4.3.1 Distribusi Karakteristik Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol
Distribusi karakteristik host pendidikan, pekerjaan dan pendapatan terhadap kejadian DBD pada kasus dan kontrol di Kecamatan Bajenis Kota
Tebing Tinggi Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4. Tabulasi Silang Antara Karakteristik Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol
Karakteristik Kejadian DBD
p Value
OR 95 CI
Kasus Kontrol
f f
Pendidikan Rendah
Tinggi 25
19 56,8
43,2 9
35 20,5
79,5 0,001
4,929 1,872 - 12,974
Pekerjaan Tidak bekerja
Bekerja 29
15 65,9
34,1 26
18 59,1
40,9 0,509
1,338 0,563 - 3,182
Pendapatan
Rendah Tinggi
29 15
60,4 37,5
19 25
39,6 62,5
0,032 2,544
1,073 - 6,028
Total 44
100 44
100 Tabel 4.4 menunjukkan hasil tabulasi antara pendidikan host terhadap
kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya pendidikan mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 4,929 95 CI; 1,872 - 12,974, pendidikan faktor risiko
terjadinya DBD. Tabel 4.4 menunjukkan hasil tabulasi silang antar pekerjaan host terhadap
kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya pekerjaan tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 1,338 95 CI; 0,068 - 1,050, pekerjaan bukan faktor
risiko terjadinya DBD. Tabel 4.4 menunjukkan hasil tabulasi silang antar pendapatan host
terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya pendapatan keluarga
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 2,544 95 CI; 1,073 - 6,028, pendapatan keluarga merupakan faktor risiko terjadinya DBD.
4.3.2 Distribusi Perilaku Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol
Distribusi perilaku host pengetahuan, upaya pemberantasan sarang nyamuk, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk, kebiasaan menggunakan
kelambu, kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai, penggunaan kasa nyamuk, kebiasaan tidur siang terhadap kejadian DBD pada kasus dan kontrol di
Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5. Tabulasi Silang Antara Perilaku Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol
Perilaku Kejadian DBD
p Value
OR 95 CI
Kasus Kontrol
f f
Pengetahuan
Kurang Baik
27 17
61,4 38,6
8 36
18,2 81,8
0,001 7,147
2,690 - 18,992
Upaya PSN
Tidak Ya
29 15
65,9 34,1
11 33
25 75
0,001 5,800
2,302 - 14,616
Obat Anti Nyamuk
Tidak Ya
28 16
63,6 36,4
19 25
43,2 56,8
0,054 2,303
0,978 - 5,421
Kelambu
Tidak Ya
31 13
70,5 29,5
26 18
26 18
0,265 1,651
0,682 - 3,994
Pakaian Bekas Pakai
Ya Tidak
33 11
75 24
9 35
20,5 79,5
0,001 11,667
2,302 - 14,616
Kasa Nyamuk
Tidak Ya
23 21
52,3 47,7
29 15
65,9 34,1
0,193 0,567
0,240 - 1,338
Kebiasaan Tidur
Universitas Sumatera Utara
Siang
Ya Tidak
11 33
25 75
18 26
40,9 59,1
0,112 0,481
0,194 - 1,195
Total 44
100 44
100 Tabel 4.5 menunjukkan hasil tabulasi silang antar pengetahuan host
terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya pengetahuan mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 7,147 95 CI; 2,690 - 18,992,
pengetahuan merupakan faktor risiko terjadinya DBD. Tabel 4.5 menunjukkan hasil tabulasi silang antar upaya Pemberantasan
Sarang Nyamuk PSN host terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN mempengaruhi kejadian
DBD. Nilai OR = 5,800 95 CI; 2,302 - 14,616, upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN merupakan faktor resiko terjadinya DBD.
Tabel 4.5 menunjukkan hasil tabulasi silang antar kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk host terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya
kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 2,303 95 CI; 0,978 - 5,421, kebiasaan menggunakan obat anti
nyamuk bukan faktor risiko terjadinya DBD. Tabel 4.5 menunjukkan hasil tabulasi silang antar kebiasaan menggunakan
kelambu host terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya kebiasaan menggunakan kelambu tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 1,651
95 CI; 0,682 - 3,994, kebiasaan menggunakan kelambu bukan faktor risiko terjadinya DBD.
Tabel 4.5 menunjukkan hasil tabulasi silang antar kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai host terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya
Universitas Sumatera Utara
kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 11,667 95 CI; 4,287 - 31,748, kebiasaan menggantung pakaian bekas
pakai merupakan faktor risiko terjadinya DBD. Tabel 4.5 menunjukkan hasil tabulasi silang antar penggunaan kasa
nyamuk host terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya penggunaan kasa nyamuk tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 0,567 95 CI;
0,240 - 1,338, penggunaan kasa nyamuk bukan faktor resiko terjadinya DBD. Tabel 4.5 menunjukkan hasil tabulasi silang antar kebiasaan tidur siang
host terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya kebiasaan tidur siang tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 0,481 95 CI; 0,194–1,195,
kebiasaan tidur siang bukan faktor resiko terjadinya DBD.
4.3.3 Distribusi Lingkungan Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol