3 Survei perangkap telur ovitrap
Survei ini dilakukan dengan cara memasang ovitrap yaitu berupa bejana, misalnya potongan bambu, kaleng seperti bekas kaleng
susu atau gelas plastik yang dinding sebelah dalamnya dicat hitam, kemudian diberi air secukupnya. Ke dalam bejana tersebut
dimasukkan padel berupa potongan bilah bambu atau kain yang tenunnya kasar dan berwarna gelap sebagai tempat meletakkan telur
bagi nyamuk.
2.2.3 Faktor Lingkungan
21
Habitat vektor mempelajari hubungan antara vektor dan lingkungannya atau mempelajari bagaimana pengaruh lingkungan terhadap vektor.
a. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik ada bermacam-macam, diantaranya jenis tempat
penampung airkontainer, keberadaan benda yang dapat menampung air di sekitar rumah dan ketinggian tempat.
b. Lingkungan Biologi Nyamuk-nyamuk Aedes yang aktif pada waktu siang hari seperti Aedes
aegypti dan Aedes albopictus biasanya meletakkan telur dan berkembang biak pada tempat-tempat penampungan air bersih atau air
hujan seperti bak mandi, tangki penampungan air, vas bunga, di rumah, sekolah, kantor, atau di perkuburan, kaleng-kaleng atau kantung-
kantung plastik bekas, di atas lantai gedung terbuka, talang rumah, bambu pagar, kulit-kulit buah seperti kulit buah rambutan, tempurung
kelapa, ban-ban bekas, dan semua bentuk kontainer yang dapat
Universitas Sumatera Utara
menampung air bersih. Jentik-jentik nyamuk nyamuk muda dapat terlihat berenang naik turun di tempat-tempat penampungan air
tersebut. c. Lingkungan Sosial Ekonomi
Pendapatan keluarga, aktifitas sosial, kepadatan hunian, bencana alam, kemiskinan dan kondisi rumah adalah faktor-faktor yang ikut berperan
dalam penularan DBD. Semakin baik tingkat pendapatan keluarga, semakin mampu keluarga
itu untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk dalam hal pencegahan dan pengobatan suatu penyakit.
Semakin sering seseorang beraktifitas secara massal di dalam ruangan arisan, sekolah dll pada waktu puncak aktifitas nyamuk Aedes aegypti
menggigit, semakin besar resiko orang tersebut untuk tertular dan menderita penyakit DBD.
Hunian yang padat akan memudahkan penularan DBD dari satu orang ke orang lainnya. Bencana alam, akan menyebabkan hygiene dan
sanitasi yang buruk dan memperbanyak tempat yang dapat menampung air, yang dapat digunakan oleh nyamuk sebagai tempat bersarang.
Kondisi rumah yang lembab, dengan pencahayaan yang kurang ditambah dengan saluran air yang tidak lancar mengalir, disenangi oleh
nyamuk penular demam DBD, sehingga resiko menderita demam berdarah denguepun semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Pencegahan dan Pengendalian