Reliabilitas 222 menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal

melaksanakan pekerjaannya di kantor. Misalkan tes tersebut mengukur aspek psikologis tertentu yang diperlukan dalam keberhasilan kerja. Jadi tes tersebut merupakan prediktor keberhasilan kerja. Tes tersebut dikatakan memiliki validitas prediksi yang tinggi apabila orang yang diterima dapat menjalankan tugas kerjanya dengan baik atau dapat dikatakan sesuai dengan prediksi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat empat jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas konstruksi, validitas kesamaan, dan validitas prediksi. Penelitian ini dibatasi menggunakan validitas isi. Dalam penelitian ini validitas isi digunakan untuk menganalisis kesesuaian antara soal dengan materi pembelajaran berdasarkan pada Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Penelitian ini akan menganalisis soal UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas III SD berdasarkan SK dan KD.

9. Reliabilitas

Endrayanto dan Harimurti 2014: 271 berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat konsistensi atau keajekan yang dihasilkan apabila suatu tes diujikan secara berulang pada individu atau kelompok. Senada dengan pendapat Arikunto 2012: 91 yang menyatakan bahwa suatu soal dapat dinyatakan baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal tersebut menunjukkan hasil yang relatif sama pada beberapa kali pengujian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sedangkan menurut Basuki dan Hariyanto 2014: 99 berpendapat bahwa reliabilitas mengacu pada konsistensi dalam hasil pengujian. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai reliabilitas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa suatu tes dapat dikatakan reliable apabila dapat memberikan hasil yang relatif sama pada saat diujikan berulang-ulang. Jihad dan Haris 2012: 181 berpendapat reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Tabel 2.2 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Koefisien Alpha Tingkat Reliabilitas ≤ 0,20 Sangat Rendah 0,21 - 0,40 Rendah 0,41 - 0,70 Sedang 0,71 - 0,90 Tinggi 0,91 - 1,00 Sangat Tinggi Sumber: Jihad dan Haris 2012: 181 Koefisien dengan rentang ≤ 0,20 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat rendah, rentang 0,21–0,40 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, rentang 0,41–0,70 menunjukkan tingkat reliabilitas sedang, rentang 0,71–0,90 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, rentang 0,91–1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi.

10. Tingkat Kesukaran

a. Definisi Tingkat Kesukaran

Miller dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 261 berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir soal menunjukkan persentase siswa yang menjawab butir soal dengan benar. Sedangkan, Arikunto

2012: 222 menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak memotivasi siswa untuk belajar, sedangkan soal yang terlalu sukar membuat siswa putus asa dalam menjawabnya. Sudjana 2010: 135 berpendapat bahwa dalam menyusun butir soal perlu memperhatikan proporsi jumlah soal sesuai dengan kategori tingkat kesukaran supaya tidak terjadi penumpukan atau dominasi pada salah satu ketegori. Berdasarkan pendapat para ahli pada alinea sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai analisis tingkat kesukaran pada butir soal dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran pada setiap butir soal. Kategori tingkat kesukaran butir soal menurut Jihad dan Haris 2012: 182 Tabel 2.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal No. Tingkat Kesukaran Kategori 1 0,00 – 0,30 Sukar 2 0,31 – 0,70 Sedang 3 0,71 – 1,00 Mudah Sumber: Sudjana dalam Jihad dan Haris 2012: 182 Pada koefisien 0,00 – 0,30 menunjukkan kategori sukar, pada koefisien 0,31 – 0,70 menunjukkan kategori sedang, dan pada koefisien 0,71 – 1,00 menunjukkan kategori mudah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. Daya Beda