pengetahuan kurang dan baik tidak berbeda secara nyata. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan responden yang cenderung berada pada kisaran yang sama
yaitu setingkat SMA.
29
5.5. Pengaruh Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN terhadap Kejadian DBD
Berdasarkan hasil analisis multivariat seperti yang tampak pada tabel 4.9, diketahui jika upaya pemberantasan sarang nyamuk OR=13,03; 95 CI=2,958–
57,434 mempengaruhi kejadian DBD di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014. Pemberantasan sarang nyamuk adalah kegiatan memberantas telur,
jentik dan kepompong nyamuk penular di tempat-tempat perkembangbiakannya. Tujuan pemberantasan sarang nyamuk adalah mengendalikan populasi nyamuk
Aedes aegypty sehingga penularan DBD dapat dicegah atau dibatasi.
19
Permasalahan utama dalam upaya menekan angka kesakitan DBD adalah masih belum berhasilnya upaya penggerakan peran serta masyarakat dalam PSN
DBD yaitu melakukan pengendalian jentik Aedes aegypti melalui cara fisik, kimia, biologi yang mulai diintensifkan sejak Tahun 1992.
30
Bila PSN DBD dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, maka populasi nyamuk Aedes aegypti dapat ditekan serendah-rendahnya, sehingga penularan
DBD tidak terjadi lagi.
31
5.6. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Obat Anti Nyamuk terhadap Kejadian DBD
Berdasarkan hasil analisis multivariat seperti yang tampak pada tabel 4.8, diketahui jika kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk OR=5,48 ; 95
CI=0,84–35,821 tidak mempengaruhi kejadian DBD di Kecamatan Bajenis Kota
Universitas Sumatera Utara
Tebing Tinggi Tahun 2014. Penelitian ini didukung dengan penelitian Cendrawirda di Kelurahan Tembilahan Kota Kecamatan Tembilahan Kabupaten
Indragiri Hilir Propinsi Riau Tahun 2003 yang menemukan bahwa pengendalian nyamuk dewasa tidak ada hubungan dengan terjadinya penyakit DBD.
28
Menurut Depkes RI menyatakan bahwa cara utama pemberantasan penyakit DBD adalah dengan melakukan PSN dengan gerakan 3 M, pengendalian
nyamuk dewasa melalui penggunaan obat anti nyamuk hanya mempunyai efek sementara dan hanya berfungsi untuk menangani KLB dan mencegah penularan
lebih lanjut.
32
5.7. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Kelambu Terhadap Kejadian DBD
Berdasarkan hasil analisis multivariat seperti yang tampak pada tabel 4.7, diketahui jika kebiasaan menggunakan kelambu OR=1,65 ; 95 CI=0,682–
3,994 tidak mempengaruhi kejadian DBD di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014. Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh
Dahlia Purba yang menemukan bahwa kebiasaan menggunakan kelambu tidak berpengaruh terhadap kejadian DBD di Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai
Tahun 2012.
33
Tidak adanya pengaruh antara dengan kejadian DBD secara statistik dapat disebabkan oleh karena penggunaan kelambu digunakan hanya
pada malam hari sedangkan nyamuk Aedes aegyptimenggigit pada siang hari.
Universitas Sumatera Utara
5.8. Pengaruh Kebiasaan Menggantung Pakaian Bekas Pakai terhadap Kejadian DBD
Berdasarkan hasil analisis multivariat seperti yang tampak pada tabel 4.9, diketahui jika pendidikan OR=18,09 ; 95 CI=3,512-93,166 mempengaruhi
kejadian DBD di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014. Kebiasaan menggantung pakaian dalam rumah merupakan indikasi menjadi kesenangan
beristirahat nyamuk Aedes aegypti.
34
Menurut Haryanto dkk 1989 mengatakan bahwa kebisaan menggantung pakaian adalah tempat-tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggap istirahat
selama menunggu waktu bertelur dan tempat tersebut gelap, lembab dan sedikit angin.
35
Menurut Dinkes Provinsi Jawa Tengah 2006 bahwa nyamuk Aedes aegypti biasanya hinggap atau istirahat dalam rumah khususnya ditempat yang
gelap atau pakaian yang digantung.
36
Hal ini sesuai dengan penelitian Widyana bahwa kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah mempunyairisiko terkena penyakit DBD 4,8 kali
daripada yang mempunyai kebiasaan tidak menggantung pakaian.
37
5.9.Pengaruh Pengunaan Kasa Anti Nyamuk terhadap Kejadian DBD
Berdasarkan hasil analisis multivariat seperti yang tampak pada tabel 4.8, diketahui jika kebiasaan penggunaan kasa anti nyamuk OR=0,86 ; 95 CI=0,12–
5,884 tidak mempengaruhi kejadian DBD di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014. Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh
Dahlia Purba yang menemukan bahwa penggunaan kasa nyamuk tidak berpengaruh terhadap kejadian DBD di Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2012.
33
Tidak adanya pengaruh antara pengunaan kasa nyamuk dengan kejadian DBD secara statistik dapat disebabkan oleh karena pemasangan kasa anti
nyamuk dilakukan keluarga kasus setelah salah satubeberapa anggota keluarganya menderita sakit DBD, sebagai bentuk tindakanpraktek dalam upaya
mencegah masalah dari penyakit DBD yang dialami.
5.10. Pengaruh Kebiasaan Tidur Siang terhadap Kejadian DBD