Karakteristik subjek dikontrol dengan cara mengambil sampel penelitian secara acak random, sehingga kondisi awalnya relatif sama.
2. Kehilangan Subjek Penelitian mortalitas
Hilangnya anggota sampel penelitian dapat terjadi sewaktu-waktu. Hilangnnya anggota sampel ini disebut dengan mortalitas. Kehilangan tersebut bisa terjadi karena, siswa pindah
sekolah, pindah kelas, siswa sering tidak hadir atau bahkan sakit selama penelitian berlangsung. Pengaruh mortalitas dapat dikontrol dengan melakukan absen dan pengawasan
secara ketat selama proses pembelajaran. Cara lain bisa dilakukan dengan melebihkan sampel penelitian sehingga apabila terjadi mortalitas kekurangan itu bisa ditutupi.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat di mana dilakukannya eksperimen atau tempat istimewa di mana data dikumpulkan. Ada kalanya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol letaknya
bersebelahan, hal ini dikontrol dengan cara tidak mengatakan kepada kedua kelompok bahwa mereka dijadikan subjek penelitian.
4. Instrumentasi
Pengaruh instrumen penelitian bisa terjadi karena perubahan instrumen, perubahan penskoran dan perbedaan karakteristik pengumpul data. Untuk pengaruh perubahan instrumen dan
perubahan penskoran dikontrol dengan cara menyediakan pedoman penskoran yang telah ditetapkan. Sedangkan Pengaruh perbedaan karakteristik pengumpul data terhadap validitas
internal dikontrol dengan menggunakan alat pengumpulan data yang sama untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam hal ini alat pengumpulan data yang digunakan
adalah tes prestasi belajar matematika yang diberikan ke pada kedua kelompok pada akhir penelitian.
5. Pengukuran
Perbedaan prilaku yang ditunjukkan oleh tes awal pre test dan tes akhir post test dapat diakibatkan oleh kejadian di luar perlakukan. Kasus ini disebut pengaruh pengukuran yang
dapat mempengaruhi validitas internal Candiasa, 2002. Untuk menghindari pengaruh perbedaan prilaku dapat dikontrol dengan hanya membandingkan skor tes akhir pada masing-
masing kelompok.
6. Pengaruh Sejarah history
Pengaruh sejarah dalam hal ini adalah apakah kelompok eksperimen maupun kontrol yang dijadikan sampel penelitian berasal dari kelompok yang setara, artinya kedua kelompok
memiliki prestasi belajar matematika yang relatif sama. Pengaruh ini bisa dikontrol dengan memilah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak.
7. Kematangan masturation
Subjek penelitian akan mengalami perubahan fisik maupun mental kematangan dari waktu kewaktu yang dapat mempengaruhi prestasi belajar matematikanya. Untuk itu, pengaruh
kematangan ini dapat dikontrol dengan pelaksanaan perlakukan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama tetapi masih memenuhi syarat penelitian, dalam hal ini perlakuan yang
diberikan selama 12 kali pertemuan 12 x 2 jam pelajaran, ditambah dua kali pertemuan, satu kali pertemuan untuk melaksanakan tes gaya berfikir siswa, yaitu sebelum diberikannya
perlakuak dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan pengerjaan tes prestasi belajar matematika pada akhir perlakuan.
8. Regresi
Adanya data-data out layer dalam penelitian akan berpengaruh pada regresi statistik. Pengaruh ini dapat dikontrol dengan cara pengacakan dalam pengambilan sampel penelitian
sehingga terhindar dari skor-skor ekstrem pada skor prestasi belajar matematika.
9. Sikap Siswa
Cara subjek penelitian memandang suatu penelitian dan partisipasi mereka dalam penelitian dapat menciptakan suatu kendala untuk validitas internal. Subjek penelitian dapat memiliki
sikap yang berbeda-beda terhadap proses pembelajaran, seperti pura-pura giat belajara atau serius mengikuti pembelajaran. Untuk mengotrol hal ini adalah dengan cara peneliti tidak
secara langsung terjun kelapangan memberikan pembelajaran di dalam kelasa, tetapi memberikan guru matematika di sekolah bersangkutan untuk melaksanakan pembelajaran,
sehingga subjek penelitian tidak mengetahui bahwa dirinya dijadikan subjek penelitian.
10. Pengaruh Implementasi