1. Validitas Isi
Sumanto 2014: 78 berpendapat bahwa validitas isi adalah tingkat di mana suatu tes mengukur lingkup isi yang dimaksudkan.
Validitas item bertitik tolak pada pertanyaan apakah item-item tes itu mewakili ukuran ruang lingkup isi yang yang dikehendaki.
Pendapat tersebut senada dengan pendapat Arikunto 2012: 82 yang menyatakan bahwa validitas isi menunjukkan suatu kondisi
butir soal yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang diujikan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui pengujian
validitas isi bukan melalui analisis statistika melainkan melalui analisis deskriptif dengan melihat kesesuaian antara soal dengan
materi pembelajaran sesuai Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD.
2. Validitas Konstruksi
Uno dan Koni 2012: 152 berpendapat bahwa validitas konstruksi menunjuk pada sejauh mana suatu instrumen mampu
mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang akan diukur.
Arikunto 2012: 83 berpendapat bahwa validitas konstruksi menunjukkan kondisi alat penilaian yang
disusun berdasarkan aspek minat, kemampuan, dan sikap siswa yang seharusnya diukur. Cara yang digunakan untuk menentukan
adanya validitas konstruksi adalah dengan melihat adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesesuaian antara hasil tes dengan tujuan atau ciri dan tingkah laku yang hendak diukur.
3. Validitas Kesamaan
Sudjana 2010: 15 yang menyatakan bahwa suatu tes dinyatakan valid dari segi validitas kesamaan apabila tes tersebut
memiliki persamaan atau korelasi tinggi dengan tes sejenis yang telah ada. Sejalan dengan pendapat Uno dan Koni 2012: 152
berpendapat bahwa validitas kesamaan menunjuk kepada sejauh mana tes memiliki kesamaan dengan tes yang sudah ada atau sudah
dibakukan. Kesamaan yang dimaksud meliputi kesamaan yang diukur, objek yang diukur, dan waktu yang diperlukan.
4. Validitas Prediksi
Suraprana 2009: 54 yang menyatakan bahwa suatu tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila tes tersebut memiliki
kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Senada dengan pendapat Arikunto 2012: 64
yang menyatakan bahwa validitas prediksi menunjukkan hubungan antara nilai atau skor yang diperoleh siswa pada suatu tes dengan
keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Contoh penerapan validitas prediksi adalah seseorang
mengikuti tes untuk melamar pekerjaan di sebuah kantor dan orang tersebut yang akan diterima itu tentu harus berdasarkan pada
prediksi bahwa mereka yang diterima harus berhasil dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melaksanakan pekerjaannya di kantor. Misalkan tes tersebut mengukur aspek psikologis tertentu yang diperlukan dalam
keberhasilan kerja. Jadi tes tersebut merupakan prediktor keberhasilan kerja. Tes tersebut dikatakan memiliki validitas
prediksi yang tinggi apabila orang yang diterima dapat menjalankan tugas kerjanya dengan baik atau dapat dikatakan
sesuai dengan prediksi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa terdapat empat jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas konstruksi, validitas kesamaan, dan validitas prediksi. Penelitian
ini dibatasi menggunakan validitas isi. Dalam penelitian ini validitas isi digunakan untuk menganalisis kesesuaian antara soal
dengan materi pembelajaran berdasarkan pada Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Penelitian ini akan
menganalisis soal UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas III SD berdasarkan SK dan KD.
9. Reliabilitas