1. Tes Penempatan
Mardapi 2008: 69 berpendapat bahwa tes penempatan digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Biasanya
bentuk tes ini digunakan pada awal tahun pelajaran untuk menempatkan siswa berdasarkan pada tingkat kemampuannya.
Contohnya adalah tes minat dan bakat untuk menempatkan siswa pada kelas sesuai dengn minat dan bakatnya.
2. Tes Diagnosis
Mardapi 2008: 69 menyatakan tes diagnosis bertujuan untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan
proses pembelajaran. Sedangkan menutut Sudjana 2010: 4 tes diagnosis adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui berbagai
kelemahan siswa atau kesulitan belajar siswa beserta penyebabnya. Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa tes diagnosis adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan siswa serta penyebabnya. Contohnya
adalah ulangan harian yang dapat diberikan oleh guru untuk mengetahui perkembangan peserta didiknya.
3. Tes Formatif
Basuki dan Hariyanto 2014: 32 berpendapat bahwa tes formatif adalah tes yang dilakukan secara periodik atau berkala.
Hal itu selaras dengan pendapat Mardapi 2008: 69 yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyatakan bahwa tes formatif bertujuan untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat ahli di atas mengenai tes formatif peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes formatir adalah tes yang
dilakukan secara periodik atau berkala yang memiliki tujuan untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan dalam
pembelajaran.
4. Tes Sumatif
Sudijono 2006: 72 menjelaskan bahwa tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilakukan setelah seluruh rangkaian program
pengajaran selesai diberikan. Selaras dengan pendapat Mardapi 2008: 69 yang menyatakan bahwa tes sumatif merupakan tes
yang diberikan pada akhir suatu pelajaran atau akhir semester. Contohnya adalah UAS Ulangan Akhir Semester.
Berdasarkan pada pendapat para ahli di atas mengenai berbagai definisi jenis tes peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat
empat jenis tes, yaitu tes penempatan, tes diagnosis, tes formatif, dan tes sumatif. Jenis tes sumatif adalah tes yang cocok dengan
penelitian ini karena tes sumatif adalah tes yang dilakukan pada akhir semester dalam bentuk Ulangan Akhir Semester UAS.
4. Ulangan Akhir Semester UAS
Mulyasa 2007: 260 berpendapat Ulangan Akhir Semester UAS memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan atau hasil belajar siswa
dalam program satu semester pembelajaran. Dalam satu semester siswa mempelajari berbagai mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang
diujikan pada Ulangan Akhir Semester kelas III adalah Ilmu Pengetahuan Alam IPA.
5. Ilmu Pengetahuan Alam
a. Definisi Ilmu Pengetahuan Alam IPA
Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan ilmu yang berkaitan dengan alam beserta dengan isinya.
Nash dalam Samatowa, 2011: 3 berpendapat bahwa proses pembelajaran IPA adalah suatu cara atau
metode untuk mengamati alam yang bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain.
Sedangkan menurut Samatowa 2011: 2 menyatakan bahwa proses pembelajaran IPA adalah sebuah cara untuk mengenal alam secara
sistematis, untuk menemukan fakta-fakta dan konsep. Margiyati 2014: 22 mendefinisikan IPA sebagai ilmu yang
memiliki karakteristik khusus yaitu, mempelajari fenomena-fenomena alam yang faktual. Terdapat beberapa aspek dalam mata pelajaran IPA
yaitu, melalui proses pembelajaran IPA siswa dapat menghasilkan suatu produk. Selain itu, siswa juga akan mengikuti setiap proses
pembelajaran IPA, sehingga siswa akan memiliki sikap disiplin, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berpikir kritis, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Berdasarkan pada pendapat para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
IPA adalah ilmu yang mempelajari alam, gejala-gejalanya serta sikap dan proses dalam kehidupan sehari-hari.
b. Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD Mata
Pelajaran IPA Kelas III SD
Berdasarkan permendiknas No 23 tahun 2006 mengenai kurikulum 2006 atau KTSP pada mata pelajaran IPA kelas III SD terdapat 3
Standar Kompetensi KD dan 9 Kompetensi Dasar SK yang harus bisa dikuasai oleh siswa pada semester genap. Berikut ini akan
disajikan tabel SK dan KD pada mata pelajaran IPA kelas III SD semester genap.
Tabel 2.1 SK dan KD mata Pelajaran IPA Kelas III SD Semester Genap
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Energi dan perubahannya
4 Memahami berbagai cara gerak
benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi.
4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan
bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.
4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan
tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan
kegunaannya. 5
Menerapkan konsep energi gerak 5.1
Membuat kincir angin untuk
menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energi gerak.
5.2 Menerapkan cara menghemat energi
dalam kehidupan sehari-hari.
Bumi dan Alam Semesta
6 Memahami kenampakan permukaan
bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia serta hubungannya dengan
cara manusia memelihara dan melestarikan alam.
6.1 Mendeskripsikan kenampakan muka
bumi di lingkungan sekitar. 6.2
Menjelaskan hubungan
antara keadaan awan dan cuaca.
6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi
kegiatan manusia. 6.4
Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di
lingkungan sekitar.
Berdasarkan pada SK dan KD pada mata pelajaran IPA kelas III SD semester genap diketahui bahwa SK 4 berisikan materi tentang
memahami cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber. Dalam SK 4 terdapat 3 KD, KD 4.1 berisikan materi menyimpulkan
hasil pengamatan gerak benda dan pengaruhnya. Pada KD 4.2 berisikan materi mendeskripsikan pengamatan tentang pengaruh energi panas,
gerak, dan getaran. Sedangkan KD 4.3 berisi materi tentang identifikasi sumber energi dan kegunaannya. SK 5 memaparkan konsep energi
gerak. Pada SK 5 terdapat 2 KD, KD 5.1 berisikan materi tentang membuat kincir angin untuk menjelaskan perubahan energi. KD 5.2
berisi materi tentang menerapkan cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari. SK 6 memaparkan tentang materi kenampakan
permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya. Pada SK 6 terdapat 4 KD. KD 6.1 berisi materi mendeskripsikan kenampakan bumi di lingkungan
sekitar. KD 6.2 berisi materi hubungan awan dan cuaca. KD 6.3 berisi materi pengaruh cuaca bagi manusia. KD 6.4 berisi materi
mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam. Peneliti akan menganalisis 20 butir soal pilihan ganda UAS genap
tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas III SD berdasarkan pada materi yang mencakup 3 SK dan 9 KD yang telah
diuraikan pada alinea sebelumnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Tes Pilihan Ganda
a. Definisi Tes Pilihan Ganda
Djiwandono 2008: 41 berpendapat bahwa bentuk tes pilihan ganda adalah tes objektif. Pendapat tersebut diperkuat oleh Jihad dan
Haris 2012: 81 berpendapat bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban tetapi hanya ada satu
jawaban yang benar. Berdasarkan pendapat para ahli pada alinea sebelumnya peneliti
dapat menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban namun hanya
memiliki satu jawaban yang benar. Pada penelitian ini dapat diketahui soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata
pelajaran IPA kelas III SD memiliki tiga pilihan jawaban yaitu a,b, dan c. Selain efektifitas pengecoh hal yang perlu diketahui adalah syarat
tes pilihan ganda yang baik.
b. Syarat Tes Pilihan Ganda
Menurut Kunandar 2014: 201 memaparkan beberapa syarat tes pilihan ganda yang baik sebagai berikut.
1 Memiliki validitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu
mengungkapkan hasil belajar siswa secara tepat, sehingga mampu mengukur apa yang ingin diukur.
2 Memiliki reliabilitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu
memberikan gambaran hasil tes yang relatif sama dan konsisten PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tentang kompetensi yang dimiliki siswa walaupun tes dilakukan berulang kali.
3 Memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan pedoman
proporsi tingkat kesukaran soal UAS yang telah ditentukan yaitu 30 soal mudah, 50 soal sedang, dan 20 soal sukar.
4 Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya
setiap butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum
memahami materi. 5
Setiap butir soal memiliki petunjuk tentang bagaimana cara pelaksanaannya, cara mengerjakan dan cara pengoreksiannya.
c. Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda
Jihad dan Haris 2012: 83 menyatakan pendapat bahwa pada penyusunan soal pilihan ganda terdapat banyak kelebihan dan
kelemahan. Berikut ini akan dipaparkan sebuah tabel kelebihan dan kelemahan soal pilihan ganda sebagai berikut.
1. Kelebihan Soal Pilihan Ganda
a Jumlah soal yang diujikan cukup banyak, sehingga dapat
mewakili semua kompetensi yang diukur. b
Bersifat objektif karena hanya memiliki satu jawaban yang tepat.
c Pengoreksian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan
dapat dilakukan oleh orang lain selain guru atau tim penyusun soal.
d Mudah dianalisis yaitu dari segi validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
2. Kelemahan Soal Pilihan Ganda