Uji Daya Sebar Uji Viskositas

Gambar 16 merupakan hasil pengamatan mikroskopik sediaan krim yang telah ditambahkan methylene blue. a b c d Gambar 16. Pengamatan mikroskopik formula F1 a, Fa b, Fb c, Fab d Dari pengamatan mikroskopik menunjukkan hasil warna biru yang seragam pada fase eksternal dan droplet yang tidak terwarnai merupakan fase internal. Warna biru dari Methylene blue hanya terlarut dalam air, hal ini berarti fase luar dari krim adalah fase air, sedangkan droplet yang tidak terwarnai merupakan fase minyak. Oleh karena itu, krim ekstrak etil asetat yang dibuat merupakan krim tipe MA. Kelebihan krim tipe MA adalah dapat dicuci dengan air dan tidak meninggalkan sisa minyak.

3. Uji Daya Sebar

Daya sebar merupakan karakteristik yang penting dari bentuk sediaan topikal dan bertanggungjawab terhadap penghantaran obat ke tempat aksi, kemudahan penggunaan, ekstrudabilitas dari kemasan, dan yang paling penting adalah penerimaan oleh pasien Garg dkk., 2002. Daya sebar adalah kemampuan sediaan untuk menyebar saat diaplikasikan pada kulit. Daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas sediaan. Semakin besar viskositas suatu sediaan, maka semakin kecil kemampuannya untuk menyebar. Krim diharapkan memiliki rentang daya sebar 5-7 cm Garg dkk, 2002. Dilihat dari tabel X formula 1 memiliki daya sebar terbesar sedangkan formula ab memiliki daya sebar terkecil. Berdasarkan rentang daya sebar yang diharapkan maka hanya formula 1 dan formula b yang masuk dalam range yang diharapkan, sedangkan formula a dan formula ab tidak masuk dalam range daya sebar yang diharapkan. Tabel X. Daya sebar krim ± setelah 48 jam pembuatan Formula Daya sebar cm F1 5,95 ± 0,11 Fa 4,25 ± 0,08 Fb 5,27 ± 0,04 Fab 3,80 ± 0,20

4. Uji Viskositas

Pengujian sifat alir suatu sediaan diperlukan jika sifat rheologinya dapat mempengaruhi pelepasan obat dari sediaan tersebut. Sebagian besar sediaan semi solid yang diaplikasikan untuk kulit, viskositas biasanya digunakan untuk melihat sifat alir, karena viskositas dari suatu produk dapat mengindikasikan perubahan stabilitas fisik dari produk tersebut Heather dan Adam, 2012. Pengukuran viskositas dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim. Hal ini dimaksudkan agar krim sudah membentuk sistem yang stabil, yakni tidak terpengaruh oleh suhu maupun pengadukan saat pembuatan. Viskositas yang dikehendaki dari penelitian ini adalah 100-125 d.Pa.s. Hasil pengujian viskositas krim ekstrak etil asetat tomat setelah penyimpanan 48 jam dapat dilihat pada tabel XI. Tabel XI. Viskositas krim ± setelah 48 jam pembuatan Hasil pengukuran viskositas setelah 48 jam penyimpanan menunjukkan bahwa hanya formula a dan formula b setelah 48 jam yang masuk range viskositas yang diinginkan. Pengukuran viskositas juga dilakukan kembali setelah 28 hari penyimpanan dan pada setiap minggunya untuk melihat profil viskositas dan pergeseran viskositasnya. Pergeseran viskositas yang diinginkan adalah kurang dari 10. Hasil pengamatan viskositas krim ekstrak etil asetat tomat pada setiap minggu dapat dilihat pada tabel XII. Tabel XII. Viskositas krim ± pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari setelah pembuatan Formula 48 jam d.Pa.s 7 hari d.Pa.s 14 hari d.Pa.s 21 hari d.Pa.s 28 hari d.Pa.s F1 75,0 ± 5,0 73,3 ± 7,6 73,3 ± 7,6 70,0 ± 5,0 70,0 ± 5,0 Fa 123,3 ± 7,6 123,3 ± 7,6 120,0 ± 5,0 116,7 ± 7,6 115,0 ± 5,0 Fb 100,0 ± 5,0 100,0 ± 5,0 100,0 ± 5,0 100,0 ± 5,0 95,0 ± 5,0 Fab 160,0 ± 5,0 160,0 ± 5,0 160,0 ± 5,0 155,0 ± 5,0 146,7 ± 7,6 Formula Viskositas d.Pa.s F1 75,0 ± 5,0 Fa 123,3 ± 7,6 Fb 100,0 ± 5,0 Fab 160,0 ± 5,0 Grafik viskositas krim ekstrak etil asetat tomat pada setiap minggu dapat dilihat pada gambar 17. Gambar 17. Grafik viskositas krim selama penyimpanan Pada gambar 17, terlihat bahwa viskositas tiap formula memiliki kecenderungan menurun hingga lama penyimpanan 28 hari. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pergeseran viskositas dari masing-masing formula. Pergeseran viskositas dari masing-masing formula dapat dihitung dengan membandingkan viskositas krim pada 48 jam dan 28 hari setelah pembuatan sediaan krim. Hasil pengamatan pergeseran viskositas dapat dilihat pada tabel XIII. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 1 2 3 4 5 V is k o s it a s d .P a .s Lama Penyimpanan minggu Viskositas Krim Selama Penyimpanan Form ula 1 Form ula a Form ula b Form ula ab Tabel XIII. Pergeseran viskositas krim ± Formula Viskositas setelah 48 jam penyimpanan d.Pa.s Viskositas setelah 1 bulan penyimpanan d.Pa.s Pergeseran Viskositas F1 75,0 ± 5,0 70,0 ± 5,0 6,7 ± 0,4 Fa 123,3 ± 7,6 115,0 ± 5,0 6,7 ± 2,0 Fb 100,0 ± 5,0 95,0 ± 5,0 5,0 ± 0,2 Fab 160,0 ± 5,0 146,7 ± 7,6 8,4 ± 2,0 Pada tabel XIII dapat diketahui bahwa pada formula 1, formula a, formula b, dan formula ab, pergeseran viskositas yang terjadi tergolong tidak terlalu besar dengan standar deviasi yang tidak terlalu besar pula, sehingga dapat dikatakan bahwa keempat formula memiliki stabilitas fisis yang baik. Adanya pergeseran viskositas ini yang menyebabkan viskositas krim menurun dapat disebabkan karena pengaruh faktor suhu ketika penyimpanan krim.

5. Uji Mikromeritik

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN BENZOKAIN.

1 3 17

Pengaruh SPAN 80 dan TWEEN 80 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi ekstrak etanol biji kluwak dengan aplikasi desain faktorial.

2 56 145

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

2 37 139

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial.

0 3 120

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

0 4 112

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial

1 3 118

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

8 63 110

Pengaruh Komposisi PEG 400 dan PEG 6000 Sebagai Basis Suppositoria Terhadap Laju Disolusi Parasetamol - Ubaya Repository

1 5 1

SEBAGAI HUMECTANT TERHADAP SIFAT FISIS BASIS SEDIAAN GEL TOOTHPASTE : APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI

0 0 125

Pengaruh Texapon® N70 sebagai Surfaktan dan PEG 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat buah tomat dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 115