Formula tradisional untuk vanishing cream didasarkan pada jumlah asam stearat yang besar sebagai fase minyak yang dapat melunak pada suhu tubuh dan
mengkristal pada bentuk yang sesuai sehingga tidak terlihat dalam penggunaan dan membentuk film yang tidak berminyak. Emulgator yang berperan dalam
proses tersebut adalah sabun yang terbentuk dengan adanya penambahan basa yang cukup untuk bereaksi dengan asam stearat Wilkinson dan Moore, 1982.
F. Bahan Formulasi
1. Surfaktan
Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus
hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang
suka akan air hidrofilik dan bagian non polar yang suka akan minyaklemak lipofilik. Sifat rangkap ini yang menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi
pada antar muka udara-air, minyak-air dan zat padat-air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan rantai hidrokarbon
ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam dalam fase minyak. Umumnya bagian non polar lipofilik adalah merupakan rantai alkil
yang panjang, sementara bagian yang polar hidrofilik mengandung gugus hidroksil Jatmika, 1998.
Penggunaan surfaktan terbagi atas tiga golongan, yaitu sebagai bahan pembasah wetting agent, bahan pengemulsi emulsifying agent dan bahan
pelarut solubilizing agent. Penggunaan surfaktan ini bertujuan untuk meningkatkan kestabilan emulsi dengan cara menurunkan tegangan
antarmuka, antara fasa minyak dan fasa air. Surfaktan dipergunakan baik berbentuk emulsi minyak dalam air maupun berbentuk emulsi air dalam
minyak Genaro, 1990.
Gambar 2. Sodium lauril eter sulfat Anonim, 2000
Texapon
®
N70 atau Sodium Lauryl Ether Sulphate SLES merupakan suatu surfaktan yang memiliki sifat seperti detergen. Karakteristik Texapon
®
N70 antara lain: agen emulsifikasi, dispersi, pembasah, dan pembusa yang baik; merupakan solvensi dan bahan pengental yang baik; kompatibilitas baik;
serta tingkat iritasi pada mata dan kulit yang rendah Anonim, 2000. Sodium lauril sulfat atau sodium lauril eter sulfat merupakan surfaktan anionik pada
penggunaan konsentrasi 0,5-2,5 Rowe dkk., 2006.
2. Basis
Basis salep yang digunakan dalam sediaan krim dibagi dalam 4 kelompok: 1.
Basis hidrokarbon Basis hidrokarbon memiliki sifat minyak yang dominan dan menyebabkan
basis ini sulit tercuci oleh air dan tidak terabsorbsi oleh kulit. Basis ini juga mampu mempertahankan kelembaban kulit sehingga basis ini juga
memiliki sifat moisturizer dan emollient Allen, 2002.
2. Basis serap
Basis ini dapat berupa bahan anhidrat atau basis hidrat yang memiliki sifat hidrofil kemampuan menyerap kelebihan air Allen, 2002.
3. Basis yang dapat dicuci dengan air
Basis ini merupakan emulsi minyak dalam air yang dapat dicuci menggunakan air. Yang termasuk basis jenis ini adalah salep hidrofobik
Allen, 2002. 4.
Basis larut dalam air Basis jenis ini hanya mengandung komponen yang larut dalam air dan
tidak mengandung bahan berlemak, serta dapat dicuci dengan air. Basis jenis ini lebih baik digunakan untuk dicampurkan dengan bahan padat atau
tidak berair, karena sangat mudah melunak dengan penambahan air Allen, 2002.
Gambar 3. Polietilen glikol Rowe dkk., 2006
Polietilen glikol PEG adalah bahan kimia, putih seperti lilin yang menyerupai parafin. Berupa bentuk padat dalam pada suhu kamar, mencair
pada suhu 104°F, memiliki berat molekul rata-rata 1000, mudah larut dalam air hangat, tidak beracun, non-korosif, tidak berbau, tidak berwarna dan
memiliki titik lebur yang sangat tinggi 580°F. PEG tersedia dalam berbagai
macam berat molekul mulai dari 200 sampai 8000. Pemberian nomor menunjukkan berat molekul rata-rata dari masing-masing polimernya. PEG
yang memiliki berat molekul rata-rata kurang dari 1000 berupa cairan bening tidak berwarna, sedangkan yang mempunyai berat molekul rata-rata lebih dari
1000 berupa lilin putih, padat dan kekerasannya bertambah dengan bertambahnya berat molekul. Dalam industri farmasi PEG digunakan untuk
melarutkan obat-obat yang tidak larut air. Penggunaan PEG sebagai basis sekaligus pelarut bahan yang tidak larut air juga dapat meningkatkan
penyebaran obat di dalam tubuh manusia Mitchell, 1972. PEG 6000 atau Makrogol 6000 merupakan campuran produk
polikondensasi dari etilenoksida dan air. PEG 6000 berupa serbuk putih licin atau potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau, dan tidak berasa.
Mudah larut dalam air, etanol 95 P, dan kloroform P, praktis tidak larut dalam eter P Dirjen POM, 1979.
3. Asam Stearat