Uji Iritasi dengan Metode HET-CAM

H. Uji Iritasi dengan Metode HET-CAM

Uji iritasi ini dilakukan dengan menggunakan metode Hen’s Egg Test Chorioallantoic Membrane HET-CAM. Uji iritasi primer dilakukan untuk mengetahui keamanan sediaan krim saat diaplikasikan pada kulit. Metode HET- CAM dilakukan untuk menggantikan uji iritasi primer metode Draize yang menggunakan hewan uji kelinci. Keunggulan dari metode HET-CAM dibandingkan dengan metode Draize adalah murah, cepat, dan tidak menggunakan hewan uji. Namun kelemahan utama dari metode HET-CAM ini adalah subjektivitas dari pengamatan, serta kesulitan dalam mengamati terjadinya perdarahan, lisis, maupun koagulasi dengan akurat. Dari hasil pengamatan yang dilakukan saat uji iritasi ini diperlukan ketelitian dalam melihat perubahan yang terjadi selama 5 menit pengamatan sehingga bisa didapatkan waktu terjadinya perdarahan, lisis, maupun koagulasi. Dalam uji iritasi ini dilihat adanya reaksi perdarahan hemorrhage, lisis lysis, dan koagulasi coagulation pada Chorioallantoic Membrane akibat adanya pemaparan sampel uji hingga 5 menit pengamatan. Kemudian dapat dihitung nilai iritasinya irritation score. Pada uji iritasi ini digunakan NaOH 0,1N sebagai kontrol positif yang dapat digunakan sebagai pembanding untuk melihat adanya hemoragi atau perdarahan, lisis, dan koagulasi yang terjadi pada CAM. Sedangkan NaCl 0,9 larutan garam fisiologis digunakan sebagai kontrol negatif yang tidak mengiritasi CAM. Hasil uji iritasi primer yang dilakukan dengan metode HET-CAM dapat dilihat pada tabel XXIII. Tabel XXIII. Hasil uji iritasi dengan metode HET-CAM Perlakuan Irritation Score IS Keterangan NaOH 0,1 N 9,1 ± 0,6 Iritasi kuat NaCl 0,9 0 ± 0 Tidak mengiritasi Formula 1 0 ± 0 Tidak mengiritasi Formula a 0 ± 0 Tidak mengiritasi Formula b 0 ± 0 Tidak mengiritasi Formula ab 0 ± 0 Tidak mengiritasi Hasil uji iritasi dengan metode HET-CAM yaitu pada penambahan NaOH 0,1N terjadi adanya reaksi hemoragi atau perdarahan yaitu ketika ada darah yang keluar dari pembuluh darah, serta adanya lisis yaitu ketika pembuluh darah pecah yang mengakibatkan darah keluar. Namun dengan penambahan NaOH 0,1N ini tidak terjadi koagulasi sampai pengamatan 5 menit. Hal ini dikarenakan adanya koagulasi tidak dapat teramati oleh mata telanjang karena tidak terjadi dalam skala besar. Namun pada penambahan kontrol negatif yaitu larutan NaCl 0,9 tidak terjadi reaksi perdarahan, lisis maupun koagulasi selama pengamatan 5 menit. Pada penambahan semua formula krim ekstrak etil asetat tomat juga tidak menunjukkan adanya peristiwa perdarahan, lisis, maupun koagulasi, sehingga krim yang dihasilkan tidak mengiritasi dan aman untuk digunakan.

I. Keterbatasan dalam Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yang pertama adalah dalam segi ekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Pelarut yang digunakan kurang dapat menyari senyawa yang akan diambil yaitu likopen dengan baik, karena etil asetat yang digunakan merupakan pelarut tunggal dan tidak dapat bercampur dengan air yang terdapat dalam buah tomat. Sebaiknya digunakan pelarut yang dapat menyari likopen dengan sempurna sehingga proses ekstraksi menghasilkan rendemen dengan jumlah banyak. Selain itu, penggunaan talkum sebagai bahan pengisi untuk membentuk ekstrak kering tomat kurang tepat, karena talkum tidak larut dalam air sedangkan krim yang dibuat yaitu krim tipe MA. Sebaiknya dipilih zat pengisi yang dapat terdispersi dalam sediaan. Keterbatasan yang kedua yaitu dalam penelitian ini hanya dilakukan uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etil asetat tomat, sehingga tidak dapat diketahui aktivitas antioksidan dalam sediaan krim. Sebaiknya dilakukan uji efek antioksidan pada sediaan krim baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui efek antioksidan pada sediaan krim ekstrak etil asetat tomat. Keterbatasan lainnya yaitu dalam perhitungan ukuran droplet, metode mean yang digunakan memiliki kekurangan yakni tidak dapat menggambarkan ukuran droplet secara menyeluruh, karena dalam metode mean ini hanya dilihat dari hasil rata-rata ukuran 500 droplet. Sebaiknya digunakan metode yang lebih baik dan dapat menggambarkan ukuran droplet serta distribusi ukuran droplet sediaan krim. 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Adanya faktor yang dominan dalam mempengaruhi sifat fisis viskositas krim ekstrak etil asetat tomat yaitu Texapon ® N70. 2. Ditemukan area komposisi optimum Texapon ® N70 dan PEG 6000 yang diprediksi sebagai formula optimum krim ekstrak etil asetat tomat namun hasil yang didapatkan tidak valid.

B. SARAN

1. Perlu dilakukan modifikasi metode ekstraksi dan standarisasi terhadap ekstrak etil asetat tomat untuk menjamin kualitas sediaan. 2. Perlu dilakukan uji efek antioksidan secara kuantitatif dari sediaan krim ekstrak etil asetat tomat.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN BENZOKAIN.

1 3 17

Pengaruh SPAN 80 dan TWEEN 80 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi ekstrak etanol biji kluwak dengan aplikasi desain faktorial.

2 56 145

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

2 37 139

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial.

0 3 120

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

0 4 112

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial

1 3 118

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

8 63 110

Pengaruh Komposisi PEG 400 dan PEG 6000 Sebagai Basis Suppositoria Terhadap Laju Disolusi Parasetamol - Ubaya Repository

1 5 1

SEBAGAI HUMECTANT TERHADAP SIFAT FISIS BASIS SEDIAAN GEL TOOTHPASTE : APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI

0 0 125

Pengaruh Texapon® N70 sebagai Surfaktan dan PEG 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat buah tomat dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 115