Aspek Pengukuran METODE PENELITIAN

3.7. Aspek Pengukuran

Variabel yang dianalisa dalam penelitian ini adalah : No Variabel Dependent Pengukuran Hasil Ukur Skala Ukur 1. Kejadian DBD Alat ukur : Kuesioner Cara ukur : Menganalisa data dari bidang PMK Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi 1. DBD : Penduduk Kelurahan Pelita yang pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosis suspek DBD. 2. Tidak DBD penduduk Kelurahan Pelita yang tidak pernah dirawat di rumah sakit dan tidak didiagnosis menderita suspek DBD Nominal Universitas Sumatera Utara No Variabel Independent Pengukuran Hasil Ukur Skala Ukur 1. 2 3 4 5 6 Umur Jenis kelamin Pendidikan Pekerjaan Pendapatan responden Pengetahuan tentang DBD Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara dan pengamatan Alat ukur : Kuesioner Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara 1. 20 tahun 2. 21 – 29 tahun 3. 30 – 40 tahun 4. 40 tahun 1. Laki-laki 2. Perempuan 1. Rendah, jika pendidikan responden ฀ SMP 2. Tinggi, jika pendidikan responden ฀ SMA 1. Tidak bekerja 2. Bekerja 1. Rendah Rp. 1.585.000 2. Tinggi฀ Rp. 1.585.000 1. Kurang, jika skor jawaban yang dicapai responden 70 dari skor maksimal 2. Baik, jika skor jawaban yang dicapai responden ฀ 70 dari skor Ordinal Nominal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Universitas Sumatera Utara 7 8 9 10 11 12 Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN Kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk Kebiasaan menggunakan kelambu saat tidur Kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai Penggunaan kassa nyamuk Keberadaan barang bekas yang dapat menampung air di sekitar rumah Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara dan pengamatan Alat ukur : kuesioner Cara ukur : pengamatan Alat ukur : kuesioner Cara ukur : pengamatan maksimal 1. Tidak melakukan kegiatan PSN, jika skor jawaban yang dicapai responden 70 dari skor maksimal 2. Melakukan kegiatan PSN, jika skor jawaban yang dicapai responden 70 dari skor maksimal 1. Tidak menggunakan obat nyamuk 2. Menggunakan obat nyamuk 1. Tidak menggunakan kelambu 2. Menggunakan kelambu 1. Ada 2. Tidak ada 1. Tidak menggunakan kassa anti nyamuk 2. Menggunakan kassa anti nyamuk 1. Ada barang bekas di sekitar rumah 2. Tidak ada barang bekas di sekitar rumah Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Universitas Sumatera Utara 13 14 15 Keberadaan jentik nyamuk Kepadatan hunian Kondisi rumah Alat ukur : kuesioner Cara ukur : pengamatan Alat ukur : kuesioner Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuesioner Cara ukur : pengamatan 1. Ada jentik yang ditemukan 2. Tidak ada jentik yang ditemukan 1. Padat ฀ 1 orang4 m 2 2. Tidak padat 1 orang4 m 2 1. Tidak permanen 2. Permanen Ordinal Ordinal Ordinal Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Keadaan Geografis

Kecamatan Bajenis adalah salah satu dari 5 lima Kecamatan yang ada di Kota Tebing Tinggi dengan luas ± 9,0780 Km 2 dan batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Perkebunan Rambutan dan Kecamatan Rambutan. 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi Kota 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Hulu 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan Bandar Bejambu Kecamatan Bajenis terdiri dari 7 kelurahan yaitu : 1. Kelurahan Durian 2. Kelurahan Pelita 3. Kelurahan Bulian 4. Kelurahan Berohol 5. Kelurahan Bandar Sakti 6. Kelurahan Pinang Mancung 7. Kelurahan Teluk Karang b. Kependudukan Kota Tebing Tinggi bagaikan potret mini bangsa indonesia dengankeanekaragaman suku dan budaya, akan tetapi dalam kesehariannya hidup rukun dan damai dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Kepadatan Jentik Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) Antara Desa Endemis Dan Non Endemis Serta Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2000

0 32 97

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Tembelahan Kota Kecamatan Tembelahan Kabupaten Endragem Heler Propinsi Riau Tahun 2003

1 64 85

Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009

0 28 88

Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008

3 56 108

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GROGOL Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GROGOL Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

1 1 13

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Dan Jenis Serotipe Virus Dengue Di Kabupaten Semarang

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Demam Berdarah Dengue 2.1.1. Pengertian - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 1 23

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 12