disebabkan oleh kekuatan ion yang tinggi, perubahan suhu, dan reaksi ikutan yang terjadi Gandjar dan Rohman, 2007.
e. Pembacaan Absorbansi Sampel atau Cuplikan
Absorban yang terbaca hendaknya antara 0,2 - 0,8 atau 15 - 70 jika dibaca sebagai transmitans. Anjuran ini ini berdasarkan anggapan bahwa
kesalahan dalam pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5 Gandjar dan Rohman, 2007.
J. Landasan Teori
Sisik naga merupakan tumbuh-tumbuhan epifit kecil dengan akar rimpang tipis, merayap jauh. Daun satu sama lain tumbuh pada jarak yang
pendek, tangkai pendek, tidak terbagi, pinggir utuh, berdaging atau seperti kulit, permukaan buah tidak berbulu sama sekali atau sedikit. Tumbuhan sisik naga
mengandung minyak atsiri, terpenoid, fenol, tanin, flavonoid, saponin, steroid. Penentuan karakter simplisia dan ekstrak diklorometan, etil asetat, dan
metanol tumbuhan sisik naga dilakukan dengan uji pemeriksaan mikroskopik simplisia berupa serbuk simplisia, akar, batang dan daun, kemudian penetapan
kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut air, penetapan kadar sari tidak larut asam, penetapan kadar sari larut air, penetapan kadar sari larut etanol, dan uji
kandungan kimia ekstrak menggunakan KLT. Tumbuhan sisik naga mengandung senyawa flavonoid, tanin, steroid atau
triterpenoid, minyak atsiri dan glikosida falvonoid Sahid, et al, 2013. Metanol dapat melarutkan flavonoid, glikosida flavonoid, tanin, steroid, senyawa fenolik,
saponin, dan alkaloid karena metanol merupakan pelarut universal yang memiliki
gugus polar -OH dan gugus non polar CH
3
sehingga dapat menarik analit- analit yang bersifat polar maupun non polar. Minyak atsiri dan steroid dapat larut
dalam senyawa non polar karena tersusun atas senyawa triterpenoid. Triterpenoid tersusun dari rantai panjang hidrokarbon C
30
yang menyebabkan sifatnya non polar sehingga dapat mudah terekstrak dalam pelarut yang bersifat non polar.
Metode DPPH memberikan informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu radikal stabil. DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang
517 nm dengan warna ungu. Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron menjadi berpasangan yang kemudian menyebabkan penghilangan warna yang
sebanding dengan jumlah elektron yang diambil. Parameter yang dipakai untuk menunjukan aktivitas antioksidan adalah
harga konsentrasi efisien atau efficient concentration EC50 atau Inhibition Concentration IC50
, yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat menyebabkan 50 DPPH kehilangan karakter radikal atau konsentrasi suatu zat
antioksidan yang memberikan penghambatan 50.
K. Hipotesis