E. Metode Uji Aktivitas Antioksidan
Ada beberapa metode uji aktivitas antioksidan antara lain, metode deoksiribosa, ABTS, DPPH, dll. Metode deoksiribosa atau hydroxyl radical
scavenging assay merupakan suatu metode pengukuran aktivitas antioksidan
untuk menghambat radikal bebas. Prinsipnya adalah radikal hidroksil yang dihasilkan oleh reakis kompleks Re-EDTA akan menyerang deoksiribosa
sehingga menghasilkan malonaldehida MDA, setelah pemanasan dengan penambahan asam tiobarbiturat menghasilkan kromogen warna merah. Senyawa
yang memiliki aktivitas antioksidan akan memudarkan kromogen warna merah Halliwell, Gutteridge, and Auroma, 1987.
Metode ABTS
asam 2,2-azinobis3-etilbenzatiazolin-6-sulfonat
merupakan senyawa radikal kation yang lebih reaktif dibandingkan dengan metode DPPH. ABTS merupakan senyawa yang larut air dan stabil secara kimia.
Kemampuan relatif antioksidan untuk mereduksi ABTS dapat diukur dengan spektrofotometri pada panjang gelombang 734 nm. perbandingan antara uji
sampel dengan baku diekspresikan sebagai TEAC Trolox Equivalent Antioxidant Activity Pokorny, Yanishlieva, and Gordon, 2001.
Metode DPPH memberikan informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu radikal stabil. DPPH memberikan serapan kuat pada panjang
gelombang 517 nm dengan warna ungu. Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron menjadi berpasangan dengan adanya donor hidrogen yang kemudian
menyebabkan penghilangan warna atau berubah warna menjadi kuning yang
sebanding dengan jumlah elektron yang diambil, dan sebagai konsekuensinya absorbansi dari DPPH juga menurun Shekar and Anju, 2014.
Aktivitas antioksidan merupakan kemampuan suatu senyawa atau ekstrak untuk menghambat reaksi oksidasi yang dapat dinyatakan dengan persen
penghambatan. Parameter yang dipakai untuk menunjukan aktivitas antioksidan adalah harga konsentrasi efisien atau efficient concentration EC
50
atau Inhibition Concentration IC
50
, yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat menyebabkan 50 DPPH kehilangan karakter radikal atau konsentrasi suatu zat
antioksidan yang memberikan penghambatan 50 Molyneux, 2004.
Gambar 1. Penangkapan radikal bebas metode DPPH Prakash, Rigelhof, and Miller
, 2001.
Kelebihan metode DPPH antara lain sederhana, cepat, dilakukan dalam suhu ruangan dan mudah untuk skrining aktivitas penangkap radikal beberapa
senyawa, selain itu metode ini terbukti akurat dan praktis. Kelemahannya hanya dapat larut dalam media organic terutama alkohol, tidak pada media aqueous
sehingga membatasi kemampuannya dalam penentuan peran antioksidan hidrofilik Prakash, Rigelhof, and Miller, 2001.
F. Tahap Pembuatan Simplisia