Nilai ExpB yang paling besar menunjukkan variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian DBD.
4.4.1. Pemilihan Variabel Kandidat Multivariat
Variabel yang diduga berpengaruh atau berkontribusi dengan penyakit DBD, yaitu : pendidikan, pendapatan, pengetahuan, upaya pemberantasan sarang
nyamuk, kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai dalam rumah, penggunaan kasa nyamuk, keberadaan barang bekas, keberadaan jentik nyamuk, kondisi
rumah. Melanjutkan ke multivariat, maka semua variabel tersebut dilakukan
analisa bivariat regresi logistik sederhana dengan variabel dependen. Variabel yang telah dilakukan uji dan memiliki p 0,25 dapat dijadikan sebagai variabel
terpilih untuk ke multivariat. Hasil analisis yang dilakukan antara variabel dependen dan independen seperti pada tabel 4.18.
Tabel 4.7. Analisis regresi logistik tahap I Faktor yang
mempengaruhi
Wald Exp B
95 CI Nilai-p
Pendidikan 10,432
0,203 0,077 - 0,534
0,001 Pekerjaan
0,435 1,338
0,563 - 3,182 0,509
Pendapatan 4,499
0,393 0,166 - 0,932
0,034 Pengetahuan
15,556 7,147
2,690 - 18,992 0,001
Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN
13,897 5,800
2,302 - 14,616 0,001
Menggunakan Obat Anti Nyamuk
3,645 2,303
0,978 - 5,421 0,056
Menggunakan Kelambu 1,237
1,651 0,682 - 3,994
0,266 Menggantung Pakaian Bekas
Pakai 23,134
11,667 4,287 - 31,748
0,001 Kebiasaan Tidur Siang
2,482 0,481
0,194 - 1,195 0,115
Penggunaan Kasa Nyamuk 1,680
0,567 0,240 - 1,338
0,195 Keberadaan Barang Bekas
16,840 12,000
3,662 - 39,320 0,001
Keberadaan Jentik Nyamuk 3,554
2,571 0,963 - 6,865
0,059 Kepadatan Hunian
0,834 0,656
0,266 - 1,621 0,361
Kondisi Rumah 1,639
1,739 0,745 - 4,059
0,200
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis diatas ternyata variabel yang mempunyai nilai-p 0,25 yaitu: pendidikan, pendapatan, pengetahuan, upaya pemberantasan sarang nyamuk
PSN, menggunakan obat anti nyamuk bakar, menggantung pakaian bekas pakai, penggunaan kasa nyamuk, kebiasaan tidur siang, keberadaan barang bekas,
keberadaan jentik nyamuk, kondisi rumah.
4.4.2. Penentuan Variabel yang Paling Berpengaruh
Semua variabel terpilih dianalisis secara signifikan p 0,05. Pemilihan variabel yang signifikan dilakukan secara hirarki terhadap semua variabel
independent yang terpilih, variabel yang nilai-p tidak signifikan dikeluarkan. Hasil analisis model dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. Analisis regresi logistik tahap II Faktor yang
mempengaruhi Wald
Exp B 95CI
Nilai-p
Pengetahuan 1,531
3,427 0,487 - 24,112
0,216 Upaya Pemberantasan
Sarang Nyamuk PSN 7,853
22,351 2,544 - 196,344
0,005 Menggantung Pakaian
Bekas Pakai 7,589
18,727 2,329 -150,586
0,006 Keberadaan Barang Bekas
5,562 13,501
1,572 - 115,978 0,018
Pendidikan 3,501
0,050 0,002 - 1,153
0,061 Pendapatan
1,676 0,170
0,012 - 2,484 0,195
Menggunakan Obat Anti Nyamuk
3,161 5,486
0,840 - 35,821 0,075
Keberadaan Jentik Nyamuk 0,165
0,660 0,088 - 4,918
0,685 Kebiasaan Tidur Siang
0,044 0,440
0,037 - 4,179 0,394
Penggunaan Kasa Nyamuk 0,093
0,861 0,120 - 5,884
0,840 Kondisi Rumah
0,401 0,710
0,121 - 4,211 0,714
Hasil analisis semua variabel terpilih diatas terlihat variabel dimana nilai – p 0,05 perlu dikeluarkan, dilakukan secara bertahap satu per satu dari variabel
nilai-p yang tertinggi. Variabel independen yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian penyakit DBD, yaitu : upaya pemberantasan sarang nyamuk
PSN, menggantung pakaian bekas pakai, keberadaan barang bekas.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil proses analisis yang dilakukan hanya 3 tiga model akhir variabel independen yang signifikan dengan kemungkinan terjadi penyakit DBD.
Dapat dilihat pada tabel 4.20 dibawah ini .
Tabel4.9. Analisis regresi logistik tahap III akhir Faktor yang mempengaruhi
Wald Exp B
95CI Nilai-p
Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN
11,515 13,035
2,958 - 57,434 0,001
Keberadaan Barang Bekas Yang Dapat Menampung Air di
Sekitar Rumah 17,703
27,458 5,868 - 128,481
0,001 Menggantung Pakaian Bekas
Pakai 11,987
18,09 3,512 - 93,166
0,001 Dari hasil seleksi terakhir diperoleh tiga variabel yang berpengaruh yaitu
Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN, menggantung pakaian bekas pakai, keberadaan barang bekas yang dapat menampung air di sekitar rumah.Untuk
melihat variabel yang paling dominan adalah variabel keberadaan barang bekasyang dapat menampung air di sekitar rumah yang mempunyai nilai ExpB
paling besar, dalam hal ini variabel mempunyai nilai ExpB yang paling besar yaitu 27,458. Maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan barang bekas yang
dapat menampung air di sekitar rumah yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian DBD di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Analisis Perhitungan Nilai Population Attributable Risk