Analisis Univariat HASIL PENELITIAN

Adapun jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Bajenis antara lainadalah sebagaimana tergambar dalam tabel berikut: SARANA PENDIDIKAN MASYARAKAT KECAMATAN BAJENIS Sumber Data : Kecamatan Bajenis Dalam Angka Tahun 2013

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi proporsi kejadian DBD berdasarkan variabel yang diteliti meliputi karakteristik host pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, faktor perilaku host pengetahuan, upaya pemberantasan sarang nyamuk, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk, kebiasaan menggunakan kelambu, kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai, penggunaan kasa nyamuk, kebiasaan tidur siang dan faktor lingkungan host keberadaan barang bekas yang dapat menampung air di sekitar rumah, keberadaan jentik nyamuk, kepadatan hunian, kondisi rumah No Kelurahan Pendidikan Jlh TK SD SLTP SLTA PT Neg Swa Neg Swa Neg Swa Neg Swa Neg Swa 1 DURIAN - 1 2 1 - - - - - - 4 2 PELITA - 5 - - - - - - - 5 3 BULIAN - 1 2 - 1 MT SN 2 1 4 - - 11 4 BEROHOL - 3 1 - 1 - - - - 5 5 BANDAR SAKTI - 1 1 1 - - - - - - 3 6 PINANG MANCUNG - - - - - - - - - - - 7 TELUK KARANG - - 2 - 1 - - - - - 3 Jumlah - 3 15 3 2 3 1 4 - - 31 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol Karakteristik Kejadian DBD Kasus Kontrol f f Pendidikan Rendah Tinggi 23 21 74,2 36,8 8 36 25,8 63,2 Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja 29 15 52,7 45,5 26 18 47,3 54,5 Pendapatan Rendah Tinggi 29 15 60,4 37,5 19 25 39,6 62,5 Total 44 100 44 100 Tabel 4.1 menunjukkan dari 44 responden yangpositif DBD kasus, terdapat 23 responden yang berpendidikan rendah 74,2, 21 responden yang berpendidikan tinggi 36,8.Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 8 responden berpendidikan rendah 25,8, 36 responden berpendidikan tinggi 63,2. Tabel 4.1 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD kasus, terdapat 29 responden yang tidak bekerja 52,7, 15 responden yang bekerja 45,5. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 26 responden yang tidak bekerja 47,3, 26 responden yang bekerja 54,5. Tabel 4.1 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD, terdapat 29 responden pendapatan rendah 60,4, 15 responden pendapatan tinggi 37,5. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 19 responden pendapatan rendah 39,6, 25 responden pendapatan tinggi 62,5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Distribusi Perilaku Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol Perilaku Kejadian DBD Kasus Kontrol f f Pengetahuan Kurang Baik 27 17 77,1 32,1 8 36 22,9 67,9 Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN Tidak Ya 29 15 72,5 31,3 11 33 27,5 68,8 Menggunakan Obat Anti Nyamuk Tidak Ya 28 16 59,6 39,0 19 25 40,4 61,0 Menggunakan Kelambu Tidak Ya 31 13 54,4 41,9 26 18 45,6 58,1 Menggantung Pakaian Bekas Pakai Ya Tidak 33 11 78,6 23,9 9 35 21,4 76,1 Kebiasaan Tidur Siang Ya Tidak 11 33 37,9 55,9 18 26 62,1 44,1 Penggunaan Kasa Nyamuk Tidak Ya 23 21 44,2 58,3 29 15 55,8 41,7 Total 44 100 44 100 Tabel 4.2 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD kasus, terdapat 27 respondenyang pengetahuan kurang77,1, 17 responden yang pengetahuan baik 32,1. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 8 responden yang pengetahuan kurang 22,9, 36responden yang pengetahuan baik 67,9, Tabel 4.2 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD kasus, terdapat 29 responden yang tidak melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk 72,5, 15 responden yang melakukan upaya pemberantasan sarang Universitas Sumatera Utara nyamuk 31,3. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 11 responden yang melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk 27,5, 33 responden yang tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk 68,8. Tabel 4.2 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD kasus, terdapat 28 responden yang tidak menggunakan obat anti nyamuk 59,6, 16responden yang menggunakan obat anti nyamuk 39. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 19 responden yang tidak menggunakan obat anti nyamuk 40,4, 25responden yang tidak menggunakan obat anti nyamuk 61. Tabel 4.2 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD kasus, terdapat 31 responden yang tidak menggunakan kelambu 54,4, 13 responden yang mengunakan kelambu 41,9. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 26 responden yang tidak menggunakan kelambu 45,6, 18 responden yang melakukan pemberantasan sarang nyamuk 58,1. Tabel 4.2 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD kasus, terdapat 33 responden yang menggantung pakaian bekas pakai 78,6, 11 responden yang tidak menggantung pakaian bekas pakai 23,9. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 9 responden yang menggantung pakaian bekas pakai 21,4, 35 responden yang tidak menggantung pakaian bekas pakai 76,1. Tabel 4.2 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD kasus, terdapat 11 responden yang tidur siang 37,9, 33 responden yang tidak tidur siang 55,9. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 18 responden yang tidur siang 62,1, 26 responden yang tidak tidur siang 44,1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD kasus, terdapat 23 responden yang tidak menggunakan kasa nyamuk 44,2, 21 responden yang tidak menggunakan kasa nyamuk 58,3. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 29 responden yang tidak menggunakan kasa nyamuk 55,8, 15 responden yang menggunakan kasa nyamuk 41,7. Tabel 4.3. Distribusi Lingkungan Host Terhadap Kejadian DBD Pada Kasus dan Kontrol Lingkungan Kejadian DBD Kasus Kontrol f f Keberadaan Barang Bekas; Ya Tidak 40 4 66,7 14,3 20 24 33,3 85,7 Keberadaan Jentik Nyamuk Ya Tidak 36 8 56,3 33,3 27 16 43,8 66,7 Kepadatan Hunian Padat Tidak Padat 12 32 42,9 53,3 16 28 57,1 46,7 Kondisi Rumah Tidak Permanen Permanen 23 21 57,5 43,8 17 27 42,5 56,2 Total 44 100 44 100 Tabel 4.3 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD kasus, terdapat 40 responden yang ada barang bekas di sekitar rumah 66,7, 4 responden yang tidak ada barang bekas di sekitar rumahnya 14,3. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 20 responden yang ada barang bekas di sekitar rumah 33,3, 24 responden yang tidak ada barang bekas disekitar rumahnya 85,7. Tabel 4.3 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD, terdapat 36responden yang ada jentiknya 56,3, 8 responden yang tidak ada jentiknya Universitas Sumatera Utara 33,3. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 28 responden yang ada jentiknya 43,8, 16responden yang tidak ada jentiknya 66,7. Tabel 4.3 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD, terdapat 12 responden yang tinggal di daerah padat hunian 42,9, 32 responden yang tidak tinggal di daerah padat hunian 53,3. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 16 responden yang tinggal di daerah padat hunian 57,1, 28 responden yang tinggal di daerah padat hunian 46,7. Tabel 4.3 menunjukkan dari 44 responden yang positif DBD, terdapat 23 responden yang tidak memiliki rumah permanen 57,5, 21 responden yang memiliki rumah permanen 43,2. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 17 responden yang tidak memiliki rumah permanen 42,5, 27 responden yang memiliki rumah permanen 56,2.

4.3 Analisis Bivariat

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Kepadatan Jentik Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) Antara Desa Endemis Dan Non Endemis Serta Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2000

0 32 97

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Tembelahan Kota Kecamatan Tembelahan Kabupaten Endragem Heler Propinsi Riau Tahun 2003

1 64 85

Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009

0 28 88

Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008

3 56 108

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GROGOL Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GROGOL Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

1 1 13

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Dan Jenis Serotipe Virus Dengue Di Kabupaten Semarang

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Demam Berdarah Dengue 2.1.1. Pengertian - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 1 23

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 12