2010. Hasil ini menunjukkan proses ekstraksi tidak perlu lagi melalui proses clean up atau proses ekstraksi lainnya untuk memurnikan BPA karena hasil puncak BPA
sudah bisa terpisah dengan baik ditunjukkan dengan resolusi yang baik.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kadar BPA dalam sampel botol air minum tanpa kontrol dan dengan perlakuan paparan radiasi sinar
matahari pada hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28. Data kromatogram berupa AUC kemudian diubah menjadi kadar dalam µgg seperti yang ditunjukkan oleh tabel X.
Tabel X. Kadar BPA dalam sampel dengan dan tanpa perlakuan paparan radiasi sinar matahari
Hari ke Kontrol
µgg Perlakuan
µgg
314,0381 301,4602
7 288,4873
248,0486 14
259,9370 194,8516
21 192,5441
117,4447 28
187,5645 86,6081
Dari data penetapan kadar tabel X dan gambar 18, terlihat bahwa ada penurunan kadar dalam botol dengan pengaruh paparan radiasi sinar matahari
dibandingkan kontrol yang menandakan lepasnya BPA sehingga kadar BPA dalam botol berkurang. Terlihat pula kadar BPA dalam botol dengan perlakuan paparan
radiasi sinar matahari mengalami penurunan lebih besar. Namun dari hasil terukur, hanya 5 kadar yaitu pada kontrol hari ke-0, 7 dan 14 serta perlakuan hari ke-0, dan 7
yang tidak masuk rentang range sehingga masih diragukan presisi dan akurasinya.
Rentang range menurut penelitian yang dilakukan Natasia 2013 berada pada 0,3-5 µ
gmL.
Gambar 18. Penurunan kadar BPA dalam botol dengan dan tanpa paparan radiasi sinar matahari
Laju penurunan kadar BPA dalam botol air minum ditentukan berdasarkan orde reaksinya. Laju reaksi menentukan laju penurunan maupun peningkatan suatu
konsentrasi dibandingkan waktu. Laju ini memiliki konstanta yang berbeda-beda akibat temperatur, pelarut, serta sedikit perubahan dari komponen yang terlibat dalam
reaksi. Laju reaksi ini secara umum terbagi menjadi orde 0, 1 dan 2. Penentuan orde reaksi penurunan kadar BPA dilakukan dengan cara membuat plot kurva regresi
linear semua orde reaksi waktu vs konsentrasi. Orde reaksi penurunan kadar BPA kemudian ditentukan berdasarkan linearitas orde yang paling mendekati 1 Martin,
Swarbrick, and Cammarata, 1993.
50 100
150 200
250 300
350
7 14
21 28
K ad
ar µ
g g
Hari ke
Kurva Penurunan Kadar BPA dalam Botol Air Minum Tanpa perlakuan Kontrol vs dengan
Perlakuan Paparan Radiasi Sinar Matahari pada Hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28
Kontrol Perlakuan
Tabel XI. Linearitas penurunan kadar BPA dalam botol berdasarkan orde 0, 1, dan 2
Orde 0 Orde 1 Orde 2
Kontrol 0,9726
0,9655 0,9567
Perlakuan
0,9941 0,9862
0,9596
Dari hasil regresi didapatkan bahwa kurva regresi orde 0 mempunyai r kontrol maupun perlakuan yang paling mendekati 1, sehingga laju penurunan kadar
BPA dalam botol ini mengikuti orde 0 yang berarti laju penurunan tidak terpengaruh oleh konsentrasi.
Tabel XII. Laju penurunan kadar BPA perhari dalam botol mengikuti orde 0
Laju penurunan kadar µgg.hari
Kontrol 3,8644
Perlakuan 7,6149
Laju penurunan kadar BPA dalam botol dihitung untuk melihat besarnya BPA yang bermigrasi dari botol perharinya. Dari hasil perhitungan mengikuti orde 0,
diketahui bahwa pada kontrol tanpa perlakuan setiap harinya hilang 3,8644 µgg.hari, sementara sampel botol dengan perlakuan paparan radiasi sinar matahari laju
penurunannya adalah 7,6149 µgg.hari.
F. Pengaruh Paparan Radiasi Sinar Matahari terhadap Kadar BPA dalam Botol