2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan berdasarkan penghitungan data AUC sampel yang dikonversi menjadi kadar melalui kurva baku BPA. Data disajikan
dalam bentuk rata – rata BPA dalam sampel botol air minum dengan satuan µgg.
3. Analisis Pengaruh Paparan Radiasi Sinar Matahari terhadap Kadar BPA dalam Botol
a. Penentuan laju penurunan kadar BPA dalam botol. Penentuan laju penurunan kadar BPA ditentukan oleh orde reaksi. Kadar rata-rata yang diperoleh
diplotkan dengan waktu menurut orde reaksi 0, 1, dan 2, kemudian dilihat linearitas dari masing-masing orde reaksi. Linearitas dengan r yang paling
mendekati 1 dipilih sebagai orde reaksi laju penurunan kadar BPA dalam botol akibat pengaruh paparan radiasi sinar matahari dan kemudian dihitung laju
penurunan kadar BPA dalam botol akibat pengaruh paparan radiasi sinar matahari.
b. Uji signifikansi kadar BPA dalam botol air minum antara kontrol dan perlakuan dengan paparan radiasi sinar matahari. Uji signifikansi dilakukan
dengan uji t melalui program powerfit untuk melihat apakah paparan radiasi sinar matahari memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar BPA dalam
botol. c. Penentuan banyaknya BPA yang terdisipasi dan laju disipasi BPA. Ditentukan
banyaknya BPA yang terdisipasi pada hari ke 7, 14, 21 dan 28 dengan cara
mengurangi masing-masing kadar pada hari ke 7, 14, 21 dan 28 dengan kadar hari ke 0 dan selanjutnya setelah diketahui banyaknya BPA yang terdisipasi
selanjutnya dibuat kurva regresi liniernya. Berdasarkan slope regresi linier kurva disipasi kemudian ditentukan laju disipasi perhari.
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari paparan radiasi sinar matahari terhadap kadar BPA dalam botol air minum jenis polikarbonat serta
berapakah kadarnya dibandingkan dengan botol air minum yang tidak diberi perlakuan kontrol. Penelitian ini dilakukan karena pola kebiasaan masyarakat yang
membawa air dalam suatu wadah atau botol untuk keperluan sehari-hari misalnya untuk wadah air minum. Dalam penggunaannya, terkadang botol tersebut secara tidak
sengaja dapat terpapar oleh sinar matahari. Pada botol jenis polikarbonat, paparan radiasi sinar matahari ini diduga dapat memutuskan ikatan polimer depolimerisasi
dan membuat senyawa monomernya, yaitu bisfenol A lepas ke sediaannya dan akhirnya terpejan pada manusia. Bisfenol A 2,2-
4,4’-dihidroksifenil propana atau yang lebih dikenal dengan BPA merupakan senyawa dengan struktur mirip dengan
esterogen sehingga dapat berikatan dengan reseptor esterogen dan meningkatkan aktivitas esterogen dalam tubuh Ternes and Joss, 2006, berkaitan dengan aktivitas
hormonalnya ini, BPA juga terkategori sebagai endocrine discrupting chemical EDC, yang mana BPA berperan sebagai agen eksogen yang mengganggu produksi,
pelepasan, transportasi, metabolisme, pengikatan, aksi, maupun eliminasi dari hormon alami US-FDA, 2008, selain itu juga BPA mengganggu organ-organ seperti
prostat, pertumbuhan daerah payudara, sistem saraf, sistem imun dan bahkan menyebabkan tumor. Beberapa lembaga didunia menetapkan dosis harian yang