melaksanakan pekerjaannya di kantor. Misalkan tes tersebut mengukur aspek psikologis tertentu yang diperlukan dalam
keberhasilan kerja. Jadi tes tersebut merupakan prediktor keberhasilan kerja. Tes tersebut dikatakan memiliki validitas
prediksi yang tinggi apabila orang yang diterima dapat menjalankan tugas kerjanya dengan baik atau dapat dikatakan
sesuai dengan prediksi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa terdapat empat jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas konstruksi, validitas kesamaan, dan validitas prediksi. Penelitian
ini dibatasi menggunakan validitas isi. Dalam penelitian ini validitas isi digunakan untuk menganalisis kesesuaian antara soal
dengan materi pembelajaran berdasarkan pada Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Penelitian ini akan
menganalisis soal UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas III SD berdasarkan SK dan KD.
9. Reliabilitas
Endrayanto dan Harimurti 2014: 271 berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat konsistensi atau keajekan yang dihasilkan apabila suatu tes
diujikan secara berulang pada individu atau kelompok. Senada dengan pendapat
Arikunto 2012: 91 yang menyatakan bahwa suatu soal dapat dinyatakan baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal tersebut
menunjukkan hasil yang relatif sama pada beberapa kali pengujian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan menurut Basuki dan Hariyanto 2014: 99 berpendapat bahwa reliabilitas mengacu pada konsistensi dalam hasil pengujian.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai reliabilitas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa suatu tes dapat dikatakan reliable apabila dapat
memberikan hasil yang relatif sama pada saat diujikan berulang-ulang. Jihad dan Haris 2012: 181 berpendapat reliabilitas soal merupakan
ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes.
Tabel 2.2 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Koefisien Alpha Tingkat Reliabilitas
≤ 0,20 Sangat Rendah
0,21 - 0,40 Rendah
0,41 - 0,70 Sedang
0,71 - 0,90 Tinggi
0,91 - 1,00 Sangat Tinggi
Sumber: Jihad dan Haris 2012: 181
Koefisien dengan rentang ≤ 0,20 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat rendah, rentang 0,21–0,40 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah,
rentang 0,41–0,70 menunjukkan tingkat reliabilitas sedang, rentang 0,71–0,90 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, rentang 0,91–1,00
menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi.
10. Tingkat Kesukaran
a. Definisi Tingkat Kesukaran
Miller dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 261 berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir soal menunjukkan
persentase siswa yang menjawab butir soal dengan benar. Sedangkan, Arikunto
2012: 222 menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal
yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak memotivasi siswa untuk belajar, sedangkan soal yang
terlalu sukar membuat siswa putus asa dalam menjawabnya. Sudjana 2010: 135 berpendapat bahwa dalam menyusun butir soal perlu
memperhatikan proporsi jumlah soal sesuai dengan kategori tingkat kesukaran supaya tidak terjadi penumpukan atau dominasi pada salah
satu ketegori. Berdasarkan pendapat para ahli pada alinea sebelumnya, peneliti
dapat menarik kesimpulan mengenai analisis tingkat kesukaran pada butir soal dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran pada setiap
butir soal. Kategori tingkat kesukaran butir soal menurut Jihad dan Haris 2012: 182
Tabel 2.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal No.
Tingkat Kesukaran Kategori
1 0,00 – 0,30
Sukar 2
0,31 – 0,70 Sedang
3 0,71 – 1,00
Mudah Sumber: Sudjana dalam Jihad dan Haris 2012: 182
Pada koefisien 0,00 – 0,30 menunjukkan kategori sukar, pada koefisien 0,31 – 0,70 menunjukkan kategori sedang, dan pada
koefisien 0,71 – 1,00 menunjukkan kategori mudah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Daya Beda