kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 11,667 95 CI; 4,287 - 31,748, kebiasaan menggantung pakaian bekas
pakai merupakan faktor risiko terjadinya DBD. Tabel 4.5 menunjukkan hasil tabulasi silang antar penggunaan kasa
nyamuk host terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya penggunaan kasa nyamuk tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 0,567 95 CI;
0,240 - 1,338, penggunaan kasa nyamuk bukan faktor resiko terjadinya DBD. Tabel 4.5 menunjukkan hasil tabulasi silang antar kebiasaan tidur siang
host terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya kebiasaan tidur siang tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 0,481 95 CI; 0,194–1,195,
kebiasaan tidur siang bukan faktor resiko terjadinya DBD.
4.3.3 Distribusi Lingkungan Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol
Distribusi lingkungan host keberadaan barang bekas yang dapat menampung air di sekitar rumah, keberadaan jentik nyamuk, kepadatan hunian,
kondisi rumah terhadap kejadian DBD pada kasus dan kontrol di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6. Tabulasi Silang Antara Lingkungan Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol
Lingkungan Kejadian DBD
p Value
OR 95 CI
Kasus Kontrol
f f
Barang Bekas
Ya Tidak
40 4
66,7 14,3
20 24
33,3 85,7
0,001 12
3,662 - 39,320
Jentik Nyamuk
Ya Tidak
36 8
81,8 18,2
28 16
63,6 36,4
0,056 2,571
0,963 - 6,865
Universitas Sumatera Utara
Kepadatan Hunian
Padat Tidak Padat
12 32
27,3 72,7
16 28
36,4 63,6
0,360 0,656
0,266–1,621
Kondisi Rumah
Tidak Permanen Permanen
23 21
52,3 47,7
17 27
38,6 61,4
0,199 1,739
0,745 - 4,059
Total 44
100 44
100 Tabel 4.6 menunjukkan hasil tabulasi silang antar keberadaan barang
bekas terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya keberadaan barang bekas mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 12 95 CI; 3,662 - 39,320,
keberadaan barang bekas merupakan faktor risiko terjadinya DBD. Tabel 4.6 menunjukkan hasil tabulasi silang antar keberadaan jentik
nyamuk terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya keberadaan jentik nyamuk tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 2,571 95 CI; 0,963 -
6,865, keberadaan jentik nyamuk bukan faktor risiko terjadinya DBD. Tabel 4.6 menunjukkan hasil tabulasi silang antar kepadatan hunian
terhadap kejadian DBD diperoleh nilai p 0,05 artinya kepadatan hunian tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 0,656 95 CI; 0,266 - 1,621,
kepadatan hunian bukan faktor resiko terjadinya DBD. Tabel 4.6 menunjukkan hasil tabulasi silang antar kondisi rumah terhadap
kejadian DBDdiperoleh nilai p 0,05 artinya kondisi rumah tidak mempengaruhi kejadian DBD. Nilai OR = 1,739 95 CI; 0,745 - 4,059, kondisi rumah bukan
faktor risiko terjadinya DBD.
4.4 Analisis Multivariat