BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
23
Desain studi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi analitik dengan rancangan case control.
Studi case control merupakan penelitian epidemiologik analitik observasional yang mengkaji hubungan antar efek dapat berupa penyakit atau
kondisi kesehatan tertentu dengan faktor resiko tertentu. Studi case control ini dimulai dengan mengidentifikasi kelompok dengan penyakit atau efek tertentu
kasus dan kelompok tanpa efek kontrol, kemudian secara retrospektif diteliti faktor resiko yang mungkin dapat menerangkan mengapa kasus terkena efek,
sedangkan kontrol tidak. Desain penelitian case control dipergunakan karena lebih murah, lebih
cepat memberikan hasil, dan tidak memerlukan sampel yang besar namun banyak jenis bias mengancam studi case control, bila studi jenis ini direncanakan dengan
cermat dan dilaksanakan serta diinterpretasi dengan hati-hati, studi case control dapat memberi sumbangan pada penelitian kesehatan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bajenis dengan pertimbangan Kecamatan Bajenis adalah merupakan kecamatan yang paling tinggi
kasusDBDdibandingkan dengan kecamatan lain dan belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DBD.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan November2014 sampai Mei 2015.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DBD dan bukan DBDdi Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi pada Januari sampai dengan Desember
2014.
3.3.2 Sampel
a. Teknik Pengambilan Sampel
24
Sampel dalam penelitian adalah sebagian penduduk Kecamatan Bajenis yang berasal dari semua kelurahan yang ada di Kecamatan Bajenis. Sampel
penelitian terdiri atas sampel kasus dan sampel kontrol dengan perbandingan 1:1dan memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria Kasus : Penderita DBD di Kecamatan Bajenis yang dinyatakan dengan surat
keterangan oleh tenaga medis dan didukung oleh hasil pemeriksaan laboratorium dan tercatat di bagian Pengendalian Masalah Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi pada periode Januari sampai dengan Desember 2014.
2. Kriteria Kontrol Kontrol adalah penduduk Kecamatan Bajenis yang tidak pernah
menderita penyakit DBD pada periode Januari sampai dengan Desember 2014. Kontrol yang ditetapkan pada penelitian ini adalah tetangga
terdekat kasus.
Universitas Sumatera Utara
3. Kriteria Pencocokan Matching Pencocokan matching merupakan prasyarat pada penelitian kasus-
kontrol. Pencocokan
matching dilakukan
untuk mengatasi
permasalahan keragaman yang berlebihan pada kelompok kasus dan kontrol.
Pencocokan matching terdiri dari umur penduduk kelompok kasus dan kontrol memiliki umur yang sama dan jenis kelamin penduduk
kelompok kasus dan kontrol berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih dengan cara purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel yang didasarkan pada
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kriteria ekslusi yaitu apabila
responden yang terpilih pindah ke luar kota atau meninggal dunia maka responden tersebut digantikan dengan responden terpilih lainnya, apabila responden terpilih
tidak berada di tempat atau tidak mau diwawancarai sampai kunjungan ketiga maka responden tersebut digantikan dengan responden terpilih lainnya, apabila
reponden terpilih berumur 15 tahun, responden dapat diwakilkan oleh anggota keluarga terdekat yang berusia 15 tahun.
Universitas Sumatera Utara
b. Besar Sampel
Perhitungan besar sampel menggunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis beda dua proporsi sebagai berikut
23
:
Keterangan : n
: besar sampel minimum P
: Proporsi rata-rata P
1
: Proporsi paparan pada kelompok kasus P
2
: Proporsi paparan pada kelompok kontrol0,278 OR
: Besarnya nilai Odds Rasio 3,2
: Tingkat kemaknaan 0,05 dengan Z
1-
2
1,96 β
: Kekuatan penelitian 80 dengan Z
1-
0,84 Nilai OR dan P
2
diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya.
25
2 2
258 ,
722 ,
278 ,
464 ,
256 ,
84 ,
186 ,
814 ,
2 96
, 1
x x
x x
x n
066 ,
412 ,
2
n
545 ,
36
n
37
n Berdasarkan perhitungan sampel diperoleh besar sampel minimal untuk
penelitian ini adalah 37responden, namun karena jumlah kasus DBD di Kecamatan Bajenis tahun 2014 adalah 44 kasus, maka semua kasus dijadikan
sampel dengan perbandingan besar sampel kelompok kasus dan kelompok kontrol adalah 1:1 sehingga besar sampel kelompok kasus adalah 44responden dan besar
2 2
1 2
2 2
1 1
1 2
1
1 1
1 2
P P
P P
P P
z P
P z
n
1 1
2 2
2
P P
OR P
OR P
Universitas Sumatera Utara
sampel kelompok kontrol adalah 44responden. Besar sampel secara keseluruhan adalah 88resonden.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer didapatkan dengan cara melakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner dan melakukan pengamatan pada populasi yang
telah ditetapkan sebagai sampel penelitian.
3.4.1. Data Sekunder
Data dikumpulkan dengan cara observasi data di Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi bidang PMK, Puskesmas Teluk Karang, Puskesmas Brohol dan
data-data di Kecamatan Bajenis.
3.5. Teknik Analisa Data
26
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisa secara univariat, bivariate dan multivariate
1. Analisa univariate
Analisa univariate dilakukan dengan tujuan menjelaskanmenggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti, disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan proporsi dari tiap variabel. 2.
Analisa bivariate Analisa bivariate yang digunakan dalam penelitian ini adalah chi-square
untuk : a mengetahui perbedaan kejadian DBD pada kelompok yang berisiko dan tidak berisiko ; b menentukan peluang kejadian DBD pada
kelompok berisiko dan tidak berisiko yang dinyatakan dalam nilai odds ratio OR.
Universitas Sumatera Utara
a. Bila nilai odds ratio OR = 1, berarti tidak ada hubungan antara
faktor resiko dengan kejadian penyakit. b.
Bila nilai odds ratio OR 1, berarti faktor resiko memperkuat kejadian penyakit.
c. Bila nilai odds ratio OR 1, berarti faktor resiko mengurangi
kejadian penyakit. Sedangkan nilai p digunakan untuk mengetahui derajat kemaknaan
statistik apakah variabel-variabel penelitian merupakan faktor resiko terjadinya DBD.
3. Analisis Multivariate
Analisis multivariate dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen
dengan menggunakan uji regresi logistik berganda.
56
3.6. Defenisi Operasional