Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

J. Evaluasi Model PLS

Menurut Abdullah dan Jogiyanto 2015:193 PLS sebagai model prediksi tidak mengasumsikan distribusi tertentu untuk mengestimasi parameter dan memprediksi hubungan kasualitas. Karena itu, teknik parametik untuk menguji signifikasi parameter tidak diperlukan dan model evaluasi untuk prediksi bersifat non-parametik. Evaluasi model PLS dilakukan dengan mengevaluasi outer model dan inner model . Outer model merupakan model pengukuran untuk menilai validitas dan reliabilitas model. Melalui proses iterasi alogaritma , parameter model pengukuran validitas konvergen, validitas diskriminan, composite reliability dan cronbach’s alpha diperoleh, termasuk nilai R 2 sebagai parameter ketetapan model prediksi. Inner model merupakan model struktural untuk memprediksi hubungan kausalitas antar variabel laten. Melalui proses bootstrapping, parameter uji T- statistict diperoleh untuk memprediksi adanya hubungan kasualitas. 1. Model Pengukuran Outer Model Suatu konsep dan model penelitian tidak dapat diuji dalam suatu model prediksi hubungan relasional dan kausal jika belum melewati tahap purifikasi dalam model pengukuran. Model pengukuran sendiri digunakan untuk menguji validitas konstruk dan reliablitas instrument. Uji validitas dilakukan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengetahui kemampuan instrument penelitian mengukur apa yang seharusmya diukur Cooper et al. dalam Abdullah dan Jogiyanto, 2015:194. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuesioner atau instrument penelitian. Berikut ini uji validitas dan reliabilitas dalam model pengukuran PLS. a Uji Validitas Validitas terdiri atas validitas eksternal dan validitas internal. Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu penelitian adalah valid yang dapat digeneralisir ke semua objek, situasi, dan waktu yang berbeda. Validitas internal menunjukkan kemampuan dari instrument penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dalam suatu konsep Hartono dalam Abdullah dan Jogiyanto, 2015:194. Validitas internal terdiri atas validitas dan validitas konstruk. Validitas kualitatif terdiri atas validitas tampang “kualitatif face validity dan validitas isi content validity . Validitas isi menunjukkan kemampuan item-item diinstrumen mewakili konsep yang diukur. Validitas tampang menunjukkan bahwa item-item mengukur suatu konsep jika dari penampilan tampangnya seperti mengukur kosnep tersebut. Validitas kualitatif dilakukan berdasarkan pendapat atau evaluasi dari panel pakar atau dari orang lain yang ahli tentang konsep yang diukur. Beberapa peneliti tidak menganggap validitas kualitaif sebagai validitas internal yang cukup valid Hartono dalam Abdullah dan Jogiyanto, 2015:194. 1 Validitas Konstruk Validitas kosntruk menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai teori- teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu kosntruk Hartono dalam Abdullah dan Jogiyanto 2015:195. Korelasi yang kuat antara konstruk dan item-item pertanyaaan dan hubungan yang lemah dengan variabel lainnya merupakan salah satu cara untuk menguji validitas kosntruk. Validitas konstruk tediri atas validitas konvergen dan validitas diskriminan. 2 Validitas Konvergen Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Validitas konvergen terjadi jika skor yang diperoleh dari dua instrumen yang berbeda yang mengukur konstruk yang sama mempunyai korelasi tinggi Hartono dalam Abdullah dan Jogiyanto, 2015:195. Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif dinilai berdasarkan loading factor korelasi antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Insentif Material dan Insentif Immaterial Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Dow Agrosciences Indonesia Cabang Medan

3 107 135

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP Pengaruh Motivasi Kerja, Insentif, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

1 5 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP Pengaruh Motivasi Kerja, Insentif, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

0 2 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi pada PT. Garis Bening Nusantara, Serang, Banten).

0 2 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi pada PT. Garis Bening Nusantara, Serang, Banten).

0 1 20

Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Peningkatan PRestasi Kerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening.

0 0 25

Efek moderator gaya kepemimpinan pada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.

0 2 152

Pengaruh aspek kerja dan insentif non material terhadap kepuasan kerja karyawan studi kasus pada CV. Andi Offset.

0 1 121

PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN INSENTIF NON MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN KARITA MOSLEM SQUARE SURABAYA.

5 17 128

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF NON MATERIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT CEMPAKA INDAH LESTARI JAYA PALEMBANG

0 0 14