Dari hasil orientasi maka didapatkan hasil bahwa Texapon
®
N70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis dapat digunakan dalam sediaan krim
ekstrak etil asetat tomat dengan penggunaan pada level rendah dan level tinggi seperti tertera pada tabel VIII.
Tabel VIII. Level rendah dan level tinggi Texapon
®
N70 dan PEG 6000
Faktor Texapon
®
N70 PEG 6000
Level rendah 1
2 level tinggi
2,5 6
D. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat
Salah satu kriteria untuk sediaan semisolid yang baik adalah memiliki stabilitas fisik yang baik. Uji stabilitas penting untuk membantu meyakinkan
bahwa suatu formulasi dapat mempertahankan integritasnya Dukes, 1990. Sifat fisis yang diuji meliputi organoleptis, pH, daya sebar, ukuran droplet, dan
viskositas, sedangkan stabilitas fisis yang diuji adalah pergeseran viskositas dan pergeseran ukuran droplet.
1. Uji Organoleptis dan pH Krim
Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati warna, bau, dan homogenitas sediaan krim. Dari hasil pengamatan, seluruh sediaan memiliki
organoleptis yang relatif sama, penampilan fisis dari krim warna putih kekuningan, tidak berbau, dan homogen. Uji organoleptis ini penting
dilakukan untuk menilai kenyamanan dari sediaan krim tersebut.
Uji pH dilakukan dengan menggunakan indikator kertas pH. Seluruh formula dalam sediaan krim pada penelitian ini memiliki pH 6 yang diuji
dengan menggunakan indikator kertas pH. pH kulit yaitu 4 - 7 Lambers dkk., 2006. Sediaan krim yang dihasilkan memiliki pH yang masuk dalam range
pH kulit, maka krim ekstrak etil asetat yang dibuat tidak mengiritasi kulit dan nyaman saat digunakan.
Hsil uji organoleptis dan uji pH dari sediaan krim ekstrak etil asetat tomat dapat dilihat dalam tabel IX.
Tabel IX. Data uji organoleptis dan pH krim
Kriteria F1
Fa Fb
Fab Warna
Putih kekuningan
Putih kekuningan
Putih kekuningan
Putih kekuningan
Bau Tidak berbau
Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau
Homogenitas Homogen
Homogen Homogen
Homogen pH
6 6
6 6
2. Uji Penentuan Tipe Krim
Krim memiliki 2 tipe, yaitu krim tipe air dalam minyak AM dan krim minyak dalam air MA. Tipe AM tidak larut air dan tidak dapat dicuci
dengan air, sedangkan tipe MA dapat bercampur dengan air, dapat dicuci dengan air, dan tidak berminyak Allen, 1999. Dalam penelitian ini dilakukan
pengujian tipe krim dengan metode warna. Cara yang dilakukan yaitu mengoleskan sejumlah krim pada gelas objek lalu ditambahkan satu tetes
methylene blue. Methylene blue adalah jenis pewarna yang larut dalam air.
Gambar 16 merupakan hasil pengamatan mikroskopik sediaan krim yang telah ditambahkan methylene blue.
a b
c d
Gambar 16. Pengamatan mikroskopik formula F1 a, Fa b, Fb c, Fab d
Dari pengamatan mikroskopik menunjukkan hasil warna biru yang seragam pada fase eksternal dan droplet yang tidak terwarnai merupakan fase
internal. Warna biru dari Methylene blue hanya terlarut dalam air, hal ini berarti fase luar dari krim adalah fase air, sedangkan droplet yang tidak
terwarnai merupakan fase minyak. Oleh karena itu, krim ekstrak etil asetat yang dibuat merupakan krim tipe MA. Kelebihan krim tipe MA adalah dapat
dicuci dengan air dan tidak meninggalkan sisa minyak.
3. Uji Daya Sebar