Perbedaan ini kemungkinan disebabkan adanya perbedaan pekerjaan responden di lokasi penelitian dan untuk kontak dengan nyamuk penular DBD. Sehingga
menghasilkan jumlah kasus yang berbeda untuk tiap jenis pekerjaan.
28
5.3. Pengaruh Pendapatan Keluarga terhadap Kejadian DBD
Berdasarkan hasil analisis multivariat seperti yang tampak pada tabel 4.8, diketahui jika pendapatan OR=0,17 ; 95 CI=0,012–2,484 tidak mempengaruhi
kejadian DBD di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014. Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Nur Purwoko Widodo.
Penelitian Nur Purwoko Widodo juga menemukan bahwa pendapatan responden tidak berpengaruh terhadap kejadian DBD di Kota Mataram Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2012.
27
Tidak adanya pengaruh antara pendapatan dengan kejadian DBD secara statistik dapat disebabkan oleh karena tingkat pendapatan
keluarga yang semakin baik lebih memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya dibandingkan dengan upaya dalam hal pencegahan penyakit DBD.
5.4. Pengaruh Pengetahuan terhadap Kejadian DBD
Berdasarkan hasil analisis multivariat seperti yang tampak pada tabel 4.8, diketahui jika pengetahuan OR=3,427 ; 95 CI=0,487–24,112 tidak
mempengaruhi kejadian DBD di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anton
Sitio. Anton Sitio juga menemukan bahwa pengetahuan responden tidak berpengaruh terhadap kejadian DBD di Kecamatan Medan Perjuangan Kota
Medan. Kemungkinan yang menyebabkan dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya pengaruh yang bermakna dengan kejadian DBD adalah adanya kesamaan
pola pengetahuan pada kelompok kasus dan kelompok kontrol dimana proporsi
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan kurang dan baik tidak berbeda secara nyata. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan responden yang cenderung berada pada kisaran yang sama
yaitu setingkat SMA.
29
5.5. Pengaruh Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN terhadap Kejadian DBD
Berdasarkan hasil analisis multivariat seperti yang tampak pada tabel 4.9, diketahui jika upaya pemberantasan sarang nyamuk OR=13,03; 95 CI=2,958–
57,434 mempengaruhi kejadian DBD di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014. Pemberantasan sarang nyamuk adalah kegiatan memberantas telur,
jentik dan kepompong nyamuk penular di tempat-tempat perkembangbiakannya. Tujuan pemberantasan sarang nyamuk adalah mengendalikan populasi nyamuk
Aedes aegypty sehingga penularan DBD dapat dicegah atau dibatasi.
19
Permasalahan utama dalam upaya menekan angka kesakitan DBD adalah masih belum berhasilnya upaya penggerakan peran serta masyarakat dalam PSN
DBD yaitu melakukan pengendalian jentik Aedes aegypti melalui cara fisik, kimia, biologi yang mulai diintensifkan sejak Tahun 1992.
30
Bila PSN DBD dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, maka populasi nyamuk Aedes aegypti dapat ditekan serendah-rendahnya, sehingga penularan
DBD tidak terjadi lagi.
31
5.6. Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Obat Anti Nyamuk terhadap Kejadian DBD