Tabel XI. Linearitas penurunan kadar BPA dalam botol berdasarkan orde 0, 1, dan 2
Orde 0 Orde 1 Orde 2
Kontrol 0,9726
0,9655 0,9567
Perlakuan
0,9941 0,9862
0,9596
Dari hasil regresi didapatkan bahwa kurva regresi orde 0 mempunyai r kontrol maupun perlakuan yang paling mendekati 1, sehingga laju penurunan kadar
BPA dalam botol ini mengikuti orde 0 yang berarti laju penurunan tidak terpengaruh oleh konsentrasi.
Tabel XII. Laju penurunan kadar BPA perhari dalam botol mengikuti orde 0
Laju penurunan kadar µgg.hari
Kontrol 3,8644
Perlakuan 7,6149
Laju penurunan kadar BPA dalam botol dihitung untuk melihat besarnya BPA yang bermigrasi dari botol perharinya. Dari hasil perhitungan mengikuti orde 0,
diketahui bahwa pada kontrol tanpa perlakuan setiap harinya hilang 3,8644 µgg.hari, sementara sampel botol dengan perlakuan paparan radiasi sinar matahari laju
penurunannya adalah 7,6149 µgg.hari.
F. Pengaruh Paparan Radiasi Sinar Matahari terhadap Kadar BPA dalam Botol
Untuk mengetahui apakah paparan radiasi sinar matahari berpengaruh terhadap kadar BPA dalam botol, tidak dapat serta-merta ditentukan langsung dari
penurunan kadarnya, namun harus melalui uji statistik sehingga hasil yang dikatakan benar dan valid menurut statistik bukan benar menurut subyektivitas peneliti. Untuk
menentukan apakah ada pengaruh paparan radiasi sinar matahari, dilakukan uji statistik berupa uji beda uji t untuk melihat signifikansi antara kontrol dan
perlakuan. Apabila dalam hasilnya uji t mengatakan bahwa hasil perbandingan antara kontrol dan perlakuan menunjukkan hasil yang signifikan berbeda, maka dapat
dikatakan secara statistik ada pengaruh dari paparan radiasi sinar matahari terhadap kadar BPA dalam botol, namun sebaliknya apabila hasil menunjukkan hasil yang
tidak signifikan maka dikatakan bahwa secara statistik tidak ada pengaruh paparan radiasi sinar matahari terhadap kadar BPA dalam botol.
Tabel XIII. Hasil uji t antara kontrol dengan perlakuan paparan radiasi sinar matahari
b t
Hasil
Slope k 4,9357
7,9066
Signifikan
Slope p 7,9265
Dari hasil uji t menggunakan program powerfit Universiteit Utrecht Faculteit Scheikunde didapatkan hasil t antara sampel dan perlakuan lebih tinggi
daripada t menurut tabel sehingga dapat dikatakan bahwa secara statistik paparan sinar matahari berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar BPA dalam botol
dengan taraf kepercayaan 95.
G. Disipasi BPA dalam Botol Air Minum Akibat Paparan Radiasi Sinar Matahari
BPA sejauh ini diketahui dapat meluruh dari botol menuju air atau sediaan yang dibawanya Beronius and Hanberg, 2011. Akibat peluruhan ini, BPA
terdistribusi tidak hanya pada botolnya saja, namun juga pada airnya. Peluruhan atau migrasi BPA menuju air yang dibawanya ditunjukkan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pamungkas 2013 pada tabel XIV. melalui tabel XIV dapat dilihat bahwa sebagian BPA bermigrasi dari botol kedalam airnya seiring dengan
berkurangnya kadar BPA dalam botol, kadar BPA dalam air meningkat.
Tabel XIV. Kadar BPA dalam botol dan kadar BPA dalam air
Hari ke Kadar dalam botol
Kadar dalam air pamungkas, 2013 Kontrol µg Perlakuan µg
Kontrol µg Perlakuan µg
8338,6235 8077,7602
0,0000 0,0000
7 7565,2319
6645,2217 0,0000
0,0000 14
6796,6441 5081,7911
0,0000 0,0000
21 5149,3968
3173,2081 0,0000
0,0000 28
4963,0731 2312,0099
0,0000 13,9400
Disipasi merupakan jumlah kadar total yang hilang selama perlakuan, dapat karena meluruh ke medium lain, dapat pula terdegradasi ataupun hilang karena
pengaruh lain. Dalam penelitian ini, BPA mengalami penurunan kadar akibat perlakuan paparan radiasi sinar matahari seiring dengan meningkatnya kadar BPA
dalam air karena adanya migrasi BPA dari botol ke air, namun peningkatan dalam air ini tidak sebanding dengan banyaknya BPA yang hilang dari botol tabel XIV
sehingga dapat diketahui tidak semua BPA yang hilang dari botol bermigrasi ke airnya.
Tabel XV. Kadar BPA yang terdisipasi dalam air dan botol
Hari ke Kontrol
Perlakuan
Kadar total Kadar terdisipasi
Kadar total Kadar terdisipasi 8338,6235
- 8077,7602
- 7
7565,2319 773,3916
6645,2217 1432,5385
14 6796,6441
1541,9794 5081,7911
2995,9691 21
5149,3968 3189,2267
3173,2081 4904,5521
28 4963,0731
3375,5504 2325,9499
5751,8103
Penyebab disipasi BPA yang mungkin pertama adalah karena faktor degradasi. Menurut Staples et al. 1998, degradasi BPA dapat terjadi akibat BPA
yang mampu menyerap sinar ultraviolet terutama sinar yang masuk dan diserap oleh larutan bawaannya serta diketahui bahwa fotolisis dari permukaan air dapat terjadi
terutama akibat pengaruh pH, turbiditas, turbulensi, dan sinar matahari, hal ini menyebabkan sampel botol dengan perlakuan sinar matahari sangat mungkin untuk
mengalami degradasi. Selain itu berdasarkan penelitian Dorn, Chou, and Gantempo 1987, BPA dapat terdegradasi hampir 15-25 di lingkungan. Hal ini mungkin
terjadi akibat oksidasi karena beberapa gugusnya mungkin diserang oleh oksigen. Selain itu, gugus metil juga dapat dioksidasi sehingga akhirnya membentuk derivat
berupa asam karboksilat dan alkohol. Menurut Ike, Chen, Jin and Fujita 2002, produk degradasi BPA yang dapat terbentuk adalah p-hidroksiasetofenon p-HAP, p-
hidroksibenzaldehid p-HBAL, dan asam p-hidroksibenzoik p-HBA. Dugaan adanya degradasi ini semakin diperkuat dengan bertambah besarnya suatu puncak
pengotor pada kromatogram seiring dengan semakin kecilnya puncak BPA pada hari ke-28. Puncak yang semakin besar ini diduga merupakan hasil degradasi BPA. Pada
hasil kromatogram pada gambar 20, dibandingkan dua kromatogram yaitu kromatogram kontrol pada hari ke-0 yang menggambarkan keadaan BPA yang paling
utuh dan paling belum terdegradasi, sementara yang lainnya adalah kromatogram hari ke-28 yang telah mengalami perlakuan dan diduga mengalami degradasi. Pada
kromatogram perlakuan hari ke-28 gambar 20.b terlihat adanya peningkatan kromatogram yang ditunjukkan tanda panah seiring dengan semakin hilangnya
puncak BPA. Hal ini semakin memperkuat dugaan BPA terdegradasi menjadi bentuk- bentuk lainnya dan muncul di kromatogram.
a
b Gambar 19. Kromatogram a. Kontrol hari ke-0 b. Perlakuan hari ke-28
Penyebab lainnya yang mungkin dari disipasi ini adalah karena BPA tidak hanya bermigrasi ke airnya saja, namun dapat pula ke udara dan lingkungan
sekitarnya. Menurut data Toxic Release Inventory NTP-CERHR, 2008, banyak BPA dilepaskan ke udara selama prosesnya sehingga memungkinkan BPA yang
dianalisis dalam penelitian ini bermigrasi ke udara dan lingkungan sekitarnya. Laju Disipasi kemudian ditentukan dengan menggunakan orde reaksi 0.
Orde 0 digunakan karena memberikan linearitas terbaik yaitu 0,9621 untuk kontrol dan 0,9901 untuk perlakuan. Berdasarkan perhitungan menurut orde reaksi 0,
diketahui laju disipasi BPA untuk kontrol adalah 151,8679 µghari dan laju disipasi
untuk perlakuan adalah 233,5501 µghari.
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan uji statistik, ditemukan adanya pengaruh paparan radiasi sinar matahari terhadap penurunan kadar BPA dalam botol secara signifikan
2. Kadar BPA tanpa pengaruh paparan radiasi sinar matahari pada hari ke 0, 7, 14, 21 dan 28 berturut-turut adalah
314,0381 µgg, 288,4873 µgg, 259,9370 µgg, 192,5441 µgg, dan 187,5645 µgg, sementara kadar BPA dengan pengaruh paparan
radiasi sinar matahari adalah 301,4602 µgg, 248,0486 µgg, 194,8516 µgg, 117,4447 µgg, dan 86,6081 µgg.
B. Saran
1. Perlu dilakukan cara ekstraksi alternatif sehingga kadar BPA yang terekstrak lebih optimal perolehan kembalinya.
2. Perlu dilakukan analisis penetapan kadar BPA yang lepas ke lingkungan ataupun yang terdegradasi akibar paparan radiasi sinar matahari sehingga diketahui jumlah
BPA yang lepas ke lingkungan. 3. Perlu dilakukan analisis kadar BPA dengan intensitas sinar matahari terkendali
melalui sebuah sistem atau chamber yang memungkinkan