BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II dalam penelitian ini membahas mengenai landasan teori hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Landasan Teori
1. Evaluasi
Mardapi 2008: 9 berpendapat evaluasi didefinisikan sebagai proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau
kelompok. Sedangkan menurut Djiwandono 2008: 163 evaluasi diharapkan mampu memberi umpan balik bagi penyelenggaraan pembelajaran secara
keseluruhan, sehingga guru perlu melakukan evaluasi dengan baik, menggunakan tes sebagai alat evaluasi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu komponen yang sangat penting yang harus
dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat keefektifan proses pembelajaran. Proses evaluasi dilakukan dengan cara melakukan penilaian
terhadap tes yang telah dikerjakan oleh siswa. Dalam proses evaluasi tidak serta merta hanya untuk mengukur tercapainya tujuan pembelajaran,
melainkan juga digunakan sebagai pengambilan keputusan untuk memperbaiki program kegiatan pembelajaran berikutnya.
2. Instrumen Penilaian
a. Definisi Instrumen Penilaian
Jihad dan Haris 2012: 67 menyatakan bahwa instrumen penilaian memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap suatu
materi atau pokok bahasan yang dapat dilakukan dalam dua cara yaitu tes dan non tes. Sedangkan menurut
Arikunto 2012: 9 menyatakan bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
suatu objek ukur. Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa. Terdapat dua macam instrumen penilaian, yaitu tes dan non tes.
b. Macam-macam Instrumen Penilaian
Majid 2014: 38 berpendapat bahwa ada dua macam instrumen penilaian, yaitu tes dan non tes, sedangkan menurut Jihad dan Haris
2012: 67 menyatakan bahwa alat penilaian tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa instrumen penilaian ada dua macam, yaitu tes dan non tes. Pada penelitian ini menggunakan instrumen penilaian
tes. Peneliti menggunakan instrumen penilaian berupa tes dikarenakan soal UAS yang diujikan berupa bentuk soal tertulis.
3. Instrumen Penilaian Tes
a. Definisi Tes
Mardapi 2008: 67 menyatakan bahwa tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes dapat
diartikan juga sebagai pertanyaan yang memerlukan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang memerlukan tanggapan. Sedangkan menurut
Jihad dan Haris 2012: 67 menyatakan bahwa tes adalah cara untuk mengadakan penilaian dengan bentuk suatu tugas yang harus dikerjakan
baik secara individu maupun kelompok, sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa dan dapat dibandingkan
dengan standar penilaian yang telah ditetapkan. Arifin 2009: 248 berpendapat bahwa tes yang diujikan haruslah dapat menggambarkan
perilaku dan menghasilkan nilai yang objektif serta akurat. Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai definisi tes peneliti
dapat menyimpulkan bahwa tes merupakan suatu alat penilaian yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan nilai
yang objektif serta akurat.
b. Jenis-jenis Tes
Mardapi 2008: 68 berpendapat bahwa ditinjau dari tujuannya, tes terbagi menjadi empat jenis, yaitu tes penempatan, tes diagnostik, tes
formatif, dan tes sumatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Tes Penempatan
Mardapi 2008: 69 berpendapat bahwa tes penempatan digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Biasanya
bentuk tes ini digunakan pada awal tahun pelajaran untuk menempatkan siswa berdasarkan pada tingkat kemampuannya.
Contohnya adalah tes minat dan bakat untuk menempatkan siswa pada kelas sesuai dengn minat dan bakatnya.
2. Tes Diagnosis
Mardapi 2008: 69 menyatakan tes diagnosis bertujuan untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan
proses pembelajaran. Sedangkan menutut Sudjana 2010: 4 tes diagnosis adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui berbagai
kelemahan siswa atau kesulitan belajar siswa beserta penyebabnya. Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa tes diagnosis adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan siswa serta penyebabnya. Contohnya
adalah ulangan harian yang dapat diberikan oleh guru untuk mengetahui perkembangan peserta didiknya.
3. Tes Formatif