Karakteristik Subjek Kehilangan Subjek Penelitian mortalitas Lokasi Penelitian Instrumentasi
berpikir konvergen dan gaya berpikir divergen. Secara skematis desain penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3. Desain Penelitian
Pembelajaran A Gaya Berpikir B
Kontekstual A
1
Konvensional A
2
Gaya Berpikir Divergen B
1
A
1
B
1
A
2
B
1
Gaya Berpikir konvergen B
2
A
1
B
2
A
2
B
2
Total A
1
B
1
+ A
1
B
2
A
2
B
1
+ A
2
B
2
Keterangan: A
1
= Kelompok siswa yang diajar dengan pembelajaran kontekstual A
2
= Kelompok siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensioal B
1
= Kelompok siswa yang memiliki gaya berpikir divergen B
2
= Kelompok siswa yang memiliki gaya berpikir konvergen A
1
B
1
= Kelompok siswa yang diajar dengan pembelajaran kontekstual dan memiliki gaya berpikir divergen
A
2
B
1
= Kelompok siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional dan memiliki gaya berpikir divergen
A
1
B
2
= Kelompok siswa yang diajar dengan pembelajaran kontekstual dan memiliki gaya berpikir konvergen
A
2
B
2
= Kelompok siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional dan memiliki gaya berpikir konvergen
Data presatasi belajar matematika dalam penelitian ini diambil dari skor post testsaja yang dilakukan pada akhir penelitian atau dengan kata lain tanpa memperhitungkan skor pre
test. Campbell dan Stanley 1966: 25 mengatakan bahwa data penelitian yang hanya memperhitungkan skor post test saja tanpa memperhitungkan skor pre test, faktor validitas
internal penelitian tidak memiliki kelemahan serta dapat dikontrol, seperti: history, kematangan, tes, instrumen, regresi, mortalitas kematian, dan implementasi. Sementara itu,
menurut Fraenkel dan Wallen 1993: 222-230 agar hasil suatu penelitian dapat dinyatakan sebagai hasil dari perlakukan eksperimen dan hasilnya dapat digeneralisasi pada kondisi yang
sama di luar perlakuan, maka perlu dilakukan pengontrolan. Adapun cara yang digunakan untuk mengontrol validitas internal penelitian ini adalah sebagai berikut.