29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola searah. Merupakan jenis penelitian eksperimental karena
penelitian ini mencari hubungan sebab akibat dari ekstrak diklorometan, etil asetat, dan metanol tumbuhan sisik naga yang menempel pada pohon inang teh
yang digunakan dengan nilai IC
50
yang dihasilkan. Rancangan acak karena pengambilan sampel tumbuhan sisik naga yang menempel pada pohon inang teh
dilakukan secara acak, tidak ada pemilihan secara khusus. Rancangan lengkap karena terdapat kontrol positif, kontrol negatif dan kelompok perlakuan.
B. Variabel
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak diklorometan,
etil asetat, dan metanol tumbuhan sisik naga pohon inang teh. 2.
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah aktivitas antioksidan tumbuhan sisik naga pohon inang teh IC.
3. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah waktu pemanenan,
waktu inkubasi, suhu pada saat inkubasi. 4.
Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi cuaca pada tempat tumbuh tumbuhan, umur tumbuhan yang dipanen, dan
kelembaban.
C. Definisi Operasional
1. Ekstrak diklorometan tumbuhan sisik naga pohon inang teh adalah hasil dari
proses maserasi simplisia kering tumbuhan sisik naga pohon inang teh yang menggunakan menggunakan pelarut dikloromethan sampai filtrat jernih.
2. Ekstrak etil asetat tumbuhan sisik naga pohon inang teh adalah hasil dari
proses maserasi simplisia kering tumbuhan sisik naga pohon inang teh yang menggunakan menggunakan pelarut asetat sampai filtrat jernih.
3. Ekstrak metanol tumbuhan sisik naga pohon inang teh adalah hasil dari
proses maserasi simplisia kering tumbuhan sisik naga pohon inang teh yang menggunakan menggunakan pelarut metanol sampai filtrat jernih.
4. Penetapan karakter tumbuhan sisik naga pohon inang teh meliputi
pemeriksaan mikroskopik, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut asam, penetapan kadar sari larut air, penetapan kadar sari larut
etanol, dan uji kandungan kimia ekstrak sisik naga. 5.
Persen inhibition concentration IC adalah nilai yang diperoleh dari selisih absorbansi larutan kontrol tanpa sampel sisik naga dan larutan dengan
sampel sisik naga dibagi larutan kontrol dikalikan 100. 6.
Inhibition Concentrations 50 IC
50
merupakan nilai konsentrasi ekstrak tanaman sisik naga yang menghasilkan penangkapan 50 radikal bebas
DPPH.
D. Bahan dan Alat Penelitian