, 2007. Berdasarkan beberapa studi terkini terbukti bahwa pengukuran lingkar perut jauh lebih baik daripada Indeks Massa Tubuh IMT dan
pengukuran obesitas lainnya Soegih, 2004. Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini menunjukkan nilai p=0,001 berarti lingkar pinggang merupakan
variabel yang paling dominan meningkatkan risiko DM tipe 2 di Puskesmas III Denpasar Selatan Trisnawati, et al., 2013.
3. Rasio Lingkar Pinggang Panggul