Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab I membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Tiga bagian yang sangat penting dalam pendidikan adalah kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian. Kurikulum merupakan jabaran dari tujuan pendidikan yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang ditujukan agar peserta didik dapat belajar melalui perencanaan dan pengaturan lingkungan, sarana, dan prasarana yang mendukung terwujudnya kegiatan belajar. Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat ketercapaian kurikulum. Dalam memenuhi ketercapaian kurikulum seorang guru harus memenuhi tugas pokoknya dalam pembelajaran seperti yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dengan lahirnya Undang- Undang Guru dan Dosen posisi guru lebih jelas dalam segala hak dan kewajibannya. Guru memiliki tugas untuk melaksanakan program pembelajaran. Dalam melaksanakan program pembelajaran guru harus membuat silabus dan RPP sebagai sarana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan guru setelah melakukan penilaian hasil belajar mengajar adalah melakukan penilaian hasil belajar atau sering disebut evaluasi. Arikunto 2012: 2 berpendapat bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan informasi mengenai aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan kemudian informasi tersebut digunakan sebagai alat untuk menentukan tindak lanjut yang tepat. Evaluasi atau penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan sekaligus mengukur keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian evaluasi adalah sesuatu yang sangat penting. Dengan penilaian guru bisa melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Apakah metode, strategi, media model pembelajaran dalam hal lain yang dilakukan dalam proses belajar mengajar itu tepat dan efektif atau sebaliknya dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran adalah tes Ulangan Akhir Semester UAS. UAS dilaksanakan setiap akhir dari proses pembelajaran dalam satu semester. Tujuan dilakukannya UAS adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru pada proses pembelajaran dalam satu semester. Penilaian hasil belajar peserta didik dapat diperoleh melalui pelaksanaan tes, salah satu tes yang sering digunakan dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah soal tes pilihan ganda. Soal tes pilihan ganda digunakan karena memiliki sifat yang begitu komplek dari pada tes benar salah, pembahasan tentang tes pilihan ganda ini meliputi lebih banyak rincian dan meliputi ciri-ciri pokok, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelebihan tes pilihan ganda, kelemahan tes pilihan ganda pengembangan dan penggunaan tes pilihan ganda. Dalam penggunaan tes pilihan ganda terdapat hal- hal yang perlu dianalisis seperti butir-butir soal yang terdapat pada soal tes pilihan ganda. Dalam teknik analisis dapat dilakukan berbagai teknik diantaranya adalah validitas dan reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan efektifitas pengecoh. Validitas lebih tepat diartikan sebagai kesesuaian hasil rujukan tes dari pada tes sebagai alat evaluasi, namun secara lebih praktis dan sederhana validitas itu dikaitkan dengan kesesuaian tes sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu diukur. Sedangkan reliabilitas adalah alat ukur yang hasil pengukurannya digunakan untuk membuat berbagai keputusan penting, tes diharapkan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang ajeg, konsisten, tidak berubah-ubah, dapat dipercaya dan diandalkan, atau singkatnya reliabel. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila skor yang dihasilkan benar-benar dapat dipercaya karena bersifat ajeg dan tidak berubah secara mencolok. Untuk mendapatkan soal pilihan ganda yang baik dibutuhkan analisis item yang cermat. Analisis item adalah analisis yang dilakukan terhadap item tes untuk menentukan tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh distractor analisis item hanya diperlukan pada instrumen berupa tes, sedangkan instrumen non tes tidak memerlukan analisis item. Analisis item meliputi analisis tingkat kesukaran, analisis daya beda, dan analisis efektifitas pengecoh khusus dalam tes pilihan ganda. Basuki dan Hariyanto 2008: 163 syarat pilihan ganda yang baik adalah butir soal harus memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan semua pengecoh pada setiap butir soal dapat berfungsi dengan baik. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat diketahui bahwa syarat pilihan ganda yang baik harus memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi, tingkat kesukaran sesuai, daya beda yang baik, dan semua pengecoh dalam butir soal dapat berfungsi dengan baik. Untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda yang baik, maka dapat dilakukan analisis butir soal. Arifin 2009: 246 berpendapat analisis butir soal memiliki tujuan untuk mengetahui kekurangan pada butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum digunakan pada pelaksanaan tes berikutnya. Analisis butir soal dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Basuki dan Hariyanto 2014: 131 menyatakan terdapat dua cara dalam analisis butir soal, yaitu cara kualitatif menggunakan analisis validitas soal, dan cara kuantitatif yang meliputi analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Analisis validitas bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara soal dengan materi yang telah disampaikan. Arikunto 2012: 80 menyatakan terdapat empat jenis tes yaitu, validitas isi, validitas konstruksi, validitas kesamaan, dan validitas prediksi. Analisis reliabilitas soal memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat keajegan soal. Arikunto 2012: 91 menyatakan bahwa suatu soal dikatakan memiliki reliabilitas tinggi apabila menunjukkan hasil yang relatif sama atau konsisten walaupun soal tersebut telah diujikan berulangkali pada waktu yang berbeda. Analisis tingkat kesukaran butir soal memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran pada masing-masing butir soal yang digolongkan dalam tiga kategori, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Endaryanto dan Harimurti 2014: 261 berpendapat semakin sedikit siswa yang menjawab butir soal dengan benar, soal tersebut memiliki tingkat kesukaran yang tinggi, artinya soal tersebut sukar. Semakin banyak siswa yang dapat menjawab butir soal dengan benar, soal tersebut memiliki tingkat kesukaran rendah. Analisis daya beda dilakukan untuk mengetahui koefisien daya beda pada butir soal. Butir soal yang baik adalah butir soal yang memiliki daya pembeda yang baik. Daya beda dapat diketahui dari jawaban siswa yang sesuai dengan materi pada soal. Analisis butir soal selanjutnya adalah analisis efektifitas pengecoh. Uno dan Koni 2012: 157 menyatakan tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui keefektifan setiap pengecoh pada masing-masing butir soal. Peneliti telah melakukan wawancara dengan pihak Unit Pelaksanaan Teknis Daerah UPTD Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Dari wawancara tersebut peneliti memperoleh informasi berupa data jumlah Sekolah Dasar SD Negeri dan Swasta yang berada dalam wilayah Kecamatan Depok. Terdapat 54 SD yang terdiri dari 37 SD Negeri dan 17 SD Swasta. Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti juga mendapatkan informasi tentang jumlah SD yang menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP. Terdapat 49 SD Negeri dan Swasta yang menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP. Peneliti juga mendapatkan informasi bahwa belum pernah ada yang melakukan analisis butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas III SD pada wilayah Kecamatan Depok. Komponen yang perlu dianalisis dalam butir soal pilihan ganda UAS adalah analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Selama ini setiap butir soal pada ujian akhir sekolah di Kecamatan Depok belum melalui tahap analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan efektivitas pengecoh oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kecamatan Depok khususnya pada kelas III SD pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, karena mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran pokok yang harus diajarkan di Sekolah Dasar. Penelitian yang dilakukan adalah analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang menggunakan Kurikulum 2006 atau KTSP.

B. Pembatasan Masalah