Analisis Kuantitatif ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

loading dari setiap indikator dari sebuah variabel laten memiliki nilai loading yang paling besar dengan nilai loading lain terhadap variabel laten lainnya. Hasil pengujian discriminant validity diperoleh sebagai berikut : Tabel V.8 Hasil Uji Discriminant Validity Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Dari tabel V.8 dapat dilihat bahwa seluruh nilai loading factor untuk setiap indikator dari masing-masing variabel laten memiliki nilai loading factor yang paling besar dibandingkan nilai loading jika dihubungkan dengan variabel laten lainnya. Hal ini berarti bahwa Gaya Kepemimpinan Insentif Material Insentif Non Material Kinerja Karyawan Motivasi Kerja GK1 0,825 0,494 0,691 0,376 0,324 GK2 0,861 0,512 0,723 0,357 0,353 GK3 0,913 0,587 0,681 0,515 0,502 GK4 0,820 0,514 0,565 0,569 0,413 GK5 0,705 0,368 0,543 0,280 0,338 IM1 0,470 0,735 0,530 0,450 0,424 IM2 0,409 0,735 0,377 0,414 0,373 IM3 0,308 0,632 0,363 0,260 0,278 IM4 0,524 0,775 0,514 0,463 0,359 IM5 0,384 0,620 0,385 0,376 0,266 INM1 0,603 0,536 0,818 0,284 0,296 INM2 0,629 0,537 0,806 0,346 0,405 INM3 0,431 0,535 0,626 0,430 0,268 INM4 0,582 0,397 0,811 0,230 0,356 INM5 0,670 0,323 0,719 0,243 0,317 KK2 0,400 0,363 0,251 0,725 0,272 KK3 0,401 0,447 0,363 0,821 0,448 KK4 0,369 0,415 0,276 0,708 0,388 KK5 0,406 0,464 0,333 0,730 0,550 MK1 0,329 0,396 0,337 0,506 0,789 MK2 0,369 0,332 0,346 0,470 0,797 MK3 0,471 0,380 0,380 0,405 0,749 MK4 0,159 0,258 0,150 0,240 0,514 MK5 0,359 0,418 0,336 0,361 0,766 setiap variabel laten memiliki discriminant validity yang baik dimana semua variabel laten memliki pengukuran yang berkorelasi lebih tinggi dengan konstruk lainnya. b Uji Reliabilitas Reliability Untuk mengevaluasi reliabilitas dapat dengan melihat cronbach dan composite realibility . Suatu konstruk dinyatakan memenuhi realibilitas jika cronbach alpha 0,6 dan composite reability 0,7. Hal ini menunjukkan keakuratan, kekonsistenan, dan ketetapan suatu alat ukur dalam melakukan suatu pengukuran. Tabel V.9 Hasil Uji Keandalan Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Berdasarkan tabel di atas variabel Insentif Material X1, Insentif Non Material X2, Gaya Kepemimpinan X3, Kinerja Karyawan Y1 dan Motivasi Kerja Y2 dinyatakan memenuhi realibilitas jika cronbach ’s alpha 0,6. Sedangkan untuk hasil uji composite reability dinyatakan memenuhi realibilitas karena nilai composite reability 0,7, yang menunjukkan keakuratan, kekonsistenan, dan ketetapan suatu alat ukur dalam melakukan suatu pengukuran. Cronbach’s Alpha Composite Reliability X1 0,885 0,915 X2 0,742 0,828 X3 0,814 0,871 Y1 0,737 0,834 Y2 0,778 0,849 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Pengujian Struktural Model

Inner Model Pengujian inner model atau model structural dilakukan untuk melihat hubungan anatar konstruk, nilai signifikan dan R-square dari model penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Gambar V.1 Model Struktural Tabel V.10 Hasil Uji R-Square Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Berdasarkan tabel V.10 di atas dapat dilihat model pertama bahwa nilai R- Square untuk kinerja karyawan sebesar 0,459 berarti variabel konstruk R Square R Square Adjusted X1 - - X2 - - X3 - - Y1 0,459 0,436 Y2 0,294 0,272 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI insentif material, insentif non material dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap perubahan kinerja karyawan sebesar 45,9, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain di luar yang diteliti. Model kedua bahwa nilai R-Square untuk motivasi kerja sebesar 0,294 yang berarti konstruk insentif material, insentif non material dan gaya kepemimpinan adalah sebesar 29,4, sedangkan sisanya dipengaruhi varibel lain di luar yang diteliti.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan melihat t-statistik dan path-coefficient . Nilai t-statistik menunjukkan signifikansi konstruk, sedangkan path- coefficient menunjukkan sifat hubungan antar konstruk positif atau negatif. Tabel V.11 Hasil Uji Hipotesis Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Koefisien Beta T Statistics T Tabel 5 Hipotesis X3 Y1 0,298 2,663 1,6609 Diterima X3 Y2 0,249 1,835 1,6609 Diterima X1 Y1 0,334 2,966 1,6609 Diterima X1 Y2 0,308 2,706 1,6609 Diterima X2 Y1 -0,164 1,355 1,6609 Ditolak X2 Y2 0,054 0,377 1,6609 Ditolak Y2 Y1 0,321 2,938 1,6609 Diterima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar V.2 Bagan Hasil Uji Koefisen Beta Gambar V.3 Bagan Hasil Uji T Statistik Untuk lebih mengetahui kerapatan dari hasil pengujian hipotesis, Uji-t dilakukan pengujian dengan menggunakan sig sebesar 5 atau 0,05. Hipotesis terdukung apabila nilai t- statistik lebih besar daripada nilai t- tabel. Nilai t-tabel sebesar 1,6609 untuk sig sebesar 0,05. Koefisien beta sample estimate mempunyai nilai positif untuk menjelaskan hubungan 2,938 0,377 0,321 0,054 Insetif Material Insentif Non Material Gaya Kepemimpinan Motivasi Kerja Kinerja Karyawan Insetif Material Insentif Non Material Gaya Kepemimpinan Motivasi Kerja Kinerja Karyawan 0,334 0,308 - 0,164 0,298 0,334 2,663 1,835 2,966 2,706 1,355 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI antara kedua variabel yang diteliti. Koefisien beta berada dalam rentan -1,0 hingga 1,0. Berdasarkan hasil uji diatas dapat disimpulkan bahwa: Hipotesis pertama H1 menyatakan insentif material berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan software SmartPLS 3.0 menunjukkan bahwa variabel insentif material berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien beta sebesar 0,334 dan t-statistik 2,966. Maka, hipotesis pertama diterima. Hipotesis kedua H2 menyatakan insentif non material berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan software SmartPLS 3.0 menunjukkan bahwa variabel insentif non material tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien beta sebesar -0,164 dan t-statistik 1,335. Maka, hipotesis kedua ditolak. Hipotesis ketiga H3 menyatakan gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan software SmartPLS 3.0 menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien beta sebesar 0,298 dan t-statistik 2,663. Maka hipotesis ketiga diterima. Hipotesis keempat H4 menyatakan motivasi kerja memperkuat pengaruh insentif material terhadap kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan software SmartPLS 3.0 menunjukkan bahwa melalui motivasi kerja memperkuat pengaruh variabel insentif material terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien beta sebesar 0,308 dan t-statistik 2,706. Maka, hipotesis keempat diterima. Hipotesis kelima H5 menyatakan motivasi kerja memperkuat pengaruh insentif non material terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan software SmartPLS 3.0 menunjukkan bahwa melalui motivasi kerja tidak memperkuat pengaruh variabel insentif non material terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien beta sebesar 0,054 dan t- statistik 0,377. Maka, hipotesis kelima ditolak. Hipotesis keenam H6 menyatakan motivasi kerja memperkuat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan software SmartPLS 3.0 menunjukkan bahwa melalui motivasi kerja memperkuat pengaruh variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien beta sebesar 0,249 dan t- statistik 1,835. Maka, hipotesis keenam diterima.

C. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Insentif Material Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Hasil penelitian menunjukkan bahwa insentif material berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan hasil t- statistict adalah 2,966 lebih dari t -tabel 1,6609. Hal ini berarti semakin baik insentif material yang diberikan kepada karyawan tenaga kependidikan di Universitas Sanata Dharma, semakin baik kinerja karyawannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Mangkunegara 2009:74 yang mengatakan bahwa insentif material yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Insentif berupa uang jika pemberiannya dikaitkan dengan tujuan pelaksanaan tugas sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan. Penelitian ini juga didukung penelitian sebelumnya dari Harli Yoga et al. 2015 yang menyatakan bahwa insentif material berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 2. Insentif Non Material Tidak Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Karyawan Hasil penelitian menunjukkan bahwa insentif non material tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dengan hasil t- statistict adalah 1,355 lebih kecil dari t -tabel 1,6609. 3. Gaya Kepemimpinan Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Karyawan Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan hasil t- statistict adalah 2,663 lebih dari t -tabel 1,6609. Hal ini berarti semakin baik gaya kepemimpinan yang diberikan kepada karyawan tenaga kependidikan di Universitas Sanata Dharma, semakin baik kinerja karyawannya. Penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Waridin dan Guritno dalam Tampi, 2014 yang mengatakan gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang sedemikian rupa untuk mempengaruhi bawahannya sehingga kinerja organisasi dan tujuan organisasi dapat dimaksimalkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penelitian ini juga didukung penelitian sebelumnya dari Riga Putra 2016 yang menyatakan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. 4. Motivasi Kerja Tidak Memperkuat Pengaruh Insentif Material terhadap Kinerja Karyawan Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja memperkuat pengaruh insnsentif material terhadap kinerja karyawan dengan hasil t- statistict adalah 1,835 lebih dari t -tabel 1,6609. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja karyawan semakin memperkuat pengaruh insentif material terhadap kinerja karyawan tenaga kependidikan di Universitas Sanata Dharma. 5. Motivasi Kerja Memperkuat Pengaruh Insentif Non Material terhadap Kinerja Karyawan Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja tidak memperkuat pengaruh insentif non material terhadap kinerja karyawan dengan hasil t- statistict adalah 0,377 kurang dari t -tabel 1,6609. 6. Motivasi Kerja Memperkuat Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja memperkuat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan hasil t- statistict adalah 1,835 lebih dari t -tabel 1,6609. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja karyawan semakin memperkuat pengaruh gaya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Insentif Material dan Insentif Immaterial Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Dow Agrosciences Indonesia Cabang Medan

3 107 135

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP Pengaruh Motivasi Kerja, Insentif, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

1 5 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP Pengaruh Motivasi Kerja, Insentif, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

0 2 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi pada PT. Garis Bening Nusantara, Serang, Banten).

0 2 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi pada PT. Garis Bening Nusantara, Serang, Banten).

0 1 20

Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Peningkatan PRestasi Kerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening.

0 0 25

Efek moderator gaya kepemimpinan pada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.

0 2 152

Pengaruh aspek kerja dan insentif non material terhadap kepuasan kerja karyawan studi kasus pada CV. Andi Offset.

0 1 121

PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN INSENTIF NON MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN KARITA MOSLEM SQUARE SURABAYA.

5 17 128

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF NON MATERIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT CEMPAKA INDAH LESTARI JAYA PALEMBANG

0 0 14