Pemilihan dan Preparasi Sampel

asetonitril:metanol 70:30; kecepatan alir 1 mlmenit; detektor UV dengan panjang gelombang 278 nm, LOD 0,0471 µgmL, LOQ 8,4701 µgg, dan rentang 0,3-5 µ gmL. Kondisi tersebut telah memenuhi syarat dari validasi metode serta persamaan kurva baku y = 18987,9051x -396,4797, dengan r = 0,9991.

A. Pemilihan dan Preparasi Sampel

Sampel yang dipilih dan digunakan dalam penelitian ini merupakan sampel botol air minum kemasan 200 mL yang dibeli dari supermarket di daerah Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan dipilih berdasarkan tempat, kelompok dan pada hari yang sama . Botol air minum dipilih dengan tanda “PC” pada bagian bawah botol yang menandakan botol terbuat dari polimer polikarbonat. Botol air minum ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan ditempatkan pada tempat yang mendapatkan paparan radiasi sinar matahari dengan cara digantung agar bagian yang menerima sinar matahari merata dan menghindari pengaruh panas yang tidak diinginkan yang datang dari permukaan alas. Kelompok kontrol ditutup dengan plastik hitam dan disimpan pada tempat yang gelap. Penyinaran sampel dilakukan selama 7 jam sehari 09.00-16.00, apabila dalam sehari terjadi hujan atau mendung, maka botol air minum akan diangkat dan disinari pada hari berikutnya. Jam yang kurang akan diakumulasikan pada hari berikutnya. Penyinaran dilakukan pada bulan Februari dimulai dari tanggal 1 Februari 2013 selama 7, 14, 21, dan 28 hari. Penyinaran 7 jam sehari bertujuan agar tiap botol mendapat intensitas yang sama dari jam 9.00 sampai jam 16.00 yang mana pada waktu ini matahari bersinar dengan intensitas yang relatif lebih stabil karena tidak tertutup objek pengganggu seperti rumah, pohon maupun objek yang berada di jalur lintas sinar matahari saat akan terbit atau terbenam. Dalam penelitian ini dilakukan pada botol air minum karena kadar bisfenol A BPA pada botol air minum menggambarkan kadar bisfenol A total yang terkandung selama pembuatan. Sehingga kadar yang berkurang dapat menggambarkan berapa banyaknya BPA yang bermigrasi leaching dan hilang dari botol. Jumlah BPA yang hilang dari botol ini nantinya juga dapat digunakan sebagai patokan dari jumlah yang dilepas ke berbagai medium seperti udara, air dan solid serta jumlah yang terdegradasi. Preparasi botol air minum dilakukan dengan mencacah plastik botol plastik hingga menjadi pecahan kecil kemudian dilakukan pencampuran partikel plastik satu sama lain dalam 1 botol air minum. Tujuan pencampuran ini agar didapatkan campuran partikel yang homogen agar jumlah BPA yang terkandung dalam pecahan kecil tersebut dapat menggambarkan kondisi yang merata dan representatif seperti dalam botolnya. Serbuk partikel plastik yang telah tercampur kemudian diekstraksi. Metode ekstraksi yang dilakukan mengacu pada penelitian Nam, Seo, and Kim 2010. Pada saat ekstraksi, diklorometan akan melarutkan keseluruhan polimer polikarbonat, setelah itu ditambahkan aseton untuk mengendapkan fraksi yang tidak diinginkan. Endapan yang ada kemudian dipisahkan dan diambil alikuotnya yang berupa cairan jernih yang mengandung residu BPA. Dari proses trial and error, untuk menghilangkan aseton dan diklorometan, kami mencoba metode pemanasan berbeda beda untuk mengeringkan aseton dan diklorometan, yaitu menggunakan pemanasan dengan hotplate, waterbath, dan gas nitrogen. Dari ketiga proses penguapan tersebut, metode dengan menggunakan hotplate dan waterbath kurang dapat menghilangkan residu dari diklorometan dan aseton terlebih pengeringan dengan hotplate dapat memunculkan ledakan sehingga tidak dipilih. Penghilangan residu diklorometan dan aseton ini dilakukan karena diklorometan dan aseton masih memberikan serapan di panjang gelombang 278 nm dan memiliki waktu retensi yang sama sehingga mengganggu pembacaan BPA itu sendiri. Gas nitrogen dipilih karena dapat menghilangkan residu dari diklorometan dan aseton dengan sempurna. Pada proses penguapan, dilakukan tiga kali pembilasan dengan metanol agar penguapan berjalan optimal. Setelah supernatan kering, ditambahkan metanol lalu dikeringkan lagi dengan gas nitrogen. Proses ini dilakukan hingga tiga kali. Digunakan metanol sebagai pelarut saat pengeringan karena metanol memiliki titik didih lebih tinggi 64 o C dari diklorometan 39,6 o C maupun aseton 57 o C sehingga diklorometan dan aseton menjadi benar-benar kering. Penggunaan metanol tidak menguapkan atau menghilangkan BPA sendiri karena titik didih BPA jauh lebih tinggi dari metanol yaitu 399 C. Metanol juga tidak mengganggu pembacaan hasil karena tidak memunculkan puncak pada waktu retensi BPA

B. Optimasi Proses Ekstraksi

Dokumen yang terkait

Optimasi dan validasi metode penetapan kadar bisfenol A. dalam ekstrak air dan ekstrak botol air minum menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik.

1 5 198

Pengaruh paparan sinar matahari terhadap kadar bisfenol A dalam air yang berasal dari botol polikarbonat dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik dengan metode pengayaan.

0 0 141

Pengaruh paparan radiasi sinar matahari terhadap kadar bisfenol A dalam botol plastik jenis polikarbonat yang ditetapkan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik

1 2 163

PENETAPAN KADAR CAMPURAN HIDROKORTISON ASETAT DAN KLORAMFENIKOL DALAM SEDIAAN KRIM TOPIKAL MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK SKRIPSI

0 0 100

Penetapan kadar aspartam dalam minuman serbuk beraoma merek ``X`` secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 83

Penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair obat herbal terstandar merk Kiranti secara kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 117

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR KUERSETIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) FASE TERBALIK DALAM TEH HIJAU

0 2 146

Pengaruh paparan sinar matahari terhadap kadar bisfenol A dalam air yang berasal dari botol polikarbonat dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik dengan metode pengayaan - USD Repository

0 0 139

Optimasi dan validasi metode penetapan kadar bisfenol A. dalam ekstrak air dan ekstrak botol air minum menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 0 196

Penetapan kadar guaifenesin yang tercampur dengan salbutamol sulfat dalam sediaan sirup merek ``x`` menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 1 130